Bagian 8

1.4K 191 45
                                    

"lantas mana yg lebih dingin?, hujan disertai angin? atau harapan kebersamaan yang hanya sebatas ingin."
-Secret.

Alunan irama ombak menjadi hal pertama yang kedua pasangan suami istri itu dengarkan. suasana sejuk menyeruak masuk dalam diri yang membuat nyaman siapapun yang merasakannya. Mereka berjalan menyusuri pantai yang terlihat masih sepi karna terlalu pagi. Aksa menggandeng tangan mungil Istrinya dengan senyum yang kini tak pernah memudar.

Keduanya kini tengah duduk diatas hamparan luas pasir pantai, Aksa mengeluarkan beberapa cemilan dan minuman yang sudah dibeli saat perjalanan menuju pantai.

"Banyak banget beli jajannya, Sayang." Ujar Aksa yang sibuk dengan kegiatan mengeluarkan cemilannya.

"Hehe, gapapa mas. Lagi pengen aja." Jawab Lina sambil cengengesan.

"Yasudah, jajannya dihabisin ya sayang, Sampahnya jangan dibuang sembarangan." Ujar Aksa memperingati Lina sembari mengelus kepala Lina yang terlapisi dengan Hijab.

"Iyaa mass sayangggg." Jawab lina tersenyum.

Setelah beberapa menit mereka menikmati suasana pantai dengan suguhan berbagi cemilan, Kini Lina merasakan haus pada tenggorokannya. Lina meraih sebotol air mineral kemasan yang sudah disiapkan oleh Aksa beberapa menit lalu. Namun sebelum Lina menjangkau air tersebut, Aksa sudah terlebih dahulu menjangkau sebotol air tersebut.

Aksa membuka tutup botol air mineral tersebut lalu segera diberikan kepada istri kecilnya yang tampak sudah haus. Aksa adalah laki laki idaman dengan memiliki Love langue pisical touch serta Act Of service.

Awalnya Lina mengira jika Air tersebut akan diminum terlebih dahulu oleh Aksa, namun fikiran Lina berubah ketika Aksa memberikan air itu kepada Lina.

"Ini sayang, diminum." Titah Aksa dengan lembut.

"Makasii, mas." Jawab Lina lalu segera meraih sebotol air mineral tersebut dari tangan Aksa dan segera meneguknya.

"Pelan pelan aja minumnya, nanti tersedak." Peringat Aksa dan dijawab anggukan kecil dari Lina.

Setelah beberapa saat mereka menikmati indahnya Pantai di Pagi cerah ini, Lina mengeluarkan benda pipih dari tasnya lalu membuka fitur Camera.

"Mas, ayo foto dulu!" Titah Lina pada sang suami.

"Iyaa sayang." Jawab Aksa lalu segera mendekat pada sang Istri.

Mereka bergelut dengan sesi foto sekitar lima belas menitan.

Tak lama kemudian, datang seorang gadis dengan pakaian casual tanpa menggunakan hijab menghampiri mereka berdua. Gadis itu tampak ragu saat melihat keberadaan Lina.

"Lina..." Ucap gadis itu lirih namun masih bisa didengar oleh mereka.

Lina mendongak melihat siapa yang memanggilnya, Ia terkejut melihat kedatangan seorang gadis yang begitu ia kenal.

"Lisaa. Masya Allah, mimpi apaa bisa ketemu kamu," Heboh Lina segera memeluk tubuh gadis itu.

Melisa Anggraini, Adalah sahabat dekat Lina sejak mereka duduk dibangku SMA. Melisa yang akrab dipanggil Lisa, Kini tengah sibuk dengan pekerjaannya membuat ia selalu sibuk.

"Ya ampun Lina, aku juga ga nyangka ketemu kamu lagi. Kamu aku chat ga pernah bales, katanya kemarin kamu mondok ya? kok boleh liburan sihh." Gerutu Lisa panjang lebar.

Aksa kini menundukkan pandangannya, Ia tak ingin terlalu lama menatap perempuan yang bukan mahramnya. Ia hanya menyimak pembicaraan istri dan sahabatnya itu.

Cerita AksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang