Bagian 15

1K 136 21
                                    

.

Pada pagi yang cerah, bertepatan dua hari setelah permasalahan Lina dengan dua gadis di pondok pesantren.

Aksa memijat keningnya yang terasa pusing setelah menerima telfon dari temannya saat pagi tadi.

Aksa terpaksa harus mengikuti program kajian yang berada di kota tetangga selama dua hari. Ia bingung harus meninggalkan istrinya karna Aksa masih sangat khawatir dengan keadaan sekitar.

"Ya Allah, ini berat." Ucapnya lirih.

Gus Aksa segera beranjak dari tempat tidurnya lalu segera bersiap untuk mengawas area Pesantren.

Inilah tugas Aksa, setelah Ustadz Rayyan sembuh, Ia sekarang ditugaskan Abi Agam untuk mengawasi area Pesantren.

"Aksa, ayo sarapan." Ucap wanita paruh baya dari luar kamarnya.

"Nggeh ummi, sebentar lagi." Jawab Aksa dari dalam kamar.

Aksa membuka pintu kamarnya lalu bergegas menuju dapur lalu duduk di kursi meja makan yang ada disana.

"Ummi, hari ini Aksa ada kajian mendadak di Sidoarjo. Aksa izin ya mi." Ucap Aksa sembari menuang air putih kedalam gelasnya.

"Nggeh Nak, seng ati ati ya. Jangan lupa kabari istrimu." Titah Ummi Ais.

"Nggeh Ummi, setelah ini Aksa kabari Lina." Ucapnya.

"Azka, ikut mas ke Sidoarjo kuy," Ajak Aksa pada Adiknya.

"Woahh boleh tuh, lama gak?" Tanya Gus Azka.

"Dua hari mungkin." Ucap Aksa sembari menyantap makanan yang telah tersaji.

Gus Azka seketika menatap Umminya yang sedang menuangkan minum untuknya.

"Ummi, Azka ikut mas ya?" Ucapnya pelan meminta persetujuan.

"Yowes, ikut saja. jangan merepotkan mas mu." Ucap Ummi Ais.

"Mana ada Azka ngerepotin, yakan mas?" Ucap Azka menaik turunkan alisnya.

"Ya ya ya." Ujar Aksa tak ingin memperpanjang pembicaraan.

"Hati hati dijalan, jangan kebut kebutan." Peringat Abi Agam pada kedua anaknya.

"Nggeh Abi," Jawab mereka serentak.

Setelah selesai makan dan membereskan alat makannya, Aksa bergegas menuju pesantren untuk memulai tugasnya.

Bel tanda masuk sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu, sehingga pesantren terlihat lebih sepi dari biasanya.

Aksa masuk dalam ruangannya lalu membuka komputer yang ada. Ia segera menyelesaikan beberapa dokumen yang sudah begitu menumpuk di depannya.

beberapa jam ia telah berkutat dengan komputernya hingga kini jam dinding menunjukkan pukul 09.40 yang sebentar lagi akan memasuki waktu istirahat.

Aksa beranjak dari duduknya lalu bergegas menuju kelas Lina berada.

Sebelum ia masuk, ia mengetuk pintu terlebih dahulu.

tok tok tokk

"Assalamualaikum," Salam Gus Aksa yang langsung membuat seluruh kelas heboh.

Bagaimana tak heboh, Aksa adalah Gus idaman bagi para perempuan di pondok tersebut.

Setelah diberi izin, Aksa masuk pada ruang kelas tersebut.

Ia menelisik mencari keberadaan Istrinya yang tak kunjung terlihat pada matanya. Namun, karna tak ingin memotong waktu yang lama, ia segera menyampaikan maksud dari datangnya ia ke kelas tersebut.

Cerita AksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang