Bagian 6

1.9K 230 66
                                        

"Bahkan ketika kamu bersembunyi, takdir akan menemukanmu. Bahkan ketika kamu berlari, takdir akan meraihmu."
- fariq Luthfan Aksa

Kumandang Adzan Maghrib terdengar jelas dari berbagai sumber suara. semua dua pihak keluarga kini tengah bersiap menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam. Mereka mengerjakan sholat Maghrib berjamaah di salah satu ruangan yang sudah disiapkan khusus untuk mereka sholat. sholat Maghrib ini diimami oleh Kyai Agam dan Mereka sholat dengan khusyuk hingga akhir.

"Assalamualaikum warahmatullah."

"Assalamualaikum warahmatullah."

setelah salam, dilanjutkan dengan doa yang dipimpin juga oleh Kyai Agam.

beberapa menit kemudian, Mereka telah selesai.

Ummi ais menyalami tangan Abi agam, Shafa menyalami tangan Athhar, dan Lina menyalami tangan Aksa. Azka dan Zahra hanya bisa pasrah karna mereka hanya bisa menyalami tangan   orang tuanya, bukan pasangannya.

Lina menyalami tangan Aksa, Aksa bergerak mencium kening sang Istri. kejadian itu sontak mendapat kekehan dari masing masing orang tua mereka.

Setelah kegiatan Sholat berjamaah mereka selesai, mereka lanjut makan malam bersama. kini semuanya berada di ruang tengah, di meja makan. beberapa lauk telah siap tersaji di hadapan mereka, seperti ayam, sayur, sambal, telur, dan lainnya.

Mereka menikmati makan malamnya sembari bergurau dengan keluarga barunya.

Ditengah serunya keluarga yang sedang bercanda tawa itu, kini Agam membuka suara.

"Aksa, setelah ini. Kami akan pulang ke Malang. Jika tidak merepotkan, Maka menginaplah kamu disini untuk beberapa waktu."  Ucap Abi Agam.

"kami sama sekali tidak merasa direpotkan. Nak Aksa, Seorang menantu yang sudah kami anggap sebagai anak kandung kami sendiri." Jawab Athhar menepuk bahu Aksa.

"Alhamdulillah jika kedatangan kami di keluarga njenengan diterima dengan baik, sungguh kami sangat bersyukur." Ucap Ummi Ais.

"Maaf, sebelumnya Aksa ingin bertanya." ujar Aksa.

"Silahkan." jawab orang tua Lina serempak.

"Apakah Lina akan keberatan jika saya tinggal disini untuk beberapa waktu? Sungguh saya tidak ingin membuat Lina terganggu." ucap Aksa pelan.

"Insyaallah, saya Ikhlas dan Ridho jika Mas Aksa Tinggal di sini." jawab Lina.

"JIAKHHH PANGGIL MASSS GAKK TUHH." heboh Azka.

"Azkaa, jaga sikapmu. ini bukan rumahmu." Tegur Ummi Ais pada Azka.

"Hehhhehe Maaf ummi."

"Cieeee udah gak manggil gus lagiii." Gurau Shafa pada putrinya.

"Ihh apasihh bu, maluu tau." ujar Lina.

"Yasudah, Alhamdulillah jika Lina menerima saya disini." ucap syukur Aksa.

"Setelah beberapa hari, Apakah Nak Lina ingin kembali ke pesantren?." tanya abi

"Saran abi, Kalian tinggal di rumah pribadi, namun jika kalian ingin tinggal di ndalem, ummi dan Abi sama sekali tidak keberatan. Tapi kembali lagi pada kalian, ini rumah tangga kalian jadi tidak bisa jika Abi yang menentukan." jelas Agam.

"Sepertinya Aksa dan Lina akan tinggal di ndalem untuk beberapa hari, boleh kan Abi?." Tanya Gus Aksa

"Boleh nak." Jawab kyai Agam.

"Tapi Mas, Kalau saya tinggal di ndalem apa tidak  ada yang curiga? saya takut dibilang mencari perhatian dengan keluarga Ndalem, khususnya dengan njenengan." ucap Lina sambil menunduk.

Cerita AksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang