بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
***
Selepas shalat ashar di rumah, Zara tak mempunyai kegiatan selain memijat kepalanya yang terasa mau meledak saat ini juga.
Itu semua ulah suaminya yang kurang ajar, setelah membuat Zara kaget hingga punggung nya encok. Dirinya tanpa dosa malah pergi berduaan dengan Ustadz Molana..
Katanya sih, akan menjemput motor ustadz Molana yang sedang masuk RSKK alias Rumah Sakit Khusus Kendaraan.
Tapi hingga sejam berlalu suami ganteng nya belum juga menampakkan diri. Apa iya bengkel nya sejauh kisah cinta kita?
Memilih abai meskipun sulit, Zara bangun dari tempat pembaringan nya dan berjalan keluar kamar. Begitu pintu kamarnya tertutup, Zara di kaget kan dengan wajah tengik Aqil.
Remaja dua puluhan itu memasang wajah amat sangat menyebalkan. "Kenapa tuh pinggang?" Dia bertanya.
Zara yang masih mengusap-usap pinggang nya itu menjawab. "Encok" balasnya acuh. Aqil manggut-manggut.
"Ganas juga Mas Iden," gumam nya keras.
Yang mendengar nya tentu melotot kaget, bisa bisanya? "Ngga sekalian ngomong nya pake toa masjid?" Sindir Zara.
Mendengar usulan dan ide cemerlang Kaka ipar nya. Aqil menjentikkan jari hingga berbunyi. "Bagus juga idenya, Mba ipar. Okelah, makasih saran nya."
"Gila!"
Melenggang pergi, Aqil bersenandung kecil. "Bener-bener! Sifat aslinya keluar juga tuh bocah" Zara menggumam.
Kaget dan juga heran, padahal saat pertama kali melihat Aqil, Zara mengiranya Aqil adalah tipe orang yang seperti kutub selatan.
Wajahnya yang datar serta lebih banyak diam, membuat Zara berfikir jika Aqil mungkin mempunyai kekuatan turun-temurun dari Elsa Frozen.
Tapi setelah beberapa lama, lelaki itu justru menunjukan sikap ala wilayah gurun. Hangat dan cepat membuat hati terasa panas ingin menonjok.
Puk!
"Kenapa diem di sini?"
Suara Aiden membuat atensi Zara beralih. Suami ganteng Zara itu mengangkat sebelah alisnya, menatap nya dengan tatapan seakan-akan berkata 'ngapain Lo ngelamun?'.
"Emang ngga boleh?" Tanya Zara, melirik tentengan yang di bawa oleh Aiden.
Matanya berbinar bahagia, pasti di dalamnya ada harta Karun kesukaan nya. "Affaantuh?" Ucap nya Basa-basi.
Aiden mengangkat tangan kanan yang membawa tentengan, "Apa? Oh ini, tadi di depan bengkel ada penjual mie gacoan. Jadi sekalian aja mas beli, siapa tau Istri mas ini mau," Ungkap nya peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAIDEN [ Tutug ✓ ]
General FictionRomantic - spiritual : [BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW SEBELUM MEMBACA.] Menikah muda bukan lah wish list yang ada dalam daftar impian Zara. Membayangkan betapa repot nya mengurus rumah dan suami, bukankah lebih baik menikmati masa muda dengan...