Happy Reading
.
.
.Pandangan Ni-ki teralihkan ke selang infus dan oksigen, tangannya gatal serasa ingin mencabutnya.
"Kayaknya bakal lebih asik kalau gue pertemuin lo ke Tuhan sekarang, biar lo gak kesakitan lagi."
Ni-ki mulai melakukan aksinya dengan menyabotase perlengkapan medis yang Jay kenakan.
Perlahan ia membuka tabung oksigen yang terpasang menutupi mulut dan hidung Jay.
Dan berhasil dirinya berhasil melepaskannya alat itu
Dada lelaki itu menjadi naik turun, nafasnya mulai tidak karuan. Lelaki dengan mata yang masih terpejam itu kehilangan pasokan oksigen, tubuhnya mulai kejang-kejang.
Sedangkan si pelaku atau Ni-ki, ia malah menyeringai senyum tak berdosa telah melakuan hal gila itu.
"Bentar lagi mati lo."
Ni-ki membalikkan tubuhnya ia segera pergi sebelum ada orang lain yang lihat, ia berjalan menuju pintu keluar tapi tiba-tiba,
Deg!
Ia berhadapan dengan Jungwon di ambang pintu yang akan masuk ke ruangan. Kedua mata lelaki itu saling bertatapan, terlihat sejumlah keringat keluar dari wajah Ni-ki. Jungwon melepaskan pandangannya dan terkejut melihat kondisi Jay yang hampir sekarat.
"Jay Hyung," teriak Jungwon saat melihat kondisi Jay yang nampak aneh, lantas ia memanggil suster terdekat.
"Suster tolong teman saya sus." panggil Jungwon ke suster di dekat sana, dengan cepat perempuan itu berlari menghampiri ruangan Jay dan segera mengatasinya.
Perempuan bertubuh tinggi yang berprofesi sebagai perawat atau suster rumah sakit Scylla itu memasangkan kembali tabung oksigen yang terlepas. Bukan hal yang mudah memasangkan balik karena itu pekerjaan khusus petugas medis. Wajah merah dengan perasaan cemas itu timbul di benak suster tadi. Dirinya berharap tidak terlambat mengatasinya. Dan beruntungnya Jay masih diberi keselamatan oleh tuhan, nafasnya kembali berjalan seperti semula.
"Huh, syukurlah." ucap suster barusan yang kerap disapa Suster Asa sembari mengelap keringat yang menempel di kulit dahinya.
"Sialan," batin Ni-ki.
"Kenapa tabung oksigennya bisa copot? ini tidak mungkin lepas sendiri," ucap Suster Asa.
Mata Jungwon langsung tertuju pada Ni-ki yang masih diam berdiri di pojokan lalu menoleh kembali ke arah Suster Asa,
"maaf sus, kita terlalu ceroboh sampai gak tau kalau ada orang lain masuk dan nyelakain pasien ini," ucap Jungwon.
Ni-ki bernapas lega, sepertinya Jungwon masih belum yakin bahwa dia lah pelakunya.
"Tapi lain kali harus lebih waspada, kita tidak tahu hal buruk apa yang bakal terjadi kalau barusan tidak segera diatasi, itu akan mengancam nyawa korban."
"Iya sus, sekali lagi saya dan teman saya minta maaf," Jungwon membungkukkan badannya bermaksud untuk melambangkan permintaan maaf.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa-apa hubungi satpam rumah sakit dan pastikan tidak terjadi hal serupa!" Suster Asa pergi meninggalkan ruangan itu, kini hanya tersisa mereka bertiga.
Jungwon berjalan maju mendekati Ni-ki seakan mengintrogasi tak lepas dari tatapan tajam.
"Bukan lo yang lakuin ini kan?" tanya Jungwon.
"Lo fitnah gue?"
"gue cuma mau mastiin, karena tadi cuma ada lo di sini Ki."
"Bukan gue, kalau gak ada bukti gak usah asal ngefitnah orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...