34⚔️

1.1K 103 7
                                    

Jungwon melihat sosok Soobin yang datang karena Minghao mengundang mereka semua, ia tidak melihat sosok Sunghoon ataupun Jaeyoon.

Dihampirinya menantu pertama keluarga Shim tersebut. "Hyung-nim, bagaimana keadaan Sunghoon hyung?"

Soobin tersenyum kecil, ia membungkuk kecil. "Terakhir kali aku lihat dirinya baik-baik saja."

"Terakhir kali?"

"Jaeyoon sudah memutuskan untuk kembali ke Gangwon-do. Abeonim tidak bisa mengingkari janji keluarga, tapi Jaeyoon sudah terlanjur marah dan dia memilih pergi dari Ibu Kota."

"Hyung-nim, bohong...."

"Tidak. Jaeyoon bahkan tidak memberikan kabar pada eommonim apa dia sudah sampai atau belum. Kami tau kabarnya dari keluarga Park sendiri. Keluarga Park sebenarnya kecewa atas apa yang dilakukan Jeonha dan keputusan abeonim, tapi mereka masih akan memberikan kabar."

"Seharusnya Sunghoon hyung lah yang menempati posisi ini."

"Mwo?" Soobin terkejut mendengarnya. "Kau tau?"

"Iya. Mungkin Sunghoon hyung tidak akan mengalami hal ini."

Soobin tertawa pelan. "Apa kau sadar dengan perkataan mu? Sunghoon mengalami hal tersebut diusia 17 tahun, sedangkan dirimu sejak kecil sudah disiapkan menjadi seorang Permaisuri."

"Sunghoon sejak awal tidak ada hubungannya dengan Kekaisaran. Hanya saja saat dia datang sebagai prajurit, Daebi mama tertarik untuk menjadikannya sebagai bonekanya."

"Sunghoon rela menahan rasa takutnya untuk menjagamu, dia menganggap mu sebagai adiknya. Dia selalu mengkhawatirkan dirimu meskipun hanya diam di rumah."

"Bahkan, setelah dia menerima ketidakadilan ini semua, dia masih ingin menjaga mu, tapi Jaeyoon masih marah dan perasaan bencinya yang sulu reda."

"Jangankan Sunghoon, orang lainpun akan sakit hati mendengar perkataan mu. Permisi." Soobin diikuti dayangnya segera pergi kembali menemui keluarganya.

Jungwon terdiam oleh kata-kata Soobin, dia terlalu emosi hingga berucap tanpa berpikir panjang. Bagaimana jika Soobin nanti memberitahu Sunghoon? Dia tidak ingin Sunghoon marah juga.

Yeonjun melihat Soobin kesal menjadi bingung, sepertinya Soobin tadi baik-baik saja saat keberangkatan menuju istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun melihat Soobin kesal menjadi bingung, sepertinya Soobin tadi baik-baik saja saat keberangkatan menuju istana. Tidak ada Jongseong juga, mustahil suasana hati Soobin berubah.

"Ternyata benar, jodoh adalah cerminan diri sendiri."

"Mwo?"

"Wae?"

Yeonjun yang ditanya kembali dengan kesal, hanya menelan ludahnya. "Kau kenapa? Ada masalah tiba-tiba saat di istana?"

"Aku paham dengan posisi Yang Jungwon, tapi kenapa dia langsung menyimpulkan tanpa berpikir panjang?"

"Sunghoon seharusnya di posisi dia? Dia ingin melihat Sunghoon yang setiap saat ketakutan? Lagipula dia sudah di pinang oleh Daebi Mama sejak kecil."

Daebi mama atau Ibu Suri yang dimaksud adalah Minghao, seseorang yang secara langsung datang untuk melamar Jungwon yang masih berusia 5 tahun.

"Karena mereka hidup penuh tekanan, pemikiran mereka selalu ditentang oleh yang lebih tua." Ujar Yeonjun mencoba memberi pengertian.

"Tapi—"

"Soobin."

"Hyung, lihat adikmu itu. Karena janji keluarga mu, dia harus hidup menderita. Semua orang dalam kekaisaran memang menderita, tapi lihat orang terdekat mu."

Kedua orang yang telah menikah selama 7 tahun tersebut bertengkar untuk pertama kalinya, biasanya hanya kekesalan Soobin karena diganggu oleh Yeonjun.

"Kau hanya khawatir berlebihan, aku tau itu." Ujar Yeonjun mengontrol emosinya agar tidak lepas juga.

"Kau tau hyung, posisi Jongseong tidak kuat, apalagi Jungwon. Mereka bisa mudah dijatuhkan dari posisi mereka, lalu nasib keluarga kita bagaimana? Dieksekusi atau diasingkan, tapi sebelum diasingkan kita akan diarak dan harus terima dilempari berbagai benda."

"Jongseong bisa kuat jika ada Jaeyoon, mereka seperti itu sejak Jaeyoon menginjakkan kaki di Ibu Kota. Mereka adalah senjata paling bahaya jika bersama, tapi sekarang apa?"

"Jangankan menginjakkan kakinya kembali ke istana, dipanggil untuk ke Ibu Kota saja semua suratnya langsung di bakar. Jaeyoon menutup dirinya dan sulit untuk dibuka, Jongseong juga sulit di beritahu."

"Aku akan usahakan." Yeonjun yang akan memegang bahu yang lebih muda langsung ditepis. Soobin keluar dari kamar mereka dengan kesal.

Yeonjun mengusap wajahnya, menghela nafas. Dia juga tidak bisa menemui Soobin dahulu sebelum emosinya mereda, biarkan Soobin sendiri dahulu.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang