" I don't know since when, your smile became more shady "
-Acha-
" Kak, bunda mau ngantar adek, kamu berangkat sama teman kamu kayak waktu lalu ya "
Acha mengangguk " Iya Nda "
" Dek, kalau besok kamu ulangin lagi pulang lama kayak tadi malam, kamu bunda hukum kurung di rumah "
" Iya, maaf Bund "
" Udah, kak beresin ini, bunda mau manasin mobil "
" Iya "
Acha sudah berada di luar rumah, dia mengunci pintu dan pagar, lalu memasang sepatunya, Bunda dan adiknya sudah pergi sekitar 10 menit lalu, sekarang sudah jam 06.45, 5 menit lagi Juan akan datang.
Acha memegang sebuah bekal dan juga Ultra milk rasa coklat yang dia bawa menggunakan tas plastik berwarna hitam.
Bunyi klakson motor pun terdengar, Juan berhenti tepat di depan Acha berdiri.
" Selamat Pagi "
" Pagi juga "
" Langsung? "
" Ya "
Udara pagi menyapa Juan dan Acha, keduanya menikmati udara sejuk ini, Acha sedikit mendelik ketika awan tiba-tiba berubah menjadi abu-abu, ahh apa akan hujan lagi?
" Hujan? Padahal masih pagi lho "
" Iya, tapi subuh habis sholat subuh juga hujan, kak "
Juan pun berhenti, dia mengeluarkan sebuah jas hujan berwarna Putih, melihat itu Acha juga membuka tasnya dan mengeluarkan Jas hujannya yang berwarna abu-abu.
" Berarti benar lo, ya "
" Apanya? "
" Yang pake jas hujan warna abu-abu itu beneran lo, ya "
Acha melihat jasnya, dia lalu berniat untuk memasukkan kembali jasnya.
" Eh? Mau ngapain? "
" Kak Juan nggak suka jas hujan aku? Aku nggak apa-apa kok kalau nggak pake jas hujan, biar kak Juan nggak risih liatnya "
Juan terkekeh-kekeh melihat tingkah begonya Acha, siapa yang bilang dia tidak suka dengan Ach--- maksudnya Jas hujan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS ACHA [ON GOING]
Teen Fiction"Ayo berharap, semoga kita nggak egois dengan memaksa satu sama lain, memaksa dunia dan semesta untuk menyatukan kita nanti, kalau dunia dan semesta nggak merestui kita nanti, seenggaknya mereka pernah tau dan menyaksikan kalau kita itu pernah bersa...