06. Menyelamatkan Aera📌

1.8K 161 14
                                    

Happy Reading...

"DASAR JALANG, UDAH BERSUAMI MASIH AJA GODAIN COWOK LAIN."

"JAYYYY." Bentak Jake.

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Jay hingga ia menoleh ke samping, terasa perih. Perempuan di hadapannya itu menatap tajam netra Jay, tak menyangka ia akan berkata semacam tadi.

"Gue bukan wanita murahan, Jay. Kenapa lo tega berkata seperti itu." Aera menyeka air matanya yang hampir jatuh, ucapan Jay tadi membuat hatinya perih.

"Terus lo ngapain godain si Jake, pake acara makan bareng segala." Balas Jay dengan tatapan bengisnya.

"Gue yang ngajak." Saut Jake.

"Ck, gak usah sok baik deh jadi orang."

"Karena gue masih waras."

"Maksud lo apa ngomong gitu?" Jay mendorong bahu Jake kasar, membuat lelaki di hadapannya itu terdorong ke belakang. Jake yang di perlakukan seperti itu tak terima dan mendorong balik bahu Jay. Aera yang merasa akan ada perselisihan di antara mereka lantas melerainya.

"Udah jangan berantem Jay, Jake."

"Udah Jake." Aera menarik lengan Jake, berusaha agar lelaki itu mendengarkannya, namun tangannya malah di tepis. Beruntungnya Sunghoon datang dan berhasil memisahkan kedua temannya.

"Udah woy, ini ada masalah apa sih." Sunghoon memposisikan diri berada di tengah menghadang kedua temannya itu.

"..."

"..."

"Ini pasti gara-gara lo kan?" Sunghoon menghela napas kasar, dan menunjuk Aera dengan jarinya.

"IYA!" Seru Jay, lalu ia merendahkan tubuhnya agar setara tingginya dengan Aera, tatapan bengisnya kini terfokus pada kedua netra perempuan itu.

"Kali ini lo aman, awas aja nanti." Bisik Jay lelaki itu kemudian pergi, disusul oleh Jake namun dengan arah yang berbeda.

Kini hanya ada dirinya dan Sunghoon di ruangan itu, lagi-lagi ia harus bertatapan dengan cowok sinis di depannya.

Sunghoon mendorong Aera ke belakang hingga tersungkur ke tembok, kedua tangannya mengunci gerakan Aera, sampai dirinya terhimpit antara tembok dan Sunghoon. Lalu lelaki itu mengangkat kedua kerah baju Aera, membuatnya berjinjit dan tertarik ke atas karena tingginya tubuh Sunghoon.

"Puas lo bikin kedua beban gue berantem."

"Akhh.... gue gak bermaksud ngelakuin itu, lepasin." Aera mencakar-cakar tangan Sunghoon berusaha agar ia melepaskannya. Saat Aera sudah kewalahan dengan pasokan oksigen yang sudah sedikit barulah Sunghoon melepaskannya. Kini wajahnya mengarah ke arah telinga Aera.

"Gak bakal gue biarin baby Lee hadir ke dunia."

"Maksud lo?" Tanya Aera, bukannya menjawab lelaki itu malah tersenyum licik seraya mengacungkan jari tengahnya ke arah Aera dan pergi dari hadapannya.

Apa maksud Sunghoon barusan? Baby Lee?

Aera semakin panik dengan ucapan Sunghoon tadi, bagaimana jika dia berani mencelakai bayi yang ia kandung. Pasalnya mereka sangat membenci suaminya, bisa saja mereka juga akan memusnahkan keturunan Heeseung.

Tak mengapa diriku terluka, asal jangan anakku.

°°°

Jungwon menatap langit-langit malam yang kosong tanpa adanya bintang, hari ini benar-benar mendung ditambah angin yang begitu besar. Jenuh sekali ia menunggu seseorang yang sudah hampir dua jam lamanya. Suara jangkrik yang membrisiki telinga itu berhasil membuat Jungwon emosi, ia frustasi menunggu hingga melampiaskan semuanya ke seekor Jangkrik yang tidak bersalah. Ia memasukan Jangkrik itu ke dalam botol minum lalu mengocok-ngocok nya, sengaja membuat Jangkrik di dalamnya pusing. (kurang kerjaan😞)

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang