05. H-?

21.3K 890 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***




"HAH!?"

"Brisik ih, Mil!" Zara menempeleng lumayan keras kepala temannya.

Kedua perempuan itu tengah bersemayam di kamar minimalis milik gadis bersurai seperti gulali itu, Milo. Zara berkunjung karena dia sudah tidak tahan untuk mengeluarkan keluh kesahnya.

Tentang perjodohan, lamaran dan Aiden.

"Serius? Kok nggak ngundang Aku, bjirr banget..." Milo cemberut, bibir nya maju beberapa centi.

Sedangkan Zara mengusap wajahnya yang memerah. "Gue malu lah!" Cicit nya pelan.

Milo mengangkat lengan nya, ia menyugar rambut nya ke kebelakang. Berhubung kedua nya di kamar, maka aman-aman saja. "Malunya dalam segi apa, coba? Ayah kamu seorang Ustadz, nggak mungkin kan, kamu sekeluarga nggak di ajarin Agama?"

"Ih, bukan tentang itu, Mil." Zara mendesah lemas, tidak tau saja Milo ini.

"Bagus apa nya coba... Surat kelulusan sama raport aja belum di bagi tapi Aku udah di lamar duluan, mana wisuda aja belum!"

"Kalau aja warga sekolah tau, nih, Aku lamaran sebelum lulus. Besar kemungkinan mereka ngiranya aku hamil di luar nikah,,"

Milo mendengar keluhan Zara dengan sesekali mengangguk, "Ah, nggak bakal deh kalo kata Aku. Kan, cuma lamaran aja, nikahnya nanti kan?"

"Nanti kapann....... Orang ini aja udah H-13 Aku acara, Mill....." Ia meraup wajahnya dengan frustasi.

"Lah, ya pantes uring-uringan, orang dua minggu lagi,, anjirr!" Milo pun sama terkejutnya, tidak menyangka sohib nya akan taken dengan cepat.

"Eh tapi, cowok nya ganteng nggak?" Sambung Milo setelah beberapa detik hening.

Zara menggeleng, bibirnya mengerucut. "Jelekkk, saking jelek nya kamu nggak bakal kuat liat dia!" Bohong, padahal dalam hati Zara hanya tidak ingin Milo terus kecanduan membahas Aiden.

"Bohong banget keliatan," curiga Milo, dia menatap penuh selidik pada Zara.

"Yaaa, Aku males aja bilang ganteng. Soalnya kamu kan suka cogan."

Mendengar penuturan sohib nya, Milo tertawa ngakak sampai terpingkal-pingkal. "Hahaha....."

Sedangkan yang di tertawakan hanya mengangkat bahu aneh, apa yang lucu pikirnya.

"Kenapa sih, nggak jelas Mil!" Rengek Zara sekaligus kesal.

"Aneh, Zar. Belum juga jadi bini udah cemburu aja," ia meledek dengan wajah songong yang menyebalkan.

"Udah lah, sans. Calon Kamu ganteng ini, kalo Aku di posisi Kamu sih, mau-mau aja...... Kalo bisa, nikah sekarang juga!" Milo tertawa renyah.

Zara seperti lupa dengan wajah nya, malu sekaligus kesal karena terus di ledek. Wajahnya bahkan memerah layaknya tomat.

ZARAIDEN [ Tutug ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang