Dua penjaga gerbang Negeri Tar Istimewa kedatangan tamu.
"Yahuiii ... saya Riri. Bolehkah saya tinggal di negeri ini?" tanya tamu itu.
"Boleh saja," kata penjaga berbaju apel hijau.
Ohoi, Riri senang sekali. Namun, ia hanya boleh tinggal di satu tar yang paling dia sukai. Bentuk badannya pun akan berubah sesuai tempat tinggalnya nanti.
"Agar tidak salah pilih, cicipi dulu tarnya," kata penjaga berbaju apel merah. "Kalau sudah memilih, laporkan kepada kami, ya."
Hap, hap, hap .... Riri melompat masuk melintasi gerbang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu kali hap! Riri sampai di Negeri Tar Balon Wangi. Butir-butir balon sebesar semut dalam tar meledak tiap digigit. Ledakannya menyebarkan bau wangi. Tetapi leher Riri jadi geli.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua kali hap! Negeri ini juga aneh, namanya Negeri Tar Sisir Karet. Nyaem, nyaem, tarnya kenyal seperti permen karet.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiga kali hap! Riri tiba di Negeri Tar Kertas Bungkus Kado. Kertasnya bisa dimakan. Riri suka kertas warna merah muda. Rasanya mirip es krim. Slurp!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Empat kali hap! Negeri Tar Lonceng Cokelat. Di dalam tar ada lonceng-lonceng kecil. Rasanya seperti permen cokelat. Uh, uh, setelah menelan tiga lonceng, perut Riri berbunyi ... klining, klining!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lima kali hap! Wah! Negeri Tar Magnet Berdiri! Hihihi, makan tarnya harus hati-hati. Jangan sampai kena rambut. Kalau tidak, rambut bisa berdiri semua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enam kali hap ... uh, uh, Riri tak kuat melompat lagi. Walaupun ingin mencicipi tar lain, tapi perut Riri sudah kenyang.
Untung Riri sudah menentukan tar mana yang akan dijadikan tempat tinggalnya.
"Saya ingin tinggal di Negeri Tar Kertas Bungkus Kado," lapor Riri kepada dua penjaga gerbang Negeri Tar Istimewa.
"Kenapa memilih negeri itu?" tanya kedua penjaga.
Riri tersenyum jenaka, "Supaya aku sering diundang ke ke negeri tar yang lain. Bukankah semua orang senang diberi kado? Saat itulah aku bisa mencicipi tar di negeri mereka yang belum sempat kucicipi."
Aha, betul juga. Kalau ingin memberi kado kepada siapa saja, kamu bisa mengundang Riri untuk minta kertas bungkus kadonya. Riri punya banyak kertas bungkus kado yang indah. Itu kalau Riri belum kekenyangan makan kue tar, lo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(her-V)
Hai! Terima kasih telah membaca kliping cerita ini. Kalaukamu tertarik membaca kliping sejarah juga, silakan berkunjung ke http://klipingsejarahku.blogspot.com/.