36. Selingkuh📌

1.1K 120 28
                                    

Happy Reading....

...

"ngapain??"

"gue minta maaf ya, gue gak ada apa-apa kok sama Jay,"

"lo lagi ngomong sama gue tapi matanya malah natap ke bawah, tatap gue!"

Aera mendongak menatap Heeseung yang kini berada di depannya. Lelaki bertubuh tinggi itu menyibakkan poni Aera yang menghalangi pandangan untuk melihat manik istrinya itu, yang kini tengah takut menatapnya.

"Gue gak butuh banyak penjelasan, mending sekarang lo mandi, bau kecut tau gak."

Aera mencium bajunya sendiri, dan benar saja bau keringat itu tidaklah enak. Ia lantas keluar dari kamar Heeseung dan bergegas mandi.

Heeseung tersenyum tipis, sebenarnya ia rindu Aera kembali, apalagi saat melihat Aera ketakutan menatapnya seakan membuat dirinya merasa bersalah.

~

Aera baru menyelesaikan kegiatan  memasak untuk makan malam, ia masih tak berani untuk menemui Heeseung, tak lama lelaki itu keluar kamar dan duduk di kursi yang telah disediakan.

Heeseung menahan lengan Aera yang hendak pergi, Aera terkejut, apa ada yang salah dengan masakannya?

"Mau kemana? makan sini temenin gue,"

"Serius gue boleh duduk di sini?"

Heeseung bergumam lirih, mendengar itu Aera mendudukan diri di kursi, mereka kini saling berhadapan. Tak ada satupun yang berbicara, hanya ada keheningan.

Beberapa menit kemudian mereka telah selesai menyantap makanan, Heeseung hendak membawa piring-piring itu ke tempat pencucian, "lo masuk kamar sana, biar gue yang cuci semuanya."

"tapi gue seorang istri, seharusnya ini kerjaan gue,"

"kalau dibilangin tuh nurut, gue gak mau bayi lo kenapa napa." Ucap Heeseung dengan nada yang sedikit meninggi.

"i-iyaa," mau tak mau Aera pergi meninggalkan Heeseung yang tengah mencuci beberapa piring lalu masuk ke kamarnya.

Selepas mencuci muka di kamar mandi yang berada di dalam kamar, Aera duduk sambil bersandaran di ranjang kasur, ia mengamati layar handphonenya, berharap Jay memberinya kabar tapi sayangnya tidak. Ia bingung apakah harus menelpon Jay atau tidak, entah mengapa dia merindukan lelaki itu.

Hingga ia mengetikan sesuatu di handphonenya,

malam, Jay...

Tiba-tiba pintu terbuka, Heeseung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Aera meletakkan kembali handphonenya di meja.

Tak disangka Heeseung ikut merebahkan diri di ranjang dengan Aera. Perempuan itu jelas gugup, Heeseung yang awalnya tak mau satu kamar dengannya tiba-tiba masuk ke kamarnya dan tidur begitu saja tanpa aba-aba.

"Gue mau tidur di sini, lo kenapa kaya takut gitu?" tanya Heeseung.

"Gak kok, tumben aja lo mau satu ranjang sama gue,"

"kenapa? kita kan udah nikah, udah lama juga gak ketemu lo, gue kangen."

Aera mengembangkan senyum tipis, baru kali ini ia mendengar ucapan manis dari Heeseung.

"Oh iya, gue ada sesuatu," Aera turun dari ranjang dan mengambil paperbag berisi piyama yang berada di lantai dekat koper.

Ia menyodorkan paperbag itu ke Heeseung, tanpa berpikir lama Heeseung langsung menerima dan membukanya.

"Piyama, buat gue?" tanya Heeseung.

"Iya, sebenarnya pakai uang Jay sih, gapapa kan?"

Heeseung melekukkan bibir membentuk senyuman, "gapapa, gue pake ya?"

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang