4🐈

1.8K 174 2
                                    

Karena jarak ibu kota dan kota asalnya cukup jauh, jadilah keluarga Yang melangsungkan upacara-upacara sebelum pernikahan di rumah keluarga Shim atas permintaan Permaisuri sendiri.

"Emm maaf, dimana Sunghoon hyung?" Jungwon mencoba mencari-cari keberadaan teman masa kecilnya.

"Dia sedang keluar, sebentar lagi dia akan pulang."

"Terima kasih untuk semuanya, tuan Shim."

"Aish kau ini seperti baru mengenal saja, anggap rumah sendiri." Ayah dari Jaeyoon, Taehyung, merangkul Seungcheol untuk masuk ke kediaman nya.

Jungwon memilih pergi ke kamar yang di siapkan untuk nya, mengikuti para pelayan dari kediaman keluarga Shim. Sepertinya Sunghoon hidup enak.

Tak lama, datanglah sepasang suami-suami dengan para pengawal dan pelayan. Salah satunya terlihat bingung dengan orang-orang berlalu lalang membawa barang.

"Siapa yang datang?"

Kakak ipar Jaeyoon yang mengawasi para pelayan tersenyum. "Keluarga Yang."

"Apa ada Jungwon?"

"Tentu saja, mana mungkin mereka meninggalkan mempelai pengantinnya."

"Aku akan menemui Jungwon." Rambut Sunghoon lebih dulu di usap sebelum pergi, diberi peringatan untuk berjalan dengan hati-hati dan jangan berlari.

Soobin tersenyum gemas, ia lihat adik iparnya yang belum mengalihkan pandangannya. "Jaeyoon."

"Kenapa hyung?"

"Kau selalu memberitahu Sunghoon?"

"Tentu saja."

"Bagus, jangan biarkan Jungwon-ssi menjadi lemah. Kesejahteraan keluarga Kaisar, keluarga Shim, keluarga Park, keluarga Choi, begitupun keluarga Yang ada padanya."

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, hyung. Jungwon-ssi teman masa kecil Sunghoon, tentu aku akan berpihak padanya."

Soobin mengangguk. "Kembalilah ke istana, awasi Putra Mahkota dengan baik. Jangan sampai dia membuat sesuatu yang akan mengakibatkan masalah besar di masa depan."

"Ne, tolong beritahu Sunghoon aku akan pulang larut." Jaeyoon pergi bersama asistennya, para pelayan dan pengawal tetap di kediaman keluarga Shim.

Jungwon belum melepaskan pelukan nya dari Sunghoon, mereka berpisah cukup lama dan Sunghoon belum mengunjungi kota nya karena di sibukkan di ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon belum melepaskan pelukan nya dari Sunghoon, mereka berpisah cukup lama dan Sunghoon belum mengunjungi kota nya karena di sibukkan di ibu kota.

"Tuan Sunghoon, bibi memberikan racikan obat." Ujar seorang pelayan.

Tangan Jungwon beralih ke bahu Sunghoon. "Hyung kau sakit? Kenapa tidak memberitahu ku? Kau masih menganggap ku teman, kan?"

Hidungnya di cubit. "Aku sehat, Jungwonie. Kau mencari ku, kan? Mau bercerita?"

"Hyung jangan mengalihkan pembicaraan."

"Aku baik-baik saja, aku hanya sedang mengandung."

"Mwo? Cepat sekali."

Sunghoon meminum obat yang diberikan bibi Jaeyoon. "Kau yakin sebelum menikah aku tidak nakal?" Ujarnya dengan ekspresi menggoda.

Wajah Jungwon berubah tanpa ekspresi. "Hyung benar-benar nakal, bagaimana reaksi keluarga Shim?"

"Mau bagaimana lagi, kami juga sudah menikah. Hanya saja Jaeyoon harus berlutut seharian di depan aula pertemuan, aku tidak mendapatkan hukuman apapun karena kondisi ku. Sudah? Sekarang kita bicarakan masalah mu."

"Gaeul, kalian bisa keluar dan jangan lupa tutup pintunya."

"Baik tuan." Pelayan yang setia bersama Sunghoon itu pergi dengan pelayan yang lain, memberikan ruang untuk keduanya berbicara.

Sunghoon mencubit pipi yang lebih muda. "Ku kira kau akan lari."

"Tidak bisa, penjagaan semakin ketat."

"Seharusnya sebelum aku menikah dan tinggal di rumah keluarga suami ku, kau harus berguru padaku cara melarikan diri." Ujarnya dengan sombong.

"Hyung... ada rahasia?"

Sunghoon mengangguk. "Ada perebutan kekaisaran, itu bukan rahasia lagi. Kekaisaran harus tetap berada di pihak Kaisar sekarang, jangan sampai jatuh di tangan lain."

"Hubungan nya dengan ku?" Tanya Jungwon kebingungan.

"Kaisar memang merupakan seorang pemimpin, tidak menutup kemungkinan bawahannya akan berkhianat. Pihak Kaisar yang diwakili Permaisuri menggaet keluarga bangsawan yang memiliki pertahanan yang kuat dan siap membela Kaisar."

"Wangdaebi menyiapkan pasangan untuk Seja, dan Daebi mama menyiapkan pasangan untuk Seja juga. Kaisar memilih pilihan Daebi mama dan itu kau. Sebenarnya bukan kau awalnya, itu aku."

Ekspresi wajah Jungwon berubah kesal. "Lalu kenapa aku?"

"Sayangnya keluarga Shim sudah lebih dulu, Permaisuri tidak bisa memaksa karena bisa membuat keretakan hubungan antara keluarga Kaisar dengan keluarga Shim. Keluarga Shim itu keras, jika itu miliknya maka akan tetap menjadi miliknya. Yang ada keluarga Shim berpihak pada musuh Kaisar."

"Ayahku menawarkan keluarga mu pada Permaisuri dan dia mulai mengawasi, akhirnya kaulah yang terpilih. Aku bersyukur bukan aku, kehidupan ku tidak akan cocok dengan istana."

"Sama saja, keluarga Shim merupakan bangsawan terhormat setelah kelurga kekaisaran." Jungwon berujar dengan kesal.

Yang lebih tua tersenyum kecut, jahat sekali tidak membuatnya senang. "Jangan menunda untuk memiliki anak." Perkataan nya mengundang tatapan kesal dari Jungwon. "Seja memiliki hubungan dengan seorang pelayan pemberian Wangdaebi, jika sampai pelayan itu memiliki anak lebih dulu, kau menghancurkan keluarga mu."

"Seja...."

"Iya, jangan menolak untuk melakukan nya. Anggap saja kau berada di medan perang, jika kau mundur maka kau kalah, jika kau tetap maju kemenangan akan mendatangi mu. Berat, tapi itulah perjuangan."

"Cinta itu datang dari kebiasaan, percayalah. Mungkin sekarang kau tidak mencintai nya, begitupun dia. Tapi, suatu saat nanti kau akan merasakannya dan jangan sampai dibarengi dengan rasa penyesalan."

To be continued….

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang