12. Dinner📌

1.7K 173 46
                                    

Happy Reading^^


"Kelamaan." Sunghoon mengarahkan pistol di depan kandungan Aera saat perempuan itu hendak berdiri.

Dengan sigap Jay merebut pistol dan mendorong Sunghoon hingga lelaki itu terpental.

"Siapa yang nyuruh lo ngelakuin hal gila itu hah?"

Jay melepaskan ikatan pada tangan Heeseung, lelaki itu mengusap wajahnya kasar.

"Gue ijinin lo bawa Aera, tapi cuma buat dua hari doang!" Titah Jay, lelaki itu berubah pikiran dengan niat awalnya. Setelah melihat Aera menangis dan memohon seperti tadi membuat hati kecilnya merasa kasihan.

"Jay kenapa lo lepasin? ini kesempatan emas buat bunuh Heeseung sama anaknya!" Kesal Sunghoon, ia menatap Jay dengan pandangan bodoh.

"Yang punya masalah gue, lo gak usah ngatur." Balasnya singkat.

"Lo emang manusia goblok yang pernah gue temuin." Umpat Sunghoon dengan dengusan kesal. Jay hanya menatap sinis sekilas.

"Lo manusia yang gak punya hati Hoon." Timpal Jake.

"Tapi gue gak bisa percayain kalian seutuhnya, gue ikut kalian ke Seoul." Ucap Jay yang belum mempercayai Heeseung seratus persen. Lelaki itu kemudian menatap kedua temannya sembari memberi kode seakan apakah ada yang mau ikut dirinya.

"Gue gak ikut, males." Sunghoon menolak ajakan Jay pergi ke Seoul sedangkan Jake berantusias untuk ikut.

"Makasih, Jay." Ucap Aera, ia berdiri seraya memapah suaminya yang sudah sempoyongan, perempuan itu kemudian meneteskan obat merah ke wajah Heeseung dan mengompresnya setelah Jake memberikan kotak P3k.

Awas aja nanti sampai rumah Ra! -Heeseung

~

Pagi ini mereka sudah sampai di bandara Busan dan telah berada di pesawat. Jake sedari tadi mengamati kedua pasangan suami istri ini yang terlihat seperti orang tidak akur, bahkan melihat momen mereka berbicara pun jarang. Heeseung terlihat biasa saja saat bertemu Aera.

Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai di Seoul. Heeseung telah menyuruh anak buahnya untuk menjemput dirinya dan Aera dengan mobil, begitupun sebaliknya dengan Jay.

Jay dan Jake hanya kembali ke markas mereka sekedar untuk mengamati apakah Heeseung benar-benar tidak membawa Aera pergi jauh. Sesekali Jay menyuruh mata-mata untuk mengawasi pergerakan Heeseung.

Kini Aera telah sampai di rumah dan disambut hangat oleh Yerin dan Suho. Mereka tampak senang karena menantunya itu telah pulang.

"Aera kamu dari mana saja? kenapa baru pulang sekarang?" Tanya Yerin.

"Heeseung baik kan selama ini sama kamu?" Tanya Suho memastikan keadaan Aera.

Perempuan itu terdiam sejenak lalu menatap netra Heeseung, lelaki itu juga menatapnya, kedua bola matanya memelototi Aera dengan bengis.

"Kok diem?"

"E-e maaf Ma Pa, Aera kemarin sama tadi malam nginep di rumah Gaeul."

"Tapi kandungan kamu usianya udah enam bulan Ra. Kamu gak bisa main-main kaya dulu lagi."

"Maafin Aera Ma, Era janji gak bakal ngulangin lagi, soalnya Gaeul temen dari SMA kan gak enak kalau nolak."

"Iya mama tahu, kamu makan dulu sana, mama udah siapin makanan favorit kamu. Nanti malam kita bakal dinner di Restauran." Titah Yerin.

"Oiya Heeseung, wajah kamu kenapa?" Suho memandang wajah putranya itu yang terlihat tak seperti biasanya, wajahnya penuh lebam walaupun sudah tak separah tadi malam.

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang