Happy Reading♡
-
-
-Aera berlari kencang layaknya di kejar zombie, menghindari ketiga pria yang terus mengikutinya dari belakang, karena kondisinya yang tengah mengandung lima bulan ia terlihat kewalahan, seluruh badannya penuh dengan keringat, nafasnya saja sudah tak karuan. Tetapi ia terus berlari tanpa memandang sekeliling hingga ia tak sadar bahwa di depannya terdapat kayu besar yang menyandung kakinya dan terjatuh.
"akhh." Teriak Aera, kakinya berdarah terkena beberapa ranting yang tajam.
"SIALAN, berani-beraninya lo kabur dari gue Aera." Sergah Jay menyeret Aera yang masih kesakitan dengan darah menetes dari kakinya.
"Jay tolong lepasin, apa salah gue sampai lo memperlakukan gue kaya gini!" tanya Aera yang merintis kesakitan namun tak di gubris oleh Jay.
"Jay, udahlah jangan seret dia begini, kasian." Tutur Jake yang tak tega melihat perempuan itu terus menangis kesakitan.
"Gue gak peduli, mau dia mati, sakit atau apapun itu, gue gak peduli!" Ucapnya.
Sesampainya di markas ia langsung membawa Aera ke gudang. Lelaki itu mendorong tubuh Aera hingga ia tersungkur dengan tubuh terpentok tembok.
"Jay lo gila ya, dia lagi hamil!" Tegas Jake tak mengira temannya akan seperti itu.
"GUE GAK PEDULI."
"Tap-"
"Heeseung harus merasakan apa yang gue rasakan selama ini, dia harus kehilangan orang yang dia sayang sama seperti gue." Sela Jay dengan wajah datarnya.
Aera meneguk salivanya pelan, mencoba untuk memahami maksud dari kalimat Jay, apakah dia akan dibunuh? Apakah dia harus mati?
Lelaki bermata elang itupun mengambil handphone dari saku celananya dan mencari kontak yang bernama Lee Heeseung. Ia kemudian menelepon lelaki itu dan beruntungnya Heeseung merespon.
Di percakapan telepon
Selamat pagi Lee Heeseung.
Gak usah bosa-basi mau apa lo?
Gue cuma mau ngasih tau tentang keberadaan istri lo.
Aera? Dimana dia?
Dia sekarang lagi ada di markas gue, datanglah kesini jika mau istri lo selamat.
Oh, terus?
Hah? lo gak mau kesini buat nyelamatin istri lo?
Ck, gak penting!
Setelahnya Heeseung langsung menutup telepon miliknya dan Jay keheranan apa maksud dari Heeseung mengapa ia acuh dan seakan tak peduli dengan istrinya, apakah ini hanya sebuah rencana agar dirinya tak melukai Aera? Atau Heeseung memang benar-benar tak peduli.
"Kenapa?" Tanya Sunghoon yang melihat Jay dengan wajah keheranan.
"Heeseung gak peduli, bahkan dia sama sekali gak khawatir dan berinisiatif buat nyelamatin nih cewek."
"Kok? Lo yakin dia beneran gak khawatir?" Tanya Sunghoon.
"Gue gak yakin sih, Heeseung itu licik dan kalian lihat kan bahwa mereka disebut pasangan romantis, pasti Heeseung beneran sayang sama istrinya, dia hanya mencoba untuk menipu kita." Jawab Jay menatap Aera yang masih tertunduk lesu tak berdaya.
Disisi lain Heeseung sedikit kaget mengapa Aera bisa bersama dengan Jay, yang jelas-jelas musuh bebuyutannya.
"Kok bisa dia sama cowok itu sih? bagaimana kalau dia di apa-apain." Batin Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...