30. Marah📌

948 92 14
                                    

Huwaa maap ya guyss lama updatenyaಥ‿ಥ
.
.
.

Hari ini Aera bangun kesiangan, waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi. Di dapur sudah ada Jay yang duduk termenung dengan segelas susu di depannya, ia hanya berdiam saja tanpa melakukan hal apapun karena masih mengantuk, dirinya lima belas menit bangun lebih awal ketimbang Aera.

"Mau kemana? sini duduk." Titah Jay

"Gue belum ngapa-ngapain,"

"nanti aja, noh diminum."

"Lah tumben banget buatin gue?"

"gak usah kepedean, barusan gue minum dikit, gue kira cuma susu sgm."

"Ya Tuhan, lo gak lihat wadahnya apa gimana, kan ada tulisannya?" Aera terkekeh tawa sembari meneguk segelas susu di depannya hingga habis.

"Gak baca."

"Kok rasanya beda ya?" ucap Aera tapi ia tak terlalu memperdulikan hal itu.

"Ya mana gue tau, udah buatin gue sarapan laper nih, dari tadi belum ada makanan." Rengek Jay.

"Iya iya sabar ini juga baru mau masak."

Jay memperhatikan Aera saat perempuan itu sedang memasak hingga lamunannya buyar ketika Jake tiba-tiba saja datang dan mengagetkan dirinya.

"Ra, mau gue bantu?" tawar Jake, dirinya baru saja selesai mandi.

"Gak usah, lagian lo kan gak bisa masak." jawabnya, membuat Jay menyengir menahan tawa karena memang ia tahu bahwa Jake tidak ahli dalam memasak.

"Gak Jake gue bercanda, kalian duduk aja lagian menu yang gue bikin gampang kok."

Tak butuh waktu yang lama untuk memasak akhirnya Aera telah selesai dan menghidangkan pepes ikan untuk mereka bertiga makan.

"Pinter banget lo masak, emang gak salah Heeseung pilih istri." Ucap Jake, ia mengambil nasi dari magic com lalu mengambil sepotong ikan yang Aera masak barusan, hari ini ia sangat berantusias.

"Jay lo gak mau makan?" tanya Aera.

"Ambilin," Aera menghembuskan napas berat, sudah dibuatkan makanan masih saja Jay manja untuk diambilkan, lantas Aera pun mengambil dua centong nasi dan ikan yang kemudian ia sodorkan tepat di depan Jay. Sebenarnya tidak masalah bagi Aera lagi pula itu hanya hal yang ringan.

Namun disela-sela mereka tengah menyantap sarapan, tiba-tiba perut Aera memulas terasa seperti dililit, ia memegang perutnya kencang-kencang, raut wajahnya mulai berubah karena tengah menahan sakit.

"Ra, kenapa?" tanya Jake.

"Gapapa, gue ke toilet bentar ya." Aera berlari meninggalkan mereka berdua sembari menahan cairan yang akan keluar dari mulut dengan menggunakan tangannya.

Aera mengeluarkan semua cairan dari mulutnya ke westafel, kini ia mual-mual hebat entah karena apa. Jika karena makanan yang ia masak seharusnya Jake dan Jay juga ikut sepertinya.

Aera mendudukkan diri di lantai dengan punggung yang bersandaran di tembok kamar mandi. Yang dirasakan sekarang berbeda seperti mual ibu hamil pada umumnya, kali ini jauh terasa lebih sakit. 

Ia mengelap keringat yang bercucuran di pelipis, jika saja di rumah ini tidak ada orang, mungkin ia akan berteriak sekencang-kencangnya.

"Ini kenapa perut gue sakit banget sih rasanya, perasaan gue gak makan aneh-aneh," batinnya.

"Aera lo kenapa?" Jake datang karena Aera terlalu lama di kamar mandi ia panik melihat perempuan itu duduk tersungkur di bawah, tanpa mendengar jawaban Aera terlebih dahulu, Jake langsung menggendong perempuan itu menuju kamarnya dengan hati-hati.

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang