" You and all the memories "
-Acha-
Malam hari pukul 08.30, Acha sedang duduk bersama keluarganya. Bunda, dan adiknya, mereka mengobrol ringan sambil sesekali melihat tv, Acha memang jarang berbicara, di saat bunda dan adiknya nyaman berbicara sampai dirinya sendiri tidak di hiraukan, Acha pun hanya tersenyum sambil menatap kedua malaikat nya itu tengah berbicara, jelas sekali dalam tatapan Acha, dia sangat berharap bahwa dia bisa berbicara bersama meskipun hanya sebentar.
" Dek, kamu nggak mau ikut les privat? Anak temannya bunda udah ikut les, kamu nggak? "
Chaca seketika berhenti tertawa, dia pun melihat bundanya dengan tatapan aneh.
" Teman bunda-teman bunda, Bund, adek nggak suka ya kalau bunda terus aja bicarain anak teman bunda! "
" Lho? Bagus dong kalau bunda ngomongin itu, kamu jadinya punya motivasi, jadi ada rasa mau buat ikut les juga, selain itu kamu juga punya persiapan buat sekolah kamu kedepannya "
" Kenapa adek? Kenapa nggak kakak aja? Adek mau nikmatin hidup adek sendiri, adek mau masa muda adek nggak cuman buat belajar dan diam di rumah terus! Adek mau bebas, adek udah besar "
" Bunda tau, tapi nggak ada salahnya kan kalau kamu ikut les? Waktu kamu juga nggak akan hilang banyak, itu pun nggak sia-sia "
" Bunda, adek nggak mau "
" Kalian udah dong, kan tadi lagi enak-enak bicara, kok malah jadi berantem gini? "
Acha mulai melerai, dia tidak ada niat untuk membela siapapun, dia hanya tidak mau melihat pertengkaran lainnya setelah pertengkaran bunda dan ayahnya saat itu, dia tidak mau ada yang pergi lagi.
" Kakak diem deh! Kakak nggak pernah di paksa bunda! Kakak itu anak kesayangan bunda! Kakak nggak tau rasanya jadinya aku! Gausah sok-sokan mau bela "
Acha terdiam mendengar itu, dia berfikir, apakah begitu? Apakah dia di sayang? Bukankah selama ini Chaca lah yang selalu di prioritaskan oleh sang bunda? Bahkan setelah selama ini, Chaca masih bisa berbicara seperti itu padanya.
" Kakak nggak ada bela siapa-siapa, kakak cuman ngomong buat gausah bertengkar lagi, kalian kan tadi seru bicara-bicara "
" Udahlah kak! "
" Hahaha, bahkan bunda juga bela Kak Acha! Kapan Chaca pernah di anggap di sini? "
Acha menunduk, kenapa selalu seperti ini, setiap hal yang membuat Acha bahagia pasti akan berakhir seperti ini, selalu seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...