13🔒

1.2K 142 9
                                    

Jungwon diam menatap dirinya pada pantulan cermin, sangat menyedihkan dirinya sekarang. Sendirian, menanggung beban yang berat, dia benci kehidupan nya sekarang.

Terlihat seseorang memasuki kamar, mata mereka bertemu dengan Jungwon melihat dari cermin. Jungwon mengalihkan pandangannya, dia benci orang yang berstatus suaminya itu.

"Siapkan kolam hangat untuk Seja." Titahnya pelan.

"Tinggalkan kami."

Pelayan bingung, mereka harus mengikuti perintah siapa? Seorang Seja atau Sejabin?

"Pergi."

Satu kata yang dikeluarkan Jongseong yang langsung dilakukan para pelayan. Jungwon tidak bisa apa-apa sekarang, dia tidak ada tenaga untuk melawan, apapun yang terjadi akan diterima nya.

Minghao melihat perbedaan menantu nya, dia sudah meminta sang Kaisar untuk memindahkan kembali Jaeyoon agar Sunghoon juga kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minghao melihat perbedaan menantu nya, dia sudah meminta sang Kaisar untuk memindahkan kembali Jaeyoon agar Sunghoon juga kembali. Tapi, pria Shim itu mengabaikan pesannya dan mengabaikan pengawal yang datang.

Sebenarnya apa yang membuat Jaeyoon semarah itu? Dia harus bertanya langsung pada Jongseong, ini jalan satu-satunya.

"Eomma mama." Riki mendatangi sang ibu. "Aku tau, aku tau apa yang terjadi." Ia langsung menjelaskan semuanya yang dia dengar sedari awal hingga akhir.

"Eomma mama, Jaeyoon hyung hanya salah paham." Ujar Riki di akhir ceritanya.

"Tidak ada yang namanya salah paham, kakak mu tidak menghargai apa yang dilakukan Jaeyoon untuknya. Jaeyoon juga sedang lelah karena dia harus mengawasi Seja dan baru-baru ini terjadi penyerangan di benteng Timur."

Minghao tidak bisa melakukan apapun, meminta pada Taehyung langsung juga akan percuma. Pasukan keluarga Shim saja sudah ditarik setengahnya.

"Kakak mu yang harus meminta maaf sendiri, beritahu dia untuk menurunkan ego nya. Jika dia masih ingin tetap hidup, maka pengamanan keluarga Shim kuncinya." Ujar Minghao dengan tegas.

"Baik, aku akan memberitahu hyung-nim." Riki pergi setelah mendapat perintah dari sang ibu.

Sunghoon memang berada di kota yang sama dengan keluarga nya lagi, dia mendatangi setiap tempat yang dulu menjadi tempat bermainnya bersama Jungwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon memang berada di kota yang sama dengan keluarga nya lagi, dia mendatangi setiap tempat yang dulu menjadi tempat bermainnya bersama Jungwon.

"Aku tidak menginginkan posisi Kaisar."

Ditatapnya sang suami yang beberapa hari ini hanya bersuara seadanya. "Aku tau itu."

"Sama seperti kau menganggap Jungwon, aku juga menganggap Seja sebagai sebagai saudara ku. Aku hanya takut dia akan celaka jika bersama Wangdaebi, aku juga khawatir seperti mu."

"Aku tidak berniat merebut posisinya, aku hanya ingin dia tidak bernasib sama seperti Pangeran agung terdahulu. Aku tidak ingin melihatmu sedih saat melihat teman masa kecil mu sedih."

"A-aku…."

Sunghoon menunggu Jaeyoon melanjutkan perkataannya.

"Aku tidak bermaksud memutus pertemanan kami, aku tidak bermaksud meninggalkan tugas ku. Aku merasa gagal melaksanakan tugas ku." Jaeyoon mengeluarkan kesedihan nya yang selama ini terpendam.

"Jaeyoon… kau tidak gagal, kau melaksanakan tugas mu dengan benar hanya saja beberapa orang disekitar mu tidak mendukung, mereka mempersulit tugas mu. Kau sudah sangat hebat, percayalah."

"Jika kau tidak percaya kita bisa bertanya pada teman-teman ku, bagaimana aku dengan bangganya mengatakan siapa calon suamiku dan bagaimana dia. Jangan memendam semuanya sendirian lagi, aku bersama mu."

Jaeyoon memeluk sang istri, Sunghoon lah salah satu orang yang akan bisa membuatnya mengeluarkan sebuah perasaan yang terpendam.

"Tuan." Kyungjun dengan ragu-ragu memanggil keduanya. "Tuan Soobin mengirim pesan, mengatakan jika Sejabin tengah mengandung."

Sunghoon terkejut mendengar hal itu, masalahnya berita itu tidak tepat karena dia jauh dari Jungwon sekarang. Dan entah sampai kapan mereka di sana.

"Dan apa yang terjadi di istana?" Jaeyoon lah yang bertanya.

"Semua masih baik, kami masih belum tau reaksi Seja."

Jaeyoon mengusap pinggang istri nya. "Persiapkan semuanya, beritahu appa untuk mengembalikan pasukan dan tetap awasi Seja selama kita dalam perjalanan." Titahnya.

"Kita akan kembali?"

"Iya sayang."

Sunghoon langsung memberi hadiah kecupan di pipi suaminya. "Gomawo, yeobo."

Para pelayan mencoba menahan senyum, manis sekali pemandangan mereka sekarang.

To be continued….

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang