Di teras depan rumah, Heeseung tengah mondar-mandir tak jelas menunggu Aera yang dari tadi belum pulang.
"Kemana sih tuh cewek, beli gitu aja lama banget gak tau apa ya gue nih laper."
"Apa mau gue hukum lagi."
Heeseung mengambil Handphone dari sakunya, lalu mencari kontak Aera dan menelponnya, tiba-tiba terdapat suara nada dering handphone dari dalam yang ternyata itu handphone Aera, ia tidak membawanya saat keluar tadi.
"Sial, sial sial, tuh cewek pingin banget gue habisin apa ya." Oceh Heeseung yang sudah tak karuan.
Disisi lain, Aera mulai membuka matanya setelah bangun dari pingsannya. Ia melihat sekeliling ruangan yang nampak asing baginya ia terduduk di kursi dengan kedua tangan yang di ikat kencang.
"Gue dimana?" Batin Aera.
"Udah bangun?" Ucap Jay yang sedari tadi mengamati Aera.
"Lo siapa, lepasin gue."
"Hustt santai dong, kenalin gue Jay Park musuh suami lo." Jay kini berada di depan Aera bersama Jake dan Sunghoon di sampingnya
"Mau apa kalian nyulik gue. Lepasin gak!" Seru Aera.
"Gimana keadaan suami lo tadi udah mati atau masih selamat." Ujar Jay.
"Jadi kalian yang udah celakain suami gue, kalian jahat tahu gak."
"Apa, jahat? Itu semua gak seberapa atas apa yang suami lo lakuin ke gue Aera." Bentak Jay seraya membanting benda di sampingnya. Aera yang melihat itu bergidik ketakutan, ia berusaha melepaskan tali itu dari tangannya, tetapi percuma ikatan tali itu sangat kuat
"Tolong, tolong." Teriak Aera dengan kencang namun tak ada hasil.
"Percuma lo teriak-teriak, kita tuh ada di tengah hutan gak bakalan ada orang yang denger." Sahut Sunghoon.
"Lepasin, gue mohon. Heeseung lagi sakit dan dia belum makan, gue harus ngebuatin dia makanan."
"Gak segampang itu lo bisa keluar dari sini. Gue bakal pancing Heeseung dengan lo." Jay mendekatkan sebuat pistol ke arah Aera.
"Ehh lo mau ngapain." Aera panik ketakutan apakah ia harus mati sekarang.
Kini pistol itu berada di depan mata Aera, ia menutup mata sambil berteriak agar Jay tidak menembaknya. Jay mulai menekan pistol itu dan ternyata hanya keluar gelembung-gelembung air.
"Kenapa? Lo takut." Tawa Jay namun bukannya lucu, senyuman itu benar-benar menyeramkan bak psikopat tampan. Kejutan dari Jay tadi berhasil membuat Aera menangis pelan sambil berteriak minta tolong. Ia benar-benar ketakutan di tambah keadaannya sekarang yang tengah mengandung. Ketiga lelaki itu hanya tertawa renyah tanpa wajah berdosa.
"Kita main-main besok ya." Ucap Jay seraya mengangkat dagu Aera.
Jay dan Sunghoon pun pergi meninggalkan ruangan itu lalu beranjak menuju kamar untuk tidur. Sedangkan Jake masih berdiri menatap perempuan di depannya, setelah beberapa menit ia menatap Jake pun ikut pergi dan mengunci ruangan itu.
Pagi menjelang cahaya matahari yang melewati corong jendela berhasil membuat Heeseung terbangun dari tidur pulasnya, ia bergegas pergi ke kamar Aera tetapi kosong tak ada orangpun di sana.
"Dari semalam belum pulang, kemana aja sih tuh cewek. Mana gue lapar lagi, pergi ke rumah Jungwon aja apa ya." Heeseung beranjak mengambil kunci lalu pergi ke rumah Jungwon.
Sesampainya di sana sudah ada Jungwon dan Haruto yang sedang menikmati kopi panas.
"Enak banget ya pagi gini dah ngopi gak bagi-bagi gue." Ujar Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...