Bagian 18

1K 128 37
                                        

"Saat Allah ingin memperlihatkan keindahan nya, saat itu lah diri mu di ciptakan"
-Fariq Luthfan Aksa-


Kicauan burung mulai masuk dalam indera pendengaran. Sekumpulan burung melintasi langit langit indah tepat diatas Pondok pesantren Darul Mushtofa dengan beriringan. Pemandangan indah itu terjadi setiap matahari mulai terbit, menandakan hari sudah mulai pagi.

Sekumpulan santri santriwati mulai melakukan aktivitas rutinnya, tak terkecuali Lina.

Pagi ini, Lina dan yang lain telah rapi dengan seragamnya. Jadwal hari ini lumayan padat untuk Lina, membuatnya harus memiliki semangat extra.

Kini Lina tengah duduk di asramanya bersama ketiga temannya. mereka bersama sama menikmati sarapan paginya dengan beberapa canda tawa.

"Hahahaha, udahh udah jangan ngelawak mulu," Seru Dinda tertawa.

"Loh kamu duluan kok," Ucap Nadia.

"udah udah, nanti kesedak loh." Lerai Syafira pada mereka.

Lina hanya memandangi mereka bertiga yang berdebat sembari terkekeh.

Beberapa menit kemudian, mereka selesai makan  lalu segera berkemas untuk segera ke kelas. Kelas hari ini dimulai pukul tujuh pagi hingga jam satu siang.

Agenda Lina hari ini, setelah selesai kelas ia akan  mencuci pakaiannya, juga mengemasi lemari bajunya, lalu mengahafal Nadzhom Alfiyah dan menghafal juz tiga puluh, setelah itu lanjut nderes bersama ketiga temannya di kamar.

bukankah itu sangat padat?

Lina berjalan beriringan bersama dengan ketiga temannya menuju kelas. mereka berjalan sembari mengobrol dengan santai hingga sampai di kelas.

Tempat duduk mereka tak berjarak jauh membuat mereka dengan mudah mengobrol bersama.

Sebelum bel masuk berbunyi, Lina dan teman temannya masih menikmati beberapa jajanan yang mereka bawa dari asrama.

"Eh hari ini mapelnya susah susah semua tau," Sela Nadia disela sela memakan rotinya.

"Hmm, iyaa." Jawab Syafira melemah.

"Ohh iya, hari ini ustadz Rayyan udah ngajar lagi." Ujar Syafira pelan pada temannya dan hanya disimak oleh Lina.

"Yahh, Gus Aksa ga ngajar dong?" Ucap Dinda pasrah dan langsung mendapat kekehan dari Lina.

"gatau deh, denger denger Gus Aksa turun ngajar juga. tapi yo ndak tau pasti," Ujar Nadia.

"Lina, kamu kan sering ke ndalem, ketemu Gus Aksa gaa?" Heboh Dinda langsung menghadap belakang, tepatnya kursi Lina.

"Ketemu, biasa aja." Ucap Lina berbohong.

"Ihh bisa bisanya ketemu Gus Aksa biasa aja. kalo kita mah udah guling guling." Ucap Dinda dramatis.

"Yeuhh, itumah kalian berdua, aku mah engga." Seru Syafira pada Dinda dan Nadia.

Kringgg

Cerita AksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang