"Jika kurma adalah buah paling manis yang di sukai Rasulullah, maka kamu adalah makhluk paling manis yang kucintai karna Allah. "
- Lina Adiratna -
Di keheningan Shubuh nan syahdu, suara adzan terdengar nyaring dan mengalun menyeru umat Muhammad SAW untuk sujud kepada Rabb nya. Dari mulai masjid yang dipenuhi oleh santri serta santriwati hingga kini tersisakan ia sendiri.Ia tak berhenti berdzikir serta berdoa meminta kepada sang Maha Kuasa untuk diberi ketabahan atas apa yang terjadi kepadanya.
Aksa benar benar terpuruk karna ia lalai dalam menjaga Gadis yang kini sudah berstatus sebagai istrinya itu.
Ia meraup wajahnya gusar hingga ia sadar bahwa manusia tak boleh terpuruk dalam kesedihan. Aksa bangkit dari duduknya lalu bergegas menuju Ndalem untuk melihat kondisi Lina.
Saat setibanya di Ndalem, Aksa menyalami tangan Ummi dan Abinya.
"Ummi, Lina sudah bangun?" Tanya Aksa pada wanita paruh baya didepannya.
"Tadi Lina sholat subuh di kamar. Ummi takut dia kenapa napa jadi Ummi sekalian sholat di kamar kalian." Terang Ummi Ais
"Ooh gitu, syukron ummi."
"Iya, nak." Jawab Ummi Ais lembut.
"Oh iya, tadi ummi taruh bubur di meja kamu. kayanya belum di makan sama Lina." Sambung Ummi memberi tau.
"Nggeh ummi, Aksa ke kamar dulu ya." Pamit Aksa pada kedua orangtuanya.
"Nggeh. menantu abi dijaga ya nak." Ucap Abi Agam tersenyum.
"Pastii abi."
Saat Aksa sudah didepan kamar, ia mengetuk pintu dengan perlahan takut menganggu kegiatan istrinya.
Tok.. tok.. tok...
"Assalamualaikum," Ucap Aksa memberi salam.
"Waalaikumusalam mas, masuk aja." Jawab Lina pelan dari dalam kamar.
Aksa membuka pintu lalu masuk kedalam kamar dan langsung disambut oleh senyum manis istrinya yang sedang duduk di tepi ranjang dengan memegang kitab.
Lina mencium tangan suaminya, lalu Aksa bergerak mencium kening Lina.
Aksa duduk disamping lina lalu ia menyerngitkan dahinya.
"Kitab siapa itu?" Ucap Aksa melihat istrinya yang sedang memegang kitab.
"Hehehe kitabnya mas." Jawab Lina cengengesan.
"Maaf ya mas, Lina ga bilang dulu tadi."
"Yasudah, gapapa. lain kali bilang dulu ya, Zaujati." Ujar Aksa seraya tersenyum.
"Nggeh mas."
"Kitab apa itu?" Tanya Aksa.
"Kitab Alfiyah, kan mas sendiri kemarin yang suruh menghafal 50 nadzhom Alfiyah." Ucap Lina menerangkan.
"Kamu masih belum pulih, ngehafalnya nanti aja ya. tunggu kamu bener bener sehat." Seru Aksa.
"Takut waktunya ga cukup, mas." Ucap Lina menjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/315130973-288-k686948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aksana
Novela JuvenilLina Adiratna, gadis berumur 18 tahun yang di daftarkan sang ayah ke Pondok Pesantren Darul Mushtofa. Perjodohan Lina dengan salah seorang gus membuatnya mau tak mau menerima kenyataan yang dihadapi. Pasalnya, gadis yang akrap di panggil Lina ini...