09.

456 46 14
                                    

"TUDINGAN"

.

Aku berjalan perlahan kembali memasuki rumah, melihat kini Irene yang sedang bersama dengan wehalmoni membuat ku merasa begitu canggung untuk menyapanya. Ini adalah pertemuan pertama kami dan akan membuat ku merasa tak enak hati jika tak menyapanya, namun aku juga tak tahu bagaimana caraku untuk memulainya. Ia adalah bagian dari keluarga yang telah aku masukin dan tak mungkin untuk bisa aku hindari. Meski aku sudah tahu siapa dia namun bagi Irene aku adalah orang asing yang tak dikenalnya.

Irene pun masih menunjukkan sikap acuhnya saat aku yang ikut duduk bersama dengan wehalmoni dan juga dirinya. Aku juga tetap berusaha untuk menunjukkan sebuah senyuman meski tak dibalas olehnya.

" Kau sedang tak ada syuting???. "
Ujar Wehalmoni Kepada Irene yang memecahkan rasa canggung ku.

" Benar dan aku bisa menemani Wehalmoni disini... "
Ucap Irene dengan melirik ku tajam yang membuat ku merasa kembali canggung.

Melihat ku yang nampak terus terdiam membuat Wehalmoni memulai dengan memperkenalkan ku kepada Irene, aku pun juga segera menyapa namun hanya ditanggapi cuek oleh Irene. Nampaknya keluarga ini memang benar-benar memiliki sikap yang sama.

Irene pun terus saja memperlihatkan sikap tidak sukanya kepada ku, ia selalu saja menyela ku disaat akan bersama dengan wehalmoni. Ia juga langsung merasa tak terima saat melihat wehalmoni yang memuji ku. Entah itu karena aku yang bisa menemaninya merajut dan juga wehalmoni yang memuji masakan yang telah ku buat untuk beliau.

" Heh... Ahli juga kau dalam mengambil hati wehalmoni...!!!. "

Ucap ketus Irene saat wehalmoni pamit untuk beristirahat didalam kamarnya.

"Berapa harga yang mereka tawarkan kepada mu hingga kau bersedia untuk melakukan hal ini??. "

" Apa maksudmu??. "

" Ck, tak perlu mengelak! Penjilat seperti mu benar-benar membuat ku muak!! Jangan kau pikir jika wehalmoni menerima mu maka ini akan membuka jalan untuk kalian!!! . "

" Aku benar-benar tak mengerti dengan yang kau katakan... "

Aku pun merasa bingung dengan setiap kata yang diucapkan oleh Irene. Dengan keras ia pun mendorong ku hingga aku menghantam tembok dengan tatapan tajam darinya.

" Cara mereka untuk menjalankan rencana benar-benar membuat ku muak!! Jangan kalian pikir dengan menggunakan pernikahan ini akan membuat kami mundur!! Akan aku pastikan dengan tangan ku sendiri jika aku lah yang akan menghancurkan rencana bodoh seperti ini!!!. "

Irene pun nampak bersungguh-sungguh dengan apa yang ia ucapkan yang sama sekali tak aku pahami.


Dengan terus menatapku, Irene pun segera berjalan melewati ku untuk menuju ke sebuah ruangan yang mungkin adalah kamar dia saat ada dirumah ini karena letaknya yang bersebelahan dengan kamar Yoongi yang kini aku tempati.

" Haruskah aku ikut terlibat dengan pertikaian diantara keluarga ini??? Aku benar-benar tak mengerti akan permasalahan diantara keduanya... "
Ujar ku dengan terus menatap pintu kamar Irene.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang