01. Positif📌

2.6K 201 20
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Di keheningan malam, terlihat indah dari luar namun ternyata tidak dari dalam. Seorang perempuan baru saja keluar dari kamar mandi dengan membawa benda kecil di tangannya. Ia pergi berlari seakan memberi tahu seseorang, hingga tibalah ia di ambang pintu.

"Kenapa?" Tanya lelaki yang sedang asik bermain ponselnya.

"Gue positif Hee." Ucap perempuan bertubuh kecil itu. Lelaki yang sedang asik bermain ponselnya pun kini mengalihkan pandangan menatap perempuan di hadapannya, perempuan itu adalah istrinya sendiri, Shin Ae-Ra. Lelaki itu kemudian turun dari ranjang dan berdiri mendekat ke arah Aera. Mengambil benda kecil dari genggaman istrinya yang ternyata adalah testpack.

"Gugurin sekarang juga." Ucap lelaki bertubuh tinggi kekar yang bernama Lee Heeseung.

"Tapi ini anak kita Hee, gak mungkin gue gugurin gitu aja."

"Gue gak mau tahu, lo inget kan kita menikah hanya karena dijodohin, karena paksaan, gue gak cinta sama lo." Ucap Heeseung dengan rautan wajah sinisnya.

"Iya gue tahu, tapi seenggaknya lo terima bayi ini, mau bagaimanapun keadaannya dia juga butuh sosok ayah." Ujar Aera.

"Terserah lo mau gugurin atau enggak nih bayi, tapi yang jelas lo urus sendiri, dan gue gak akan pernah mau jadi ayahnya." Tegas Heeseung menatap tajam netra Aera dan meninggalkan ruangan itu begitu saja.

Perempuan itu hanya bisa menangis melihat perlakuan suaminya yang tak pernah berubah, hatinya begitu sakit, bahkan di saat kondisi dia sedang mengandung Heeseung pun masih tidak memperdulikannya.

"Gue pikir setelah kita dapat momongan, lo bakal berubah, tapi ternyata sama aja."

°°°

Heeseung kini berada di markasnya bersama dengan Jungwon teman satu gengnya. Entah apa yang ada dipikirannya ia malah membanting benda-benda di markasnya sendiri. Jungwon yang melihat itu tidak terlalu terkejut karena Heeseung sudah biasa bertingkah seperti itu saat emosinya memuncak.

"Kenapa lagi si Hyung, ada masalah?" tanya Jungwon sedikit menenangkannya.

"Aera hamil."

"Wahh selamat Hyung, bentar lagi mau jadi ayah nih." Ledek Jungwon, namun candaan itu tidak membuat emosi Heeseung mereda, ia malah menatap Jungwon dengan tatapan sinis.

"Maaf Hyung becanda doang kali ah, kok bisa? bukannya Hyung pernah bilang sendiri ya kalau gak mau nyentuh dia?" tanya Jungwon

"Gue gak sengaja, waktu itu gue mabuk." Jawab Heeseung.

"Oh, ya udah bagus dong malah lagian kalian kan udah halal."

"Lo tau kan gue nikah sama dia karena di jodohin, gue terpaksa ngikutan kemauan mama papa, dan setelah lima bulan menikah gue janji bakal cerain tuh si Aera tapi sekarang dia malah hamil." Sahut Heeseung

"Kenapa gak ikhlasin aja sih Hyung, lo nikah sama dia." Ucap Jungwon

"Gue gak cinta, dan gue masih sayang sama Yecha."

"Iya deh terserah." Ucap Jungwon ia lebih memilih untuk mengalah karena tak ada habisnya jika terus berdebat.

"Btw gimana udah ada rencana buat hancurin geng sebelah?" tanya Heeseung seolah-olah mengalihkan isu pembicaraan.

"Belum, anggota mereka terlalu banyak untuk di lawan, yang ada geng kita pasti bakal kalah."

"Arghh sial."

°°°

Pagi menjelang suara gedoran pintu yang kencang seketika mengagetkan seisi rumah, Aera yang mendengar itu langsung pergi menuruni anak tangga dan membukakan pintu yang ternyata itu Heeseung.

"Lama banget, kemana aja sih lo?" Kesal Heeseung

"Maaf, tadi abis masak."

"Eh sudah pulang kamu nak, abis dari mana istrimu bilang kamu habis dari rumah teman?" tanya perempuan paruh baya bernama Yerin mama dari Heeseung.

"Loh ma, pa kok datang gak bilang-bilang." Heeseung langsung merubah raut muka dengan senyuman palsu, mengarahkan tangannya bersalaman kepada kedua orang tuanya itu, wajah yang tadinya kesal berubah menjadi ceria seakan tak terjadi apa-apa.

"Kamu ini gimana sih, istri kamu kan lagi hamil, ya wajar dong kita datang, malahan mama sama papa mau ngerayain pesta menyambut cucu baru." ucap Yerin

"Ya ampun ma, lagian usia kandungannya juga baru netes, belum ada sebulan." Ucap Heeseung.

"Hust udah, nanti kamu undang teman-teman kamu ya, kita pesta nanti malam." Perintah Suho ayah dari Heeseung

"Hmm ya." Heeseung hanya bisa memutarkan bola matanya malas, ia hanya bisa pasrah jika berurusan dengan kedua orang tuanya. Karena yang mereka tahu hubungan Heeseung dan Aera berjalan dengan baik namun kenyataannya tidak.

Malam pun tiba, pesta yang di selenggarakan cukup meriah, bukan hanya teman Heeseung dan Aera saja yang datang, namun beberapa rekan kerja ayahnya juga datang. Ayah Heeseung merupakan Ceo ternama di kotanya, jadi wajar saja keluarga mereka tersohor dan terpandang.

"Wih congrats ya Ra, akhirnya punya ponakan baru juga nih gue hehe." ucap lelaki bernama Sunoo teman akrab Aera dari kecil.

"Hehe iya, makasih ya."

"Suami lo gimana?" Tanya lelaki bertubuh tinggi nan langsing yang kerap di sapa Ni-ki, teman akrab Aera juga.

"Masih belum nerima."

"Mau sampai kapan lo begini terus Ra, seenggaknya angkat bicara biar semua orang tuh tau gimana kelakuan suami lo yang sebenarnya." tegas Ni-ki jujur ia sudah tahu apa yang terjadi dengan Aera selama ini, ia juga tak tega melihat sahabatnya tersiksa seperti itu.

"Gue gak mau ada konflik, gue juga yakin Heeseung pasti berubah."

"Lelaki kaya dia mana bisa berubah, udah busuk tuh hatinya." Bantah Ni-ki.

"Doa lu gitu banget sih anjir." Ucap Sunoo

"Lah kan emang iya njir."

"Udah-udah jangan berantem, gue kesana dulu ya." Aera sengaja pergi meninggalkan mereka berdua agar tidak terjadi keributan.

Pesta berlangsung dengan meriah, di hadiri penyanyi-penyanyi cukup terkenal serta ada jamuan makanan yang melezatkan. Ditengah keramaian pesta terdapat seorang lelaki bertubuh tinggi dengan memakai jaket hitam, topi dan masker sedang memotret Heeseung serta Aera. Entah ia tamu ataupun apa namun gerak-geriknya terlihat mencurigakan.

"Haha, jadi istri lo lagi hamil?" Tawa pria bertubuh tinggi itu dengan senyum smirknya.




Jangan lupa vote and komen yaa🌻

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang