14. Mual📌

1.8K 166 37
                                    

Happy Reading
.
.
.

Pagi ini Jake sudah bersiap-siap untuk pergi ke Bandara, ia akan diantar oleh Jay menaiki mobil pribadinya. Sebelum benar-benar pergi Jake memberikan sesuatu untuk Aera, ia memberikan Jepitan rambut bermotif bunga matahari, aksesoris yang waktu itu ia beli.

"Suka kan?"

"Buat gue? suka banget ini lucu." Ujar Aera, lelaki itu hanya bergumam dan tersenyum senang karena Aera menyukainya.

Jake bergegas pergi meninggalkan Aera, tetapi tangannya di cegah oleh perempuan itu. Lagi-lagi dirinya tidak mau jika Jake harus pergi walaupun hanya dua minggu.

"Gue takut, Jake. Gimana kalau mereka berulah lagi." Lirih Aera.

Jake menangkup kedua pipi perempuan itu mengusap air matanya yang mulai terjatuh.

"Sorry gue ninggalin lo, lo gak usah khawatir, gue tahu siapa Jay. Dia gak sejahat yang lo pikirin."

"Gue gak takut kehilangan nyawa gue sendiri, tapi gue takut keselamatan bayi ini yang terancam." Lirih Aera sembari memegang perut buncitnya itu.

"Gue berani ninggalin lo sendiri karena gue yakin sama Jay, it's okey Ra! kalau ada apa-apa kabarin gue aja."

Aera mengulurkan senyum tipis, ia tidak boleh berpikiran negatif, apalagi melihat seseorang hanya dari covernya.

"JAKE CEPETTT!" Panggil Jay dari kejauhan.

"Ra, gue pamit dulu ya." Jake memeluk sebentar perempuan itu dengan erat lalu pergi meninggalkan kediaman Jay. Perlahan mobil itu mulai menjauh dan tak terlihat dari pandangan mata.

Kini hanya ada Aera dan Sunghoon di rumah itu, karena Jay sedang mengantarkan Jake ke bandara. Dari arah belakang Sunghoon bertepuk tangan dan berjalan mendekati Aera.

"Hahaha, sekarang gak ada lagi yang bisa melindungi lo Aera. Jake udah pergi."

Aera memundurkan langkahnya kala Sunghoon berjalan maju ke hadapannya. Perempuan itu mengingat kata-kata Jake tadi jika Jay tidaklah seperti yang ia bayangkan. Ia yakin Jay tidak sejahat pria di hadapannya ini.

"Mau ikut gue?" Kedua tangan Sunghoon terangkat, bergerak untuk mengusap rambut Aera, namun perempuan itu berhasil menepisnya dengan kasar.

Aera semakin memundurkan langkahnya lalu berlari menuju kamar menghindari Sunghoon. Lelaki itu memicingkan matanya seraya tersenyum miring.

Kita lihat aja seberapa kuat lo bertahan, perempuan bodoh!

•••

Malam ini Aera membuat masakan yang cukup simple karena Jay menugaskan pekerjaan yang cukup berat tadi. Benar menurut isi hatinya, di saat Jake tidak ada di rumah, Jay seenaknya dan memberi beban Aera lebih banyak.

Aera sempat menolak akan tetapi kedua lelaki itu memberinya ancaman jika tidak menurut, dan tidak akan ada yang menolongnya jika mereka berulah lagi.

Makanan telah tertata di meja makan dengan cantik, Jay dan Sunghoon sudah berada di sana.

"Mau kemana lo?" Tanya Jay.

"Mau makan di kamar."

Jay menarik tangan Aera dan mendudukkannya di kursi, tepat di tengah-tengah Sunghoon dan Jay.

"Lo makan disini aja!"

"T-tapi."

"Gak ada penolakan Aera!" Titah Jay.

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang