31. Pantai📌

743 79 9
                                    

Happy Reading....

Hari berganti, malam tadi hujan begitu lebat setelah kota Seoul, hingga membasahi semua tanaman yang Aera tanam, bahkan beberapa ada yang rusak karena terjangan air begitu deras. Dari kejauhan Aera melihat Jake tengah memainkan ponselnya, dirasa hanya akan membawa kesedihan jika ia terus mengamati tanamannya yang rusak, ia menghampiri Jake lalu duduk di sampingnya.

"Eh Aera, kenapa?"

"kemaren yang soal Ailee lo kan gak jadi cerita, bisa ceritain sekarang?"

"bisa sih, tapi gak sekarang dan ada syaratnya."

"Syarat apa?"

"katanya hari ini lo mau ke pantai bareng Jay, gimana kalau gue yang gantiin nanti sore, nanti gue ceritain semuanya ke lo." Jake menaik turunkan kedua alisnya, memberi kode apakah Aera mau menerima syaratnya.

"Iya gue mau," tanpa berpikir lama ia menerima tawaran Jake, demi mencari tahu bahwa Heeseung benar-benar tidak bersalah.

Dari balik kaca jendela Jay mengamati kedua insan itu, ia mempercayai ucapan Jake semalam, tuduhannya kali ini adalah Sunghoon, ia yakin pria itu yang melakukannya, mengingat ucapan terakhir yang dia katakan.

~

Terik matahari sudah tidak terlalu panas karena matahari telah berada di bagian barat, di rumah tadi Aera terus menyueki Jay ia sama sekali tidak berbicara sepatah kata pun padanya. 


Kini Jake dan Aera berada di pantai, Ombak terombang-ambing di tepian tapi tidak terlalu tinggi, Jake baru memesan dua buah kelapa muda untuk dirinya dan Aera. Suasana pantai tidak terlalu sepi ataupun ramai, tapi lebih tertuju ke sepi. Dapat dihitung dengan hitungan jari.

"Udah lama banget gak ke pantai, jadi kangen main bareng temen-temen." Aera mengukir senyum bahagia apalagi hembusan angin pantai yang kencang membuat rambutnya berkibaran.

"Nih diminum," Jake menyodorkan sebuah kelapa muda yang baru ia pesan.

"Makasih," Jake mengangguk.

Mereka berdua meminum kelapa itu menggunakan sedotan, Aera meminum cepat karena dirinya haus ditambah ia jarang minum tadi pas di rumah, padahal Jake sudah menyuruhnya meminum es di kulkas.

"Jadi bener bukan Heeseung pelakunya?" tanya Aera menghilangkan keheningan. Tapi matanya masih menatap beberapa gulungan ombak.

"iya, setahu gue itu." Jake menatap perempuan itu yang masih menyedot air kelapanya.

"Ailee korban pelecehan," jawabnya lagi.

Aera menoleh ke samping, menatap Jake, berdiam sejenak lalu kembali mengangkat bicara, "pelecehan? siapa yang lakuin?"

"Bukan Heeseung kok tenang," jawab Jake menetralkan pikiran Aera agar tidak berpikiran yang aneh-aneh.

"Gue gak tau siapa pelakunya, dan Jay cuma tahu Ailee dibunuh. Waktu itu gue datang ke tempat kejadian dan kata polisi yang menyelidik Ailee dilecehin seorang gak dikenal, tapi gue gak tau orang itu siapa, dan gue yakin 88% bukan Heeseung pelakunya."

"Terus kenapa lo ikut nge benci dia?"

"Jay yang nyuruh gue, dia gak percaya dan yakin Heeseung pelakunya. Walau udah gue bilang beberapa kali waktu itu."

"Sorry kalau gue berpihak ke Jay dan gak ngasih tau lo dari awal." Ujar Jake lagi. Entah benar atau tidaknya hal itu, Aera langsung menampilkan senyum smirk sembari memandang ombak yang bergelombang dengan cepat dengan hembusan angin yang kencang.

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang