-Acha-
"Gue balik duluan, hati-hati di rumah sendirian"
Acha mengangguk sebagai jawaban, dia juga melambaikan tangannya kala laki-laki itu sudah menjauh dari rumahnya.
"Malam ini ya?" Acha tersenyum teduh, dia mengepalkan tangannya kuat dan mengangguk mantap.
"Gue cuman perlu percaya kalau lo pulang selamat kan, Kak?"
Sinar rembulan menerangi Malam hari itu, malam dimana Acha berharap agar Juan-nya pulang dengan selamat, tapi apa dia tahu apa maksud dari pertemuan empat mata di dalam kandang buaya buas itu?
"Kok feeling gue nggak enak, ya?"
Acha melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah setelah menutup gerbang dan pintu rumahnya, dia langsung berlari ke atas dan masuk ke dalam kamarnya.
Terlihat dari raut wajahnya bahwa dia sedang tidak bisa baik-baik saja, 23.00 Acha menatap penuh jengah ke arah Jam dindingnya, sejak tadi dia menunggu barang satu kalimat pun dari Juan melalui chat mereka, tapi tidak ada satupun.
"Tenang! Gue harus tenang! Besok kak Juan pasti bakal ceritain semuanya ke gue!" Ucap Acha lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut miliknya.
-Acha-
Pagi ini adalah pagi yang paling membuat Acha sedikit bingung dengan tingkah Juan, kenapa sedari tadi laki-laki itu diam? Juan hanya menatap tanah dalam diam, di wajahnya ada dua hansplast, di atas alis dan di rahangnya.
"Kak?"
Juan tersentak, dia lalu dengan cepat menoleh ke arah Acha, gadis itu terlihat menggunakan bandana berwarna biru muda serta dasi berbentuk pita bercorak hitam dan merah, selaras dengan rompi rajutnya.
"Kapan lo disini?"
"Dari tadi, aku bawain air sama bekal, kan kemarin udah janji" senyum Acha.
"Janji? Ohh....makasih, ya" Juan tampak linglung menjawab pernyataan Acha.
"Ada sesuatu yang terjadi di luar rencana?"
"Ya, tapi gapapa, lah" Juan tampak memaksakan kekehannya, meskipun Acha tampak datar menanggapi perkataan Juan.
"Bohong.." Acha tampak melempar pelan bekal serta air botol yang ada di tangannya ke pangkuan Juan.
Juan tampak tidak tersinggung dengan kelakuan Acha, dia hanya diam sambil menatap Acha yang kini menatapnya datar.
"Kalau emang sejak awal nggak mau cerita apa-apa sama aku, mending gausah janji, kak" Acha berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...