43🩸

643 56 1
                                    

Karena permintaan Seongjung yang ingin tidur bersama kedua orang tuanya, keluarga yang terdiri empat orang itu tidur di Istana Timur yang merupakan kediaman milik Jongseong sebagai seorang Kaisar. Seongjung dan Junsoo tidur di antara kedua orang tuanya dengan Seongjung di samping sang ayah dan Junsoo disamping Jungwon.

Jeongseong melirik ke sisi kiri, ternyata Jungwon belum tidur dan terlihat sedang menepuk-nepuk pelan perut putri mereka. "Ternyata aku seorang pemimpin yang bodoh dan lemah."

"Memang. Itu karena Anda tidak memiliki pendirian sendiri dan akibat dari cara mendidik orang-orang. Anda tidak pernah diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat sendiri, harus mendapat kepercayaan antara Keluarga Shim atau Kim Hyunsu." Jungwon masih belum mengalihkan pandangannya dari sang putri.

Tak ada balasan dari yang lebih tua, ia mencoba untuk mengeceknya dan ternyata Jeongseong sedang melamun. "Bagaimana Anda diculik dan tiba-tiba bekerja sama dengan Shim Jaeyoon-nim?" Pertanyaannya untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Karena mereka pelakunya. Mungkin jika maksud mereka tidak baik, besok adalah hari pemenggalan untuk mereka." Dia tidak serius, hubungan mereka baru saja membaik dan dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Saat baru saja membuka mata, pemandangan yang pertama kali yang dilihat adalah sang adik tengah memperhatikannya dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat baru saja membuka mata, pemandangan yang pertama kali yang dilihat adalah sang adik tengah memperhatikannya dengan malas. Saat akan mengeluarkan suara, dia tersadar jika tangannya terikat ke belakang.

"Kau itu tidak sadarkan diri atau tidur? Aku sudah muak menunggumu bangun selama 2 malam." Ujar yang lebih muda dengan ketus, itulah kenapa wajahnya memasang ekspresi kesal. Mereka kekurangan orang sampai tidak ada yang menggantikan tugas Riki, tidak ingin mengambil resiko dengan memerintahkan prajurit.

"Apa maksudmu?" Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Kaisar Joseon yang dalam kondisi mengenaskan sekarang.

Riki pun pergi dari ruangan yang sangat asing bagi Jongseong. Cukup lama menunggu kedatangan sang adik dalam ruangan yang hanya terdapat meja dan beberapa kursi saja, mencoba mencari tahu apa yang terjadi padanya dan maksud dalang yang menculiknya.

Pintu kembali terbuka, beberapa orang masuk dan langsung mendudukkan diri pada kursi yang tersedia. Satu persatu dia lihat orang-orang itu dengan ekspresi tak percaya dan sangat ingin marah, jika bisa mengamuk saja.

"Kau benar-benar memiliki maksud buruk? Kau masih tidak terima dengan kejadian hari itu atau keluargamu ingin berkuasa!?" Tanyanya dengan nada tinggi.

"Aku tidak akan melupakan seluruh kesalahan mu yang berhubungan dengan orang yang ku cintai. Tetapi maksud penculikanmu untuk kebaikan Kekaisaran dan membukakan matamu jika orang yang sangat kau percayai adalah sekumpulan pengkhianat." Balas Jaeyoon tak terima, kembali duduk setelah diberi kode oleh orang disisi kanannya.

Yeonjun segera menenangkan sang adik dan mengambil alih pembicaraannya. "Daewangdaebi tengah merencanakan sesuatu yang bermaksud untuk menyerang Kekaisaran termasuk membunuh Anda, kami berniat mengajak Anda bekerja sama dan harus dengan cara ini. Sejarawan Anda yang menjadi alasan kami sampai harus nekat melakukan ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang