Dalam ruangan sederhana bernuansa religi kini terdapat satu pria yang tengah menggenggam mushaf Al-Qur'an kecil. Pria itu dengan telaten melantunkan ayat-ayat suci Alquran dengan mata yang tertutup di ruangan shalat rumahnya.
Pria itu adalah Aksa, ia kini tengah muraja'ah atas hafalan Qur'annya setelah menyelesaikan shalat ashar. Setelah dirasa cukup, Aksa menutup mushaf tersebut lalu merapikan alat sholat yang telah ia gunakan. Aksa melangkahkan kakinya menuju kamar untuk menemui istrinya. Saat pria itu membuka pintu kamar, terlihat seorang gadis yang tengah terbaring diatas ranjang sembari membuka halaman demi halaman novel yang dibacanya. Mendengar decitan pintu terbuka, gadis itu menoleh kearah sumber suara. Senyum manis milik Aksa yang pertama kali netra gadis itu tangkap.
"Lagi baca novel, hm?" ujar Aksa lalu mendudukkan tubuhnya disamping gadis cantik itu. Lina tersenyum, lalu mengangguk pelan pada wajah tampan milik suaminya.
Tangan Aksa terulur untuk mengusap pelan surai rambut panjang Lina, sebelum ia berkata, "Mas mau nanya, boleh?" ujar Aksa lembut sembari terus memperhatikan wajah indah istrinya.
"Iya mas, mau tanya apa?" jawab Lina kembali bertanya pada Aksa. Ia menutup novelnya lalu meletakkan buku tebal tersebut diatas nakasnya.
"Bukankah kamu menstruasi sudah lebih dari limabelas hari, sayang?" ungkap Aksa pelan dengan sedikit mengerutkan keningnya. Lina tampak berfikir sejenak dengan pertanyaan suaminya. Gadis itu beranjak mengambil ponselnya, lalu membuka kalender digital yang ada dalam benda pipih tersebut. Dahi gadis itu ikut mengerut, lalu menoleh kearah Aksa. "Iya yah mas, udah limabelas hari lebih," celetuk Lina.
"Berarti itu sudah termasuk istihadhah sayang," ucap Aksa menberi tau pada Lina, dan lagi lagi gadis itu mengerutkan keningnya.
"Sini sini, biar mas jelasin," titah Aksa menepuk tangannya pada paha miliknya. Lina tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan ucapan Aksa barusan. Ia beranjak menuju pangkuan suaminya lalu segera didekap hangat oleh Aksa. Setelah dirasa gadis itu sudah nyaman, Aksa mulai menjelaskan perkataannya.
"Dalam kitab Mabadi Fiqih juz tiga, tepatnya pada bab haid dan nifas dijelaskan, bahwa masa haid sesingkat singkatnya adalah sehari semalam dan yang paling lama adalah dua minggu, atau lima belas hari per malam," jelas Aksa panjang lebar yang terus diperhatikan oleh Lina.
"Namun, jika lebih dari itu maka yang keluar sudah termasuk dalam darah istihadhah." sambungnya lalu dengan cepat Lina menganggukkan kepalanya. Aksa tersenyum, lalu kembali berujar pada gadis dalam dekapannya, "istihadhah itu apa?" tanya Aksa spontan membuat lina menggelengkan kepalanya lucu.
"Istihadhah itu bisa dikatakan darah yang keluar dari rahim wanita disebabkan sakit atau hal lainnya. Saat wanita sedang istihadhah, ia masih diwajibkan untuk melakukan ibadah, contohnya sholat fardhu," terang Aksa laku mengecup sekilas dahi istrinya.
"Sudah paham, sayang?" tanya Aksa yang langsung diangguki oleh Lina. "Jadi Lina ini sekarang lagi dimasa istihadhah ya?" tanya Lina lalu diangguki oleh pria tampan itu.
"Sekarang kamu mandi bersih, lalu qadha' sholat yang tertinggal ya sayang," titah Aksa lembut pada istri kecilnya. Lina mengangguk lalu beranjak dari pangkuan Aksa, gadis itu meraih handuk besar miliknya lalu masuk dalam kamar mandi yang terdapat dalam kamar tersebut.
Aksa ikut beranjak dari ranjangnya, lalu duduk disalah satu meja kerjanya yang terletak disudut ruangan itu. Ia membuka komputernya lalu mengutak atik beberapa file yang ada. Beberapa tumpukan kertas juga mulai Aksa baca satu persatu hingga sekitar sepuluh menit waktu berlalu.
Dengan suara samar, terdengar langkah kaki dari belakang tubuh Aksa. Pria itu menoleh kearah sumber suara, lalu ia mematung beberapa detik. Dari arah belakang, terlihat Lina yang sedang mengendap endap dengan handuk yang terlilit di setengah badannya. Pasalnya, gadis itu lupa membawa pakaian menbuatnya harus keluar dari kamar mandi menggunakan lilitan handuk saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aksana
Fiksi RemajaLina Adiratna, gadis berumur 18 tahun yang di daftarkan sang ayah ke Pondok Pesantren Darul Mushtofa. Perjodohan Lina dengan salah seorang gus membuatnya mau tak mau menerima kenyataan yang dihadapi. Pasalnya, gadis yang akrap di panggil Lina ini...