Bab 15

9 4 0
                                    

" Jika masih berlanjut seperti ini, lebih baik berhenti sebelum sampai di ujung logika "

" Jika masih berlanjut seperti ini, lebih baik berhenti sebelum sampai di ujung logika "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Acha-

Acha menatap derasnya hujan di pagi itu, sekolah mereka memang sedang belajar tapi akibat dari derasnya hujan pagi itu, guru memilih untuk menitipkan tugas ke guru piket untuk di bagikan kepada siswa-siswi.

Memang dirinya masih belum mengerti, tentang apa, kenapa, dan dimana letak salah yang dia lakukan, sampai Juan tidak pernah sama sekali menghubunginya? Acha sempat berfikir bahwa Juan itu hanya datang saat dirinya susah dan sendiri saja, selebih dari itu, Acha sendiri yang menikmati.

Acha tidak suka itu, seharusnya jika Juan mampu menghadapi dan menemani dirinya di saat terpuruk dan rumitnya jalan fikirannya saat itu, Acha juga harus ada di sana, menemani Juan dan menghadapi itu bersama-sama, bukan seperti ini.

Bukan saat dirinya sudah baik, Juan malah pergi menampung deritanya sendiri.

" Apa gue seenggak pantas itu berdiri di samping lo, Kak? Kenapa di saat fikiran buruk dan salah datang ke otak gue, gue nggak ada dengar suara lo lagi, apa gue enggak pantas buat tahu tentang lo?"

Acha menutup wajahnya sambil sedikit melihat rintikan hujan, bau basah dari tanah, detik jam yang terdengar, dan alunan Guntur yang menggema.

Seakan itu adalah isi hati dari Acha.

" Lo kenapa woy, Cha? "

Acha mengangkat wajahnya, melihat ketiga sahabat nya itu ada di depan wajahnya.

" Kaget!! "

" Lagian lo sih, galau mulu perasaan, kenapa? "

Rina mulai mencari topik baru untuk hari itu.

" Gue nggak apa-apa, galau darimananya, sih? "

" Dari wajah lo, alis, mata, bibir, semuanya! "

" Kak Juan, ya?! "

Acha mendelik, dia menatap kaget ke arah Mawar.

" Apa hubungannya?! "

" Hubungannya ya, lo lagi dekat sama kak Juan, terus kak Juan ngga ada kabar, jadinya lo galau deh, bener? "

Acha mengantupkan bibirnya sambil menatap tidak percaya ke arah Mawar.

" BENER, KAN?!!! "

SHE IS ACHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang