" Maaf, aku terlalu bermasalah untuk kamu yang sudah terlanjur jatuh "
-Acha-
Siang itu, pukul 10.30, Acha duduk berhadapan dengan Juan yang kini menunduk tidak berani menatap wajahnya, hey? Dia sangat lucu, seperti Snoopy di komik Peanuts.
Acha memegang wajah Juan, dia mengangkat nya, membuat mata mereka langsung bertemu.
" Kak Juan nggak apa-apa? "
Juan mengangguk samar, dia lalu melepas tangan Acha yang ada di wajahnya.
" Aku ada bawa kotak P3K, sini biar lebamnya di obatin dulu "
Acha pun mulai membuka kotak yang ada di pahanya itu, dia lalu menuangkan sedikit obat merah pada sebuah kapas.
Acha menyisihkan kotak itu dan bersiap untuk mengobati Juan.
" Sini, kak "
" Nggak usah, nanti juga sembuh sendiri "
" Aku udah gini loh, udah siap-siap gini "
Juan melirik Acha, dia lalu menghela nafasnya dan menghadap ke arah Acha sambil mengusap rambutnya ke atas.
" Pelan-pelan "
Acha mengangguk sedikit tersipu, dia lalu mulai mengolesi dan menekan pelan lebam itu, ada beberapa goresan di wajahnya, dan itu membuat Acha meringis perih.
" Sakit, nggak? "
Juan menggeleng samar.
" Kakak udah biasa luka gini? "
Setelah mengatakan itu, Acha membuka sebuah ansaplas dan memasangnya di sisi pipi dan jidat Juan, dia juga memperban tangan Juan, karena Juan sempat meleset memukul tembok karena emosi.
" Sudah "
Juan menarik tangannya dari Acha, Acha membereskan dan merapikan kotak P3K itu, sementara Juan, dia hanya menatap Acha dengan senyuman tipisnya.
" Cantiknya.. "
Acha tersentak, dia lalu menoleh dan mendapati Juan yang kini menatapnya.
" Ketemu sama mama gue mau? Nanti pulang sekolah bareng gue "
" Emm, aku--- "
" Shh sakit banget lagi, ah gue takut di marahin mama gue, gimana dong, Cha? "
Juan memelas menyentuh wajahnya. Acha menghela nafas, dia lalu mengangguk.
" Iya, tapi ke rumah aku dulu, ya "
Juan menekuk alisnya.
" Buat? "
" Izin, kak, masa aku pergi nggak bilang-bilang bunda "
" Ciee.. bunda, lucu banget sih "
Acha hanya mengabaikan Juan, dia kini meremas roknya gengsi, Juan berdiri untuk merenggangkan tubuhnya, dan diikuti oleh Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...