31.

396 52 64
                                    

" PERMAINAN "

.

Pov. Yoongi.

' BUAAAKKKK...!!!!. '

Lagi-lagi pukulan keras yang dilayangkan oleh Papa mendarat dengan tepat di kedua pipi ku.

Beliau yang marah karena berita tentang hubungan ku bersama dengan jihyo yang mencuat dan menjadikan penurunan pada saham perusahaan membuat Papa menghajar ku habis-habisan. Aku pun tak dapat menghindarinya karena memang ini adalah kesalahan ku.

" Kau bilang akan membereskannya dengan benar!!! Tapi kau masih saja berhubungan dengan dia setelah menikah!!!. "
Ujar Papa dan kembali memberikan pukulan kerasnya kepada ku.

" Sudah ku katakan jika jangan membuat masalah yang akan mempengaruhi perusahaan!! Apa kau benar-benar tak bisa melepaskan dia!!!!. "
Ucapnya lagi dengan kembali memberikan beberapa pukulan kepada ku.

Setelah puas dalam melampiaskan kekesalan dan juga amarahnya, Papa pun meninggalkan ku yang masih mencoba untuk menahan diri agar tak jatuh setelah mendapatkan pukulan yang cukup keras dibeberapa bagian tubuhku.

Melihat kepergian dari Papa, wendy yang sejak tadi berada tak jauh dari kami pun segera datang untuk membantuku. Ia pun mendudukkan ku kesofa dan memberikan segelas air putih untuk ku.

" Oppa baik-baik saja???. "
Ujarnya dengan terlihat begitu khawatir.

" Ck, awas kau Jihyo!!!! Aku tak akan diam kali ini!!!!. "
Ucap wendy yang terlihat kesal dengan mengepalkan tangan.

" Oppa masih belum sadar juga!!! Ini adalah perbuatan dari jihyo. Aku tahu jika ia pasti dengan sengaja melakukan ini semua!!! Selama ini dia hanya mempermainkan oppa dan berpihak pada Irene eonni!!!.. "
Ujar wendy yang memburu dan masih tak aku dengarkan.

Aku tahu jika ia memang tak salah, apa yang dikatakan olehnya adalah sebuah kebenaran. Tak bisa aku pungkiri jika jihyo sangat menjaga hubungan persahabatannya dengan Irene. Aku juga tahu jika ia hanya memanfaatkan hubungan kami demi kepentingan keluarga Irene. Ia ingin membalaskan apa yang diterima oleh Irene dengan mempermainkan perasaan ku. Meski aku mencoba untuk tetap bertahan namun luka yang dibuat olehnya memang telah terlalu dalam ada di hatiku.

Ingin sekali aku menyingkirkan perasaan bencinya kepada ku dengan cinta yang aku berikan kepada dirinya namun itu tetap tak berhasil. Seberapa besar aku mencintai Jihyo tak akan mampu untuk menghilangkan rasa benci yang ada didalam hatinya karena aku yang tak secara langsung melukai perasaan Irene. Bahkan rasa sayang yang jihyo tunjukkan kepada Irene benar-benar lebih besar dari rasa cinta yang ia tunjukkan kepadaku. Masih ingat dengan jelas juga bagaimana aku selalu mencoba untuk mempertahankan hubungan ku dengannya saat aku yang sering melihat ia selalu mencari kesalahan akan diriku. Mungkin karena rasa cinta ku yang begitu besar terhadap jihyo mampu untuk menutup semua kesalahan yang telah ia lakukan terhadap diriku. Bahkan saat aku tahu jika ia sama sekali tak pernah benar-benar mencintai ku dan hanya mempermainkan ku tak juga bisa membuat aku membencinya. Aku bahkan juga mengabaikan orang-orang yang telah mengingatkan diriku.

" Tetaplah diam dan jangan ikut campur akan masalah ku... "
Ujar ku kepada Wendy dengan beranjak dari duduku.

" Tapi oppa...."

" DIAMMM...!!!!. "
Bentak ku kepada wendy dan membuat ia terdiam seketika.

Aku pun pergi meninggalkan kediaman Papa dan segera melajukan mobil untuk mengarah ke rumah Jihyo. Aku tahu juga jika ia memang dengan sengaja mempublikasikan hubungan kami untuk membalas perbuatan ku yang memboikot dirinya. Menjadi seorang model adalah cita-cita yang memang selalu diimpikan oleh jihyo sejak kecil dan dengan teganya aku telah menghancurkan mimpi itu hanya demi sebuah peringatan kepada nya. Sebenarnya didalam hatiku juga begitu tak tega dan merasakan sakit jika melihat ia yang bersedih akan perbuatan yang aku lakukan. Namun aku tetap harus melakukannya karena mungkin memang kini saatnya aku harus benar-benar melepaskan dia.

Not CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang