Bab 34

4 0 0
                                    

-Acha-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Acha-

"Ada, gue juga nggak mungkin sebodoh itu buat nyerahin diri gue sendiri ke Bagas, tapi lo pada tau sendiri, kan? Gue bukan tipe orang yang nggak bisa ngurus ini sendiri, percaya sama gue" Juan menatap lekat para sahabatnya itu dengan tatapan menyakinkan.

Mendengar hal itu, mereka hanya menganggukkan kepalanya ringan, mereka menganggap bahwa apa yang di katakan Juan memang benar, tidak pernah urusan mereka tidak berakhir dengan baik jika Juan langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat Haikal yang tidak sengaja menyenggol salah satu anggota sebuah geng motor, dan Juan yang dengan berani datang berdua bersama Haikal untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan itu lagi, Juan berkata demikian karena geng motor itu sempat menyatakan untuk mengadakan sebuah pertanguran besar dengan mereka, Juan yang tidak ingin jatuh ke dalam hal yang seperti itu lagi terpaksa harus turun tangan.

Ketika Dimas dan Lahar yang sebetulnya ini adalah kesalahan Lahar karena menggoda seorang gadis kekasih dari salah satu siswa STM, dan tentu saja mereka tidak akan membiarkan itu, Juan turun bersama mereka berdua untuk meminta maaf karena telah menggoda gadis itu, dan itu tidak di terima dengan tangan terbuka, Juan harus menerima sedikit pukulan dan luka lebam, tapi tentu saja masalah itu berakhir dengan baik.

Masalah di sekolah, yang hampir saja membuat mereka menerima skors selama 1 bulan, Juan dengan tekad kembang kempis dan jantung berdegup kencang datang ke ruang kepala sekolah untuk meringankan hukuman mereka, dan tentu saja karena sudah berkenalan baik dengan geng pembuat onar itu, kepala sekolah memakluminya dah memberikan skors selama 2 Minggu.

Dan masih banyak lagi, itu adalah sebab kenapa mereka mempercayai Juan, laki-laki itu mampu menurunkan kepalanya hanya agar teman-temannya tidak terjerumus ke dalam moment buruk seperti nya.

"Hahhh, gue percaya sama lo, tapi kalau mereka sampai apa-apain lo, serius gue bakal bantai mereka semua" Ucap Lahar dengan tatapan tajamnya.

"Gue juga bakal ikut ngebantai mereka, serius Juan lo harus pulang selamat, oke?!!" Haikal memeluk Juan dengan tidak elit, sampai Juan hampir terjatuh dari kursinya.

Juan tertawa dan mengangguk, dia lalu berdiri dan di ikuti teman-temannya.

"Mau kemana?" Dimas.

"Kantin, gue mau ngomong sama Acha, takut buat dia kecewa kalau denger hal ini dari orang lain" Juan pun melangkah keluar dari kelasnya.

"Ada, ya, yang jahat sama tuh anak, padahal lagi bingung-bingungnya, tapi masih sempat ngabarin Acha" Gumam Haikal yang terdengar pada mereka.

"Lo keren, bro" ucap Tama yang mengekori Juan dari belakang, begitu pula yang lainnya.

Juan bersama teman-temannya sudah memasuki area kantin, di pojok kantin, tepatnya di sebuah meja bundar yang bersebelahan dengan pagar kantin, Juan melihat Acha yang tengah mengusap peluh di dahinya, tentu saja karena panas, dan Juan tahu bahwa kantin saat ini tengan ramai dan desak-desakan.

Dengan langkah lebar dan cepat, Juan berjalan mendekati gadis yang tumben hari ini memakai bandana hitam di kepalanya.

"Boleh gabung, nggak?" Ucap Juan saat sudah mendudukan pantatnya di kursi kantin itu, dan seluruh temannnya juga sudah menyatukan meja lain dengan meja mereka.

Mawar yang geram karena panas dan di tambah bergabungnya geng jamet itu membuat dirinya tambah jengah.

"Kalau izin itu bisa sebelum duduk nggak? Nggak usah izin kalau pantat lo udah nemplok ke kursi, anjirr!" Ucap Mawar terdengar ngegas dengan wajah yang sedikit memerah karena panas.

"Yang sopan dikit sama kakak kelas" Ucap Dimas yang duduk di samping mawar, dan menawarkan gadis itu selembar tissue.

"Bacot, orang lagi kepanasan malah di nasehatin! Mending nasehatin orang yang lagi bertengkar disana tuh! Biar nggak rusuh dan desak-desakan lagi" Ketus mawar dan menerima tissue itu.

"Bertengkar? Siapa sih yang bertengkar pagi-pagi gini?" Reyhan menyatukan kedua alisnya.

"Nggak tahu, katanya anak bahasa sama ips, gara-gara desak-desakan ngantri terus saling senggol entah saling bacok atau tonjok, gue nggak tahu" Ucap Rina yang tengah berada dalam pelukan si buaya udara yaitu Lahar.

Haikal yang melihat itu mensiniskan matanya dan menyinyirkan bibirnya.

"Apa-apaan muka lo, Kal? Mau gue tampol?" Ucap Lahar yang terganggu dengan laser mata Haikal.

"Dih apaan? Gue nggak ngelihat lo berdua, kok! Lo berdua kan selain buta cinta kalian juga buta tempat!" Ketus Haikal merapatkan dirinya dengan Reyhan karena di sebelahnya ada Dara.

"Iri lo? Mana tuh pacar lo??" Sinis Lahar dah melanjutkan acara memanjakan Rinanya.

"Kenapa harus iri? Orang Kak Haikal punya gue, kok" ketus Dara menatap malas ke arah Lahar.

Seketika suasana menjadi senyap, mereka terdiam melihat haikal dan dara bergantian, tentu saja mereka kaget, sejak kapan mereka berdua menjadi kekasih?! Padahal tidak ada jejak mesra di antara mereka.

"....serius lo, Ra?" Ucap mawar memastikan sambil menjauhkan diri dari suapan Bakso Dimas.

"Nggak percaya? Nih" Dara memperlihatkan kalung mewah dan elegan di lehernya.

"Anjir?!! Serius lo, Kal?!! Wahhh nih anak diam-diam meresahkan!!" Heboh Reyhan mendorong Haikal.

"Mana kalungnya mahal lagi! Cokk lo serius?!" Ucap Jaka memastikan sekali lagi, takut kalau Dara hanya menjadi mainan Haikal, pasalnya Hanya kalung segitu saja sudah pasti mudah bagi Haikal yang anak konglomerat memberikannya.

Haikal menutup wajahnya dan melirik Dara yang sibuk memperhatikan dirinya.

"Kenapa? Nggak mau, ngaku? Yaudah" saat Dara ingin melepaskan kalung itu, Haikal membulatkan matanya dan menahan tangan Dara.

"By! Jangan di lepas! Kan aku udah bilang mau kita sampai jadi mantan pun, kamu nggak boleh ngelepas kalung itu!" Ujar Haikal, sontak hal itu membuat mereka semua terdiam tidak bergerak.

"B-b-b-by?!!!!!!!! WHAT THE FUCK?!!!!" Heboh Reyhan dan Mawar bersamaan.

"Berisik" Tegur Juan yang terlihat tengah di suap oleh Acha.

-Acha-

-Acha-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

We'll meet again huh? Don't forget to comment and vote, follow too because there will be a new story that is no less exciting!

• kaget ya? Wkwk dara sama Haikal emang sat set hahaha.

See you again!

SHE IS ACHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang