35. Back to Seoul📌

697 93 3
                                    

Happy Reading.......

Plak

Satu tamparan hebat mendarat di pipi kiri Aera, membuat dirinya sampai menoleh ke samping, rasa sakit, perih dan linu bercampur menjadi satu.

"DASAR WANITA MURAHAN!"

"Pantes saja kamu jarang angkat telepon saya, ternyata ini kegiatan kamu? menjadi seorang Pelacur!!"

Aera menangis deras, rasanya sudah tidak karuan, bagaimana jika mertuanya meminta dirinya untuk cerai dengan Heeseung?

"Ma, Aera cum—"

"Stop! saya gak nyangka kamu begini, kamu harusnya senang saya jodohkan dengan anak saya yang tampan, bergelimang harta, berattitude!"

Aera merendahkan tubuhnya hingga sekarang ia berjongkok dan akan berlutut ke Yerin, "Ma, Aera minta maaf... Aera gak bermaksud ma."

Yerin tak menghiraukan ucapan Aera, membiarkan berlutut di kakinya, bahkan untuk menatap menantunya sekarang menjadi malas. Sampai akhirnya Jay datang, bola matanya membulat ketika melihat Aera menangis dihadapan sang mertua.

"Tante ini semua salah saya, saya yang udah nyulik Aera, tolong jangan salahin dia tan." Jay membungkuk untuk membangunkan Aera yang masih menangis agar berdiri.

"Jahat kamu Jay, tega sekali kamu menikung anak saya, jelas saja dia tidak mau berteman dengan kamu lagi!" Yerin mengacungkan jari telunjuknya tepat ke arah mata Jay.

"Tan, saya cuma mau menagih kesalahan Heeseung aja, Aera dan saya gak ada hubungan apa-apa."

"Ck, kamu pikir saya percaya? jelas-jelas dia yang gak tau diri, menantu durhaka." Cibir Yerin sembari menatap sengit manik Aera.

"Maa..."

"Jika saja kamu tidak sedang mengandung cucu saya, mungkin sudah saya ceraikan kamu dengan anak saya."

Mata Aera sembab dengan hidung yang sudah memerah, sebagian make-up nya juga sudah meluntur.

Ini semua kesalahan gue, harusnya dari awal gue gak nurut.

Yerin kembali angkat bicara, "Balik kamu ke Seoul malam ini juga, mama tunggu kamu di rumah! kalau sampai kamu gak dateng, siap-siap mama ambil sidang cerai!"

Perempuan paruh baya itu pergi meninggalkan Aera yang masih menangis, Jay hanya bisa menenangkan dirinya dengan mengelus pelan punggung Aera, ia menjadi merasa bersalah.

"Maafin gue Ra, gara-gara gue lo jadi gini."

"Enggak kok, b-bukan s-salah lo," ucapnya, percuma saja jika marah semua telah terjadi, nasi sudah menjadi bubur.

Jay memukul pelipisnya sendiri, dirinya merasa ceroboh karena tak berpikir lebih dalam lagi, seharusnya ia tak mengajak Aera datang ke pesta.

•••

Mereka telah kembali ke rumah, wajah yang harusnya senang setelah pergi berpesta tapi nyatanya hanya ada bekas tangisan, mata Aera juga sudah membengkak.

Perempuan itu bersandar di dinding ruang tamu seraya melamun memikirkan masalah yang terjadi waktu pesta tadi.
Mertuanya itu terlihat benar-benar marah dan tidak mempercayai ucapannya sepatah pun.

Pandangannya teralihkan saat melihat Jay datang dengan membawa koper miliknya.

"Jay? ngapain?"

"katanya lo harus balik sekarang, lagian juga udah mau tiga bulan." Jawab Jay, walau rasanya berat dan terpaksa, ia sebenarnya tidak rela Aera pergi, terlebih dia sudah ada rasa dengan perempuan itu.

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang