Jungwon berjalan tanpa tau arah tujuannya, hingga ia melihat seseorang yang tengah mengobrol dengan Riki. Didekatinya mereka untuk memastikan.
"SUNOO!!" Segera ia memeluk sahabatnya tersebut.
Sunoo awalnya terkejut, tapi akhirnya membalas pelukan si Yang dan mengusap-usap punggungnya. "Kau hebat, tapi kau juga perlu menangis."
Detik kemudian mereka bisa mendengar suara tangisan yang berusaha di tahan. Sunoo dengan sigap memberikan kata-kata penenang dan mencoba menghibur.
Riki mengalihkan pandangannya, tapi sial karena melihat sang kakak. Ia melirik ke arah Sunoo dengan Jungwon, kembali menatap ke arah sang kakak dengan ekspresi seolah berkata, 'lihatlah apa yang telah kau perbuat'.
"Sunghoon tidak ada?" Sunoo menyeka air mata sahabatnya tersebut.
Jungwon menggeleng. "Dia tidak diizinkan memasuki istana oleh keluarganya dan pastinya aku tidak diizinkan keluar, apalagi kediaman keluarga Shim cukup jauh dari Istana."
"Sulit?"
"Bohong jika aku mengatakan mudah. Jika bisa terlahir kembali, aku hanya ingin hidup sebagai burung yang bisa terbang bebas. Yang hanya dalam pikiran nya cara bertahan hidup, mencari tempat tinggal, dan mencari makan."
"Tapi, hewan juga perlu pasangan." Timpal Riki.
"Terkadang hewan lebih setia dibanding manusia, bahkan ada hewan yang seorang jantan mati setelah berhubungan dengan betina."
"Jika dia mati, masalahnya aku tidak ingin menggantikannya."
Sunoo memukul yang lebih muda, masa bodoh dengan status Riki sekarang. Dia sudah sangat kesal mendengar jawaban Riki yang ikut ke dalam pembicaraan nya dengan Jungwon.
Si Yang tertawa melihatnya. "Aku teringat jika kau dan Sunghoon hyung suka sekali bertengkar, meskipun masalahnya kecil." Tawanya masih belum berhenti.
"Ku pikir hidup ku akan bebas setelah dia menikah, ternyata suaminya mengirimkan seseorang yang memiliki sifat yang tidak jauh berbeda." Ujar Sunoo dengan kesal.
"Hitung-hitung mengobati rindumu pada Sunghoon hyung."
"Hey, jika dia dengar pasti tingkat kepercayaan diri nya semakin tinggi."
Jungwon tersenyum meledek. "Ah iya, kapan kau menyusul?"
Sunoo menghela nafas lelah. "Jangan seperti orang tua ku yang memintaku untuk cepat menikah, aku masih tidak mau hidup penuh aturan."
"Tapi, bukankah jika kau belum menikah juga akan dijodohkan?"
"Lebih baik aku lari."
"Begitukah? Aku tidak akan percaya, apalagi jika orang yang akan dijodohkan dengan mu seorang bangsawan." Jungwon berujar dengan ekspresi tak percaya.
"Ku pikir orang sepertimu sudah memiliki pasangan." Ujar Riki sembari menggores-gores tanah dengan pedang nya.
Jungwon melirik si Kim dengan ekspresi menggoda.
"Ada apa dengan matamu itu?" Tanya Sunoo kesal. Ia tidak menyadari maksud dari tatapan Jungwon ataupun perkataan Riki barusan.
Dengan pandangan kosong, Jungwon menatap ke arah danau. Sunoo beserta adik iparnya telah kembali ke Gangwon, ia kembali sendirian.
Sepasang tangan tiba-tiba memeluk dirinya, menyembunyikan wajahnya di bahu Jungwon. "Maaf."
"Untuk apa?" Tanya Jungwon tanpa menoleh atau melirik. "Yang seharusnya meminta maaf adalah hamba, hamba yang memasuki kehidupan Anda."
"Jangan salahkan dirimu." Ujar Jongseong tanpa melepaskan pelukannya. "Maaf telah menyakitimu, aku mengaku salah."
"Untuk apa maaf jika suatu hari nanti Anda akan mengulanginya lagi, Seja? Bukan rahasia lagi jika seorang pemimpin bahkan pejabat menghabiskan waktu dengan pelayannya."
Jongseong melepaskan pelukannya dan membalikkan yang lebih muda dengan perlahan. Ia sendiri tidak bisa membaca sorot mata dari pemuda Yang tersebut, entah kekecewaan, sakit hati, kemarahan, kebencian, sepertinya semua itu menjadi satu. Ia mengecup kening Jungwon lama.
Jaeyoon diluar paviliun hanya memutar bola matanya dengan malas. Entahlah yang dilakukan sepupu nya benar-benar tulus atau hanya pencitraan, hanya Jongseong dan Dewa yang tau.
"Jika Sunghoon tidak dalam kondisi mengandung dan diizinkan memasuki istana, sudah pasti dirinya akan menyumpah serapahi orang itu." Gumam Jaeyoon dengan raut wajah yang terlihat mengejek.
Setelah mengecup kening Jungwon, Jongseong memeluk sang istri dan mengusap-usap punggungnya, sesekali memeberi kecupan ringan di kepalanya.
Jungwon ingin melepaskan diri, tapi tenaganya sudah habis karena semalaman ia menangis hingga tidak sadarkan diri. Untung saja para dayang mengira hanya tertidur.
Bisa-bisa seharian ini dia akan berdiam diri dalam kamar karena tabib menyarankan untuk istirahat. Padahal dia ingin menemui Jungjeon Mama sebagai orang yang mengurusi istana Putri dan sementara waktu ini memimpin Kekaisaran.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Secret
Фанфик📍JayWon; Jay x Jungwon Yang Jungwon, anak dari seorang gubernur dan berasal dari keluarga bangsawan, menerima dengan terpaksa pernikahan nya dengan Putra Mahkota, Park Jongseong. Sampai akhirnya dia tahu rahasia keluarga nya dengan keluarga Kerajaa...