"Jay." Mereka terkejut bukan main setelah mendapati Jay berada di depan gerbang. Lelaki itu memang sengaja mencari angin di luar, ia juga sama terkejutnya melihat Aera yang terbebas dengan ketiga lelaki di hadapannya.
Dengan cepat Ni-ki menendang perut Jay hingga ia tersungkur, dan berlari melewatinya. Tak jauh dari posisi, Jay mengulurkan sebuah pistol dari sakunya, dan mengarahkan tepat di kaki Jungwon. Dan.....
Dorr
Lelaki berbahu lebar itu pun terjatuh tak kuat menahan rasa sakit, membuat ketiga temannya berhenti berlari dan hendak menolong Jungwon.
"JUNGWONNNN." Teriak Aera panik melihat Jungwon terkapar dengan banyaknya darah di kaki.
Jungwon menepis tangan Aera yang hendak menolongnya. "Noona sebaiknya pergi sebelum Jay kembali ngerebut."
"Gak! gue gak mau, kita harus pergi bareng-bareng." Bantah Aera.
"Nik, bawa dia pergi." Ni-ki dan Sunoo beranjak mengajak Aera pergi namun Jay kembali menaikkan pistolnya di hadapan mereka.
"Sebaiknya lo tinggalin cewek ini kalau masih mau hidup!" Ancamnya dengan rahang yang ketat.
Ni-ki dan Sunoo yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa pasrah dan memilih pergi meninggalkan Aera serta Jungwon, pasalnya mereka tidak membawa senjata untuk melawan.
Jay mendekatkan langkahnya menghampiri Jungwon serta Aera, lalu menyuruh Jake dan Sunghoon untuk keluar dan membawa Jungwon ke dalam.
"Bawa ke dalam dan siksa dia." Titah Jay, kedua lelaki itu langsung menyeret Jungwon tanpa rasa belas kasihan.
Begitupun Jay yang menyeret paksa Aera, dengan genggaman kuatnya yang membuat perempuan itu tak bisa lepas dari tangan Jay.
Kedua lelaki itu mendorong Jungwon dengan keras sehingga membuatnya tersungkur dan terpentok tembok di belakangnya. Mereka membawa Jungwon di gudang dengan nuansa ruangan yang kotor. Jay mengangkat kerah baju Jungwon lalu memukul pelipisnya hingga timbul warna biru akibat lebam. Tak hanya itu ia juga menendang perut Jungwon berulang kali sehingga membuat cairan berwarna merah keluar dari hidungnya.
Bugh.... Bughhh..
Jay kembali mangangkat Jungwon yang sudah terkapar lemas dan melemparnya hingga terpentok tembok yang keras. Tak tanggung-tanggung ia memukul wajah jungwon lagi hingga membuat noda biru lebam muncul dimana-mana.
"Bilang ke gue, kalau lo disuruh sama Heeseung bukan?" Tukas Jay.
"JAWAB SIALAANNN!" Umpat Jay, Jungwon masih terdiam rasanya perih jika harus berbicara, ditambah bibirnya sudah mengeluarkan banyak darah.
Aera yang melihat itu tidak bisa berbuat lebih, karena tangannya ditahan oleh Jake dan Sunghoon.
"JAYYY UDAH, GUE MOHON STOP!" Aera menurunkan tubuhnya, kakinya lemas melihat Jungwon terbaring tak berdaya. Jay tak menghiraukan perkataan Aera, ia malah semakin kencang memukul tubuh Jungwon.
Aera dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan kedua tangannya dari kedua lelaki itu dan syukurlah berhasil, lalu mendekatkan diri ke arah Jay dan bersujud tepat di depannya.
"Gue janji gak bakal kabur lagi, dan gue berjanji bakal turutin semua perkataan lo, Jay Park." Aera menangis dan lebih mengorbankan dirinya sendiri dari pada harus kehilangan teman suaminya.
"Apa bisa gue pegang omongan lo?" Tanya Jay tak percaya dan meragukan Aera.
"Lo bisa bawa gue pergi jauh dari tempat ini, terserah asal lo bebasin Jungwon dia gak salah apa-apa, jangan libatin dia Jay." Tuturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || Jay Park
Teen FictionJay sangat membenci Heeseung karena berpengkhianat dengan masa lalu yang buruk? Hingga suatu ketika ia berinisiatif untuk menculik istrinya (Aera) dan melampiaskan semua dendamnya ke perempuan yang tengah mengandung anak Heeseung itu. "datanglah ke...