07.

499 54 7
                                    

"Wehalmoni "

.

Seperti yang diucapkan oleh Yoongi, kami pun baru keluar dari ruang menonton saat jam 7 pagi untuk pergi ke ruang makan. Disana nampak Bibi Kim yang juga sudah menyiapkan berbagai menu makanan.

Yoongi segera duduk ditempatnya dan meminta ku untuk mengambilkan makanan yang ingin dia makan. Ia mengatakan jika saat aku berada dikediaman keluarganya maka aku harus melayani apapun keperluan yang Yoongi butuhkan. Apalagi saat berada didepan Nenek dari Yoongi, maka aku harus menunjukkan sikap yang benar-benar terlihat sopan di hadapannya.

" Aku akan mandi dan pergi ke kantor, kau harus sudah siap saat aku datang menjemputmu... "
Ucap Yoongi dengan berdiri dari duduknya.

Aku pun juga segera ikut berdiri dan berjalan menuju kamar ku. Namun sebelum itu aku menghampiri Bibi Kim dan meminta bantuan beliau untuk membangunkan ku sejam sebelum kedatangan Yoongi yang akan membawa ku ke rumah neneknya.

" Jangan lupa yaa Bibi... Aku benar-benar mengantuk saat ini... Bagaimana Yoongi bisa melakukan hal ini kepada ku... "
Keluhku kepada Bibi Kim yang membuat nya langsung berjanji jika akan segera membangunkan ku sebelum Yoongi datang.

Bibi Kim pun memberitahu ku agar berhati-hati kepada nyonya Young ok, yang merupakan nenek dari Yoongi. Menurut Bibi Kim, beliau memiliki pribadi yang lembut namun juga tegas. Namun tak menutup kemungkinan jika Nenek dari Yoongi mungkin akan sedikit merasa kesal karena aku akan diperkenalkan setelah hari pernikahan.

Hal itu pun sontak membuat ku merasa sedikit takut jika akan memiliki kesan yang buruk dipertemuan pertama kami. Karena merasa terbebani akan hal itu, aku pun tak bisa memejamkan mata hingga Yoongi datang untuk menjemput ku. Dengan menahan rasa kantuk dan juga gugup, aku pun terus berusaha untuk menenangkan diriku disepanjang perjalanan kami. Yoongi yang nampak cuek seperti biasanya pun tak menghiraukan aku yang sedang gelisah disampingnya.

Perasaan ku pun semakin tak karuan saat mobil Yoongi yang memasuki halaman dari rumah neneknya. Aku pun juga nampak ragu untuk melangkahkan kaki ku untuk keluar dari dalam mobil.

" Apa yang kau lakukan!!! Ayo cepat turun..!!!!. "

" Tunggu... Yoongi... Aku benar-benar belum siap... "

"Hentikan rengekan mu itu...!!!!. Cepat keluar atau aku akan meninggalkan mu...!!!. "

Tak peduli dengan apa yang aku rasakan, Yoongi pun perlahan berjalan untuk memasuki rumah yang membuat ku tak ada pilihan selain mengikutinya. Dengan rasa bergetar, aku pun mencoba tenang saat melihat nenek dari Yoongi yang sedang meminum teh. Aku segera memberikan salam seperti yang Yoongi lakukan lalu ikut duduk disampingnya dengan terus menundukkan wajahku.

" Angkat kepala mu!!! Istri dari Min Yoongi tak boleh menundukkan pandangannya... "
Ucap tegas dari Nenek Yoongi yang membuat ku segera mengangkat wajahku.

" Maaf... Wehalmoni.... "

" Ku kira kau akan terus menyembunyikan istrimu dari ku..."
Ujar Wehalmoni kepada Yoongi yang hanya ditanggapi senyum kecil darinya.

" Apa Dia 'gadis itu' ? Dia kah orang yang kau cintai???. "

Ujar nenek dari Yoongi lagi yang membuat ia nampak terdiam sesaat. Melihat ia yang nampak ragu membuat ku yakin jika ia sedang menyusun kata yang akan ia berikan kepada neneknya.

" Benar.. Dia adalah orang nya... "

Ucap Yoongi dengan menatap wajah neneknya.

Melihat Yoongi yang membohongi neneknya dengan pernyataan yang ia berikan membuat perasaan bersalah ku muncul. Bagaimanapun juga aku dan Yoongi tak saling mencintai dan aku juga tak tahu siapa yang dimaksud oleh nenek Yoongi. Mungkinkah sebenarnya ada seorang gadis yang dicintai oleh Yoongi yang memang tak bisa untuk ia nikahi?.

Not CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang