Bab 01

71 9 0
                                    

" Semua berawal dari Jas hujan abu-abu "

" Semua berawal dari Jas hujan abu-abu "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Acha-

"Mau pesan apa, kak?" Seorang gadis berambut panjang gelombang dengan celemek di tubuhnya, wajahnya yang ramah dan selalu menampilkan senyum bak malaikat, menyapa dengan sopan seorang pelanggan yang kini menjadi pendatang ke 10 di tokonya.

"Emm, saya mau Coffe vanilla latte sama mini cake rasa stroberi ya"

"Baik, mau di bungkus atau makan di sini ya?"

"Emm buat dua aja ya, satunya makan di sini dan satunya lagi di bungkus"

"Baik kak, silahkan tunggu sebentar ya.."

Gadis itu langsung memasukkan pesanan sang pelanggan ke dalam kotak daftar pesanan, dia adalah gadis dengan kepribadian yang menyenangkan, selalu tersenyum dan tertawa, hawa positif selalu ada di sekitarnya.

"Bunda, meja nomor 12 minta di bungkus 1 untuk di bawa pulang"

"Okey, kamu jaga kasir gih, bunda mau bungkus dulu"

"Iya, Nda"

Acha, gadis berusia 17 tahun, anak pemilik toko dari relaxing cafe milik keluarganya, menemani bundanya adalah kegiatan yang selalu di sukai dan selalu dia lalui dengan semangat dan rasa syukur, semenjak ayahnya tiada, tidak ada yang bisa merubah bundanya untuk lebih baik daripada dulu, bundanya yang sekarang adalah bunda yang berhasil keluar dari haluan gelap setelah kematian sang ayah.

Kringg kringgg

Setelah mendengar itu, Acha langsung mengalihkan pandangannya dan menatap seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 180cm, berambut hitam dan berwajah.... Lucu? Yahh Acha hanya bisa terdiam melihat itu.

Buru-buru dia mengambil daftar menu dan berjalan mendekati laki-laki itu.

"Permisi mas, mau pesan apa?"

Laki-laki itu menoleh dan menunduk lagi.

"Kopi capuccino+ susu ya, sama roti selai coklat nya"

"Itu aja ya?"

" Iya, itu aja "

"Baik, mohon tunggu sebentar"

Acha lalu berbalik dan mulai menyiapkan pesanan milik pelanggannya itu, entah apa yang merasuki Acha, dia seakan kenal dengan laki-laki itu, terasa sangat familiar, entah darimana dia pernah bertemu, tapi satu hal yang pasti adalah, dia familiar dengan laki-laki itu.

••••

Malam hari pukul 22.00 Acha mulai menutup tokonya, dia hanya sendiri, Bundanya sudah pulang sejak sore tadi, karena adiknya akan sendirian di rumah jika di biarkan sendiri.

Acha pun tidak masalah, asalkan kedua keluarganya itu baik-baik saja, maka dia tidak apa-apa, walaupun Acha hanya ingin pulang dengan bundanya bersama-sama, sambil menatap malam yang penuh bintang dengan cahaya bulan, mungkin dia akan banyak bercerita atau dia akan banyak diam hanya sekedar untuk menikmati malam itu bersama bundanya tercinta.

SHE IS ACHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang