" You and everything in the universe "
-Acha-
" Makasih kak "
Yah, sekarang sudah menunjukkan pukul 1 pagi, yah cukup lama itu pun tidak apa-apa, karena di sisi rumah Acha ada tangga yang langsung menyambungkan nya ke kamar Acha.
Yah malam ini adalah hal yang terbaik, entah apa yang membuat Acha dengan ringan kaki meninggalkan pekarangan rumah di atas jam 10 malam, Acha yang jika keluar rumah harus berfikir 1000 kali entah itu keluar dengan temannya atau dengan Chaca.
" Sama-sama, jangan nangis lagi "
Acha tersenyum, mata bengkak nya membentuk bulan sabit.
" Iya "
" Gue pulang, lo hati-hati Cha, kunci pintu kamar rapat-rapat, bila perlu jangan buka pintu sebelum matahari terbit, ok? "
" Emangnya kenapa, kak? "
" Nggak, jaga-jaga aja "
" Iya, kalau gitu, hati-hati di jalan "
" Siap! "
Juan menyalakan motornya, dia pergi meninggalkan sebuah kenangan di memori Acha malam itu, malam dimana Acha menangis sekarang ada seseorang yang merangkulnya, bukan seperti waktu itu, dia sesak sendirian, berteriak dalam diam, sekarang tidak lagi, itu semua karena sosok Juan.
-Acha-
Acha kini tengah membersihkan kamarnya, yah sekarang adalah hari Minggu, jam 8 nanti, dia akan membuka toko bersama bundanya, Acha masih belum bisa melupakan tentang dirinya dan Juan malam tadi, benar-benar di luar dugaan, dia biasanya tidak akan terlalu memperdulikan itu, tapi lihatlah sekarang, dia seakan terus memikirkan itu sepanjang hari.
" Kak, bunda berangkat sekarang ya!! "
Acha tersadar dari lamunannya, astaga dia sudah terlalu lama di dalam kamar.
" Iya!! Nanti kakak nyusul, Nda!! "
Dengan gerakan kilat, Acha mulai membersihkan dirinya, dari mandi sampai ber-make up, yah make up tipis-tipis.
" Dek, kakak duluan, ya, kalau kamu lapar kakak udah masak tadi, tinggal di angatin "
Acha berbicara pada Chaca yang sekarang tengah duduk mengumpulkan nyawa di depan tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...