"Haiii," sapa seorang remaja lelaki. Saat dia sudah sampai di depan rumahku.
"Haii juga," aku membalas sapaannya.
"Lo mau berangkat sekolah bareng siapa?" tanya remaja lelaki yang duduk di jok sepedanya.
Ya, hari ini adalah hari senin. Hari yang paling menyebalkan bagi para murid. Termasuk aku. Aku bingung, kenapa orang-orang menciptakan hari senin menuju hari minggu sangat lama. Sedangkan dari hari minggu menuju hari senin sangat cepat? Dunia ini memang tidak adil.
"Emmm," aku tengah berpikir. "Sama lo aja deh, Bim."
"Yaudah, naik," lelaki itu --Bima-- mempersilahkan aku naik ke sepedanya.
"Lo PR Mtk udah belum?" tanyaku pada Bima saat kami sudah menjauh dari rumahku.
"Udah. Lo mau liat, Ra?" tawar Bima, dia memang sangat peka.
"Boleh tuhh. Gue lagi males mikir hari ini, Bim," keluhku padanya.
"Tiap hari emang lo kan, males mikir." Bima mencibir.
"Bussettt. Tau ae lo kebiasaan gue," pada akhirnya, aku tak bisa marah padanya.
"Ya, iyalahhh. Kan gue sahabat ter the best lo," balas Bima membanggakan diri.
Ya, memang benar. Bima adalah sahabat lelaki paling baik, paling peka, paling bawel, paling lucu. Pokoknya Bima itu si paling. Bima, dia sangat baik padaku. Saat aku sedang kesusahan, dia selalu membantu. Seperti sekarang, saat kami kelas 9, aku sangat malas belajar, aku selalu menyontek PR padanya.Padahal aku itu pintar. Akkhh sudahlah lupakan.
"Iya-iya Bimaaaa. Bawell ahhh," balasku kemudian.
"Lo tuh udah kelas 9 juga. Bentar lagi kita lulus SMP, sebulan lagi kita ujian kelulusan. Masa lo malah males-malesan sih?!!" Bima memberiku wejangan. Padahal hari masih pagi.
"Gue bukannya males, tapi lagi gak niat," aku membalas wejangan Bima dengan santai.
"Apa bedanya, bego?!!" akhirnya Bima tersulut emosi.
"Gue juga gak tau apa bedanya." Jawabku dengan santai.
"Ya, Allah...mengapa engkau menciptakan makhluk modelan si Zora ini??" entahlah Bima sedang apa, aku tidak peduli.
"Yeuuu...gini-gini gue tuh bestie lo. Lo gak bersyukur banget punya bestie kayak gue," aku jelas marah. Akhh bukan marah, merajuk lebih tepatnya.
"Serah lo, gue capek." Bima akhirnya mengalah padaku, sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Selfish?
Novela Juvenil"Lo jangan egois, Zora!!" "Gue yang lebih dulu suka sama Lo, Bima!!" "Tapi lo sahabat gue." "Gue gak peduli." "Buang jauh-jauh sifat egois lo." "Gue suka sama lo dari dulu, Bim." "Buang jauh perasaan lo ke gue." "BIMAAAAA!!!" ○●○●○●○ Apa seorang per...