24. Permintaan📌

1.1K 135 60
                                    

Happy Reading

.
.
.

Siang hari di apartemen Busan, Yecha dan Ni-ki tengah membicarakan sesuatu hal, terlihat keduanya nampak serius.

"Kenapa gak bilang Ni-ki dulu kalau mau ke Busan Noona?"

"Wajib? suka suka gue lah."

"Masalahnya Aera ada di sini, kalau sampai lo berdua ketahuan gimana?"

"Ide bagus dong, kan lo mau ngerebut dia dari Heeseung."

"Ya tapi gak gitu juga caranya, kalau dia tahu lo kakak gue dia bisa benci sama gue!"

Yecha menepuk pelan bahu Ni-ki,"udah Nik lo santai aja, gue sama Heeseung aman di sini,"

"Lo bisa jamin?" ucap Ni-ki

"pasti! terus langkah selanjutnya lo bakal gimana?"

"Jay gak jadi mati, tapi lihat aja Aera bakal jadi milik gue, tanpa bayi itu."

"Bagus deh, lo buat dia keguguran gue gak mau kalau udah nikah sama Heeseung nanti masih ada anaknya di kehidupan gue." Tukas Yecha dengan wajah seriusnya.

"Sayang..." disaat mereka asik berbincang Heeseung tiba-tiba muncul dari belakang mengagetkan keduanya, membuat Ni-ki langsung pergi saat melihat kedatangannya.

"Eh,"

"Barusan yang ngomong sama kamu Ni-ki kan? ngapain dia ke sini."

"Gini, Ni-ki adek aku."

"Adek? sejak kapan? kenapa kamu gak pernah cerita?"

"Kamu dengerin penjelasan aku dulu, nyokap aku nikah sama bokap nya Ni-ki jadi dia cuma adek tiri aku Seung, kita belum lama saudaraan."

"Terus kenapa kamu gak pernah cerita ke aku? aku kan pacar kamu, barusan ngomongin apa?" tanya Heeseung penuh interogasi.

"Masalah keluarga, cuma hal kecil kok, kamu jangan marah ya?" ucap Yecha sembari memanyunkan bibirnya membuat hati Heeseung kembali luluh dan tak tega.

"maaf aku ngebentak kamu tadi, tapi aku paling gak suka dibohongi." Jawab lembut Heeseung sembari mengecup pelipis perempuan itu.

"Maaf," ucapnya penuh gairah lalu membawa masuk kekasihnya itu ke kamar.

Heeseung lebih memilih untuk tidak ikut campur karena ia rasa kekasihnya itu hanya membahas masalah keluarga dirinya, tanpa ia tahu bahwa yang Yecha bahas bukanlah keluarganya melainkan keluarga Heeseung sendiri.

•••

Hari ini adalah hari ketiga setelah Jay pulang dari rumah sakit, kondisinya sudah lekas membaik namun dirinya tetap harus banyak istirahat dan tidak melakukan hal-hal yang berat dan selama ia sakit Aera lah yang merawatnya.

"Jay gue bawain jagung bakar, lo mak-" Aera tercengang saat melihat Jay hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya dengan kondisi yang masih menggunakan tongkat kruk karena nyeri perutnya masih belum hilang.

AAAAAAA

"AERAAAAA."

Buru-buru Aera keluar dari kamar Jay, ia memegang dadanya, bisa-bisanya ia melihat pemandangan seperti ini, melihat perut sixpack Jay ditambah otot tangannya yang besar.

"Udah masuk cepet." Teriak Jay, ia sudah selesai mengenakan pakaian.

"Dasar mesum!" celetuk Jay.

"Dih, salah siapa mandi gak bilang-bilang,"

REVENGE || Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang