" does the universe distance us, too? "
-Acha-
Acha terdiam menatap room chat WhatsApp miliknya, berharap apakah sosok itu akan mengirimkan dirinya pesan, ataukah akan benar-benar berakhir seperti ini, tanpa berpamitan dan tanpa salam perpisahan.
" Kak? "
" A-ah? Nda? "
" Kakak tunggu siapa? Ayo berangkat, udah mau jam 7 loh "
Acha mengangguk ragu, dia tersenyum dan memasukkan handphone nya kedalam saku jas almamater nya.
" Kakak tungguin siapa? "
" Bukan siapa-siapa, Cha, udah sana naik duluan, biar kakak yang tutup gerbangnya "
Chaca hanya mengangguk patuh dan masuk kedalam mobil.
Di perjalanan, Acha menatap kaca mobil yang kini mobil nereka tengah berhenti karena lampu merah, Acha menyenderkan kepalanya di bangku punggung mobil sambil menatap beberapa pembawa motor yang melewati lampu merah.
Di saat kepala Acha tengah memikirkan sosok laki-laki itu, tepat di samping mobilnya, laki-laki itu berhenti dan membuka penutup helmnya, sekilas laki-laki itu membuka handphone nya dan betapa kagetnya Acha, ternyata laki-laki itu membuka room chat miliknya, dan seketika dia menutup kembali handphone, sepertinya laki-laki itu kena tegur pengguna kendaraan yang lain, yah karena memang tidak bisa menggunakan handphone di jalanan.
Lalu saat Acha akan membuka kaca mobilnya, lampu hijau kembali menyala, laki-laki itu sempat menatap Acha, dan mereka saling menatap selama beberapa detik dan laki-laki itu mengebut menyalip mobil Acha.
" Eh? "
••••
Pagi itu, Acha serta ketiga temannya kini berbaris saling berdampingan, yah hari Senin, hari yang paling tidak di minati oleh banyaknya para siswa-siswi sekolah, upacara di panasnya hari dengan jangka waktu yang lama.
" Rin, Lo ada bawa pr fisika? "
" Ada Ra, mau nyontek? "
" Iya, hehehe boleh nggak? "
" Aman-aman "
" Makasihh Rin! "
Rina dan Dara, berdiri bersebelahan, sedangkan Acha dan Mawar saling memandang satu sama lain.
" Lo Udah, War? "
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...