11🔒

1.4K 156 4
                                    

Jungwon tengah menghabiskan waktu di paviliun dengan teh dan makanan ringan yang disajikan, ia merasa tidak sehat akhir-akhir ini dan butuh udara segar.

"Ku dengar kau tidak sehat." Seseorang dengan tiba-tiba duduk di kursi kosong yang ada di sana. Semakin banyak dayang dan pelayan di sana, tetapi mereka terbagi-bagi.

"Seja—"

"Duduk saja." Ujar Jongseong mencegah Jungwon yang akan bangun. "Tabib sudah memeriksa mu?"

Jungwon tidak langsung menjawab, ia merasa bingung dengan Jongseong yang terlihat lembut. "Saya hanya perlu istirahat saja, tidak perlu repot-repot memanggil tabib."

"Kau tetap harus memeriksa diri."

"Tidak perlu, Seja." Tolak Jungwon.

Jongseong tidak memaksa lagi, ia menatap danau di hadapannya. "Kau terlihat sangat dekat dengan pasangan Shim Jaeyoon." Ujarnya dengan santai.

Jaeyoon yang berada di sana hanya mendecih pelan. Asistennya tersenyum kikuk, berharap tidak akan terjadi keributan nantinya. "Tuan, lebih baik setelah ini anda pulang saja." Ujarnya dengan takut-takut.

"Hm."

Jungwon dan Jongseong tidak mendengar perkataan Kyungjun, karena jarak mereka cukup jauh. Kyungjun juga sangat paham hubungan kedua sepupu tersebut.

"Memangnya kenapa Seja?"

Jongseong menggeleng, lalu tersenyum kecil sembari melirik ke arah Jaeyoon yang terlihat menahan kesal. Jungwon melihatnya dan bertambah bingung.

Tak lama datang seorang dayang, seketika ekspresi wajah Jaeyoon, Kyungjun dan para dayang terlihat tidak suka. Dayang dan pelayan Jongseong pun seperti itu.

"Yang Mulia Putra Mahkota, Daebi mama meminta anda datang menemui." Ujar dayang tersebut.

Jungwon perhatikan reaksi suaminya tersebut, ia mengambil makanan yang tersaji dengan malas. Seolah lupa dengan tata krama sebagai seorang istri Putra Mahkota, tapi tidak ada yang menegur.

Padahal dirinya berada di sana untuk menenangkan diri, kenapa malah membuat dirinya kesal?

"Seja, setelah ini anda harus menemui menteri Kim." Ujar Jaeyoon menyela perkataan sepupunya tersebut.

"Lebih penting untuk menemui Ibu Suri."

Jaeyoon yang akan marah langsung di tahan Kyungjun.

Jongseong bangkit dari duduknya dan melihat ke arah sang istri, tetapi Jungwon terlihat sedang menikmati makanannya sembari mengalihkan pandangan. "Aku pergi."

"Lagi pula tidak ada yang meminta anda datang." Perkataan itu lolos begitu saja dari mulut si Yang. Dayang-dayang nya sudah khawatir dan takut Jungwon akan terkena masalah.

"Tidurlah lebih dulu nanti."

Jungwon menoleh. "Terima kasih Seja, saya bisa tidur dengan tenang." Ujar nya sembari tersenyum terpaksa.

Jaeyoon yang mendengar hal itu mencoba menahan tawanya, apa yang dilakukan Sunghoon sampai Jungwon dengan tiba-tiba berani melawan seorang Putra Mahkota?

Apapun itu, yang dilakukan Sunghoon sangat bagus.

Jungwon akan ke kamarnya setelah puas berada di dekat danau, seperti biasa dirinya akan berjalam diikuti para dayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon akan ke kamarnya setelah puas berada di dekat danau, seperti biasa dirinya akan berjalam diikuti para dayang. Saat ini suasana hatinya masih baik, masih bisa mengobrol dengan pelayan yang ikut dari kediaman nya.

"Mama…." Jiheon merasa bingung dengan tuannya yang tiba-tiba diam, ia ikuti arah pandang Jungwon dan ternyata….

"Apa keluarga kerajaan sangat bajingan?" Batin Jiheon saat melihat apa yang dilihat Jungwon. "Mama… lebih baik kita segera ke kamar, para dayang di sana sudah menyiapkan kolam mandi."

Jungwon hanya mengangguk, kembali melanjutkan perjalanan nya yang sempat terhenti. Kali ini dia hanya diam dan membuat para dayang merasa sedih.

Jiheon diam-diam pergi dari mereka dan pergi menemui seseorang. "Maaf tuan Shim."

Jaeyoon yang sedang bersiap pulang menatap bingung salah satu pelayan dari sahabat istrinya. "Ada apa?"

"Saat kami akan kembali ke kamar, mama melihat Seja tengah bersama seorang pelayan, hanya berdua saja tanpa adanya dayang atau pengawal seja." Jelasnya sedikit takut.

"Bajingan itu benar-benar!!!" Jaeyoon langsung pergi dengan pedang yang selalu dalam genggamannya, diikuti Kyungjun yang berpamitan dahulu pada Jiheon.

"Tuan, ada baiknya anda menenangkan diri dahulu." Sayangnya perkataan Kyungjun diabaikan oleh si Shim. "Tuan…."

"Orang sepertinya harus di beri pelajaran." Ujar Jaeyoon yang memilih pergi ke kamar Jongseong sebelum menikah, ia akan menunggu kedatangan Putra Mahkota itu.

To be continued….

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang