Happy Reading ><
"Lusa kamu gak ada acarakan? papa bakal jodohin kamu." Ucapan itu sontak membulatkan kedua bola mata Jay.
"Pa! kenapa tiba-tiba bahas soal perjodohan sih?"
"Biar hidup kamu itu terurus, bukan malah main motor-motoran gak jelas."
"Lagian usia Jay baru 22 tahun Pa! Jay juga gak suka dijodohin." Bantahnya males dengan perdebatan ini.
"Usia kamu itu sudah cukup untuk menikah, papa gak peduli lusa ikut papa!"
"GAK!"
"Berani ngelawan kamu ya, mau sampai kapan kamu begini terus."
"Sampai ada orang yang bisa ngegantiin posisi Ailee di hati Jay, Pa!"
"Ck, perempuan itu sudah mati berhentilah berharap." Desis Hyungsik lalu pergi meninggalkan rumah Jay dengan tatapan bengisnya.
Sebelum Hyungsik benar-benar pergi ia telah membawakan satu mobil untuk anak semata wayangnya itu, sebenarnya Hyungsik adalah sosok ayah yang baik, namun Jay tidak terlalu suka dengan sifat papanya yang egois dan mementingkan diri sendiri. Ia juga lebih memilih untuk membeli rumah sendiri dan tidak tinggal serumah dengan ayahnya. Jay mempunyai banyak saham dari kakeknya jadi tidak di ragukan lagi jika ia mempunyai banyak uang.
Gak bakalan ada satupun perempuan yang bisa gantiin posisi Ailee di hati gue!
~
Pagi menjelang, terik matahari mulai memasuki jendela yang terbuka. Aera sudah beres mencuci piring dan menyapu halaman rumah, perempuan itu sudah mulai sembuh walaupun belum sepenuhnya.
Hari ini Jake dan Sunghoon sudah pergi untuk berjogging, sebenarnya mereka sudah mengajak Jay, namun lelaki itu susah untuk dibangunkan alhasil mereka meninggalkannya begitu saja.
Jay menuruni anak tangga dengan jalan yang sempoyongan karena efek kantuk, di dapur ia melihat Aera yang sedang memasak, sudah ada ayam goreng dan nasi di meja.
"Udah sembuh?" Tanya Jay dari belakang, lalu perempuan itu menoleh dan mengangguk pelan.
"Cuma ini doang?" Tanya Jay yang tak puas melihat masakan Aera.
"Di dapur cuma ada ini, jadi seadanya doang."
Jay menggaruk tengkuknya yang tak gatal benar juga kata Aera, mereka baru saja pindah dan belum banyak persediaan makanan yang di sediakan.
"Lo tunggu sini!" Jay berlari menaikki anak tangga lalu turun dengan cepat.
Lelaki itu mengeluarkan blackcard, uang dll sepertinya cowok itu pamer kepada Aera, lalu ia menyodorkan sejumlah uang kepada perempuan itu.
"Buat apa?" Tanya Aera.
"Lo pergi ke mall beli makanan yang banyak, udah sehat kan?" Titahnya enteng tanpa rasa dosa.
"Sekarang?"
"Tahun gajah, ya sekarang lah!"
"Tapi gue kan gak tau daerah Busan Jay, nanti kalau terses-"
"Nih ambil udah gue setting." Sambar Jay, ia menyodorkan Handphone baru ke Aera.
"Buat gue?"
"Iyaa, lo bisa pake maps dengan handphone itu."
"Hmm, okey."
"Yaudah cepet buruan, inget ya jangan kabur!" Aera mengangguk lalu berganti pakaian dan pergi ke mall terdekat yang ada di Busan dengan menaikki taksi online.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...