Happy Reading...
Hari ini hari dimana Jay mengajak Aera untuk pergi ke pesta besar keluarga dan rekan kerja ayahnya. Tiga hari telah berlalu dengan begitu cepat. Jay sudah menyewa dua orang perias untuk mendandani Aera, perempuan itu sempat menolak tapi Jay terus memaksanya mau tak mau Aera berakhir menurut.
"Pokoknya lo harus dandan yang cantik, nurut aja apa kata Noona noona saat dandanin lo nanti."
"Kenapa gak lo sendiri aja yang pergi? gue bukan siapa-siapa gue di sini cuman pembantu."
"Pokoknya lo harus ikut, gak ada penolakan!! papa nyuruh gue buat dateng sama pasangannya, yaudah gue bawa lo."
Aera membulatkan bola matanya, heran dengan kelakuan Jay yang menurutnya aneh, "tapi gue bukan pasangan lo."
"Bisa gak sih, gak usah to the point gitu ngomongnya." Cetus Jay.
"Tapi kan fakta!"
Tak lama kemudian dua orang wanita datang, mereka adalah perias yang siap merias penampilan Aera, Jay menyewa mereka dengan harga yang mahal, hanya orang-orang bercuan yang bisa membayarnya.
"Dandanin nih cewek semaksimal mungkin, gue udah bayar kalian mahal." Titah Jay pada kedua perias yang menyapa senyum ke arahnya maupun Aera.
"Pasti kak,"
Aera dibawa masuk ke dalam kamarnya sendiri, lalu ia siap diriasi oleh dua wanita tadi.
Perias tadi mulai membersihkan wajah Aera dengan kapas dan micellar water, "kakaknya jarang dandan ya," ucap salah satu perias.
"Kadang aja kak, saya gak terlalu suka berdandan hehe."
"oh ya gapapa kak, kakaknya gak dandan aja udah cantik apalagi kalau saya dandanin nanti."
Aera tersipu malu, rasanya ingin salting tapi harus tahu situasi. Ternyata perias ini tidak seperti kulkas yang sifatnya dingin, ia berpikir seperti itu tadi.
Setengah jam berlalu, Aera sudah selesai didandani. Ia menatap cermin, wajahnya sangat cantik perias ini sangat rapi mendadani, jelas saja karena Jay menyewanya dengan bayaran mahal.
Aera keluar dari kamar, gaunnya yang panjang dengan hiasan pita di rambut membuatnya hampir nyaris cantik sempurna dan elegan.
Ia menghampiri Jay yang sedang duduk di sofa dan masih sibuk dengan handphonenya, "Jay."
"Hmm," Jay mendongakkan kepala melihat penampilan Aera dari bawah hingga atas, ia terdiam mulutnya menganga melihat penampilan Aera yang cantik dan menawan, Jay terpana melihat itu.
"Jay?" panggil Aera lagi.
Jay tersadar lalu berdiri menghampirinya. "Udah siap?"
"Udah!, mau berangkat sekarang?"
Jay mengangguk, "iya."
Aera berjalan hati-hati menaikki mobil karena dirinya menggunakan heels, ia tidak terbiasa.
Di dalam mobil hanya ada keheningan, Jay tak fokus melihat penampilan Aera yang begitu memesona, sebenarnya biasanya perempuan itu sudah cantik dan manis hanya saja sekarang jauh lebih cantik.
"lo cantik," puji Jay.
"Udah dari lahir gue begini," balas Aera dengan pedenya.
"Maksud gue hari ini, khusus hari ini!"
"berati kemarin kemarin gak cantik?"
"Gak, kaya monyet muka lo!" ledeknya menatap jalanan depan. Sedangkan yang diledek mengukir rautan masam mendengar ucapan Jay barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...