بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
***
Se-usai drama ke-senggrak dan gosong-gosongan, Zara kembali mengalami sebuah drama yang di buat oleh suami tercintanya, Aiden.
Lelaki itu masih ngambek padahal Zara sudah bilang bahwa tadi itu refleks karena dia terkejut, bukan semata-mata ingin mengatainya.
Tapi kan beda lagi yang di pikirkan Aiden, lelaki itu menganggap ucapan Zara adalah kejujuran dari lubuk hatinya.
Dia bahkan sempat menceramahi Zara dengan kata-kata demikian. 'lisan mu adalah gambaran dari apa yang tersimpan dalam hatimu'
Hah, Zara bahkan sampai pasrah saja.
Jadi Zara membiarkan Aiden ngambek seperti bocah, menunggu Zara peka dan berusaha membujuknya dengan lembut dan merengek adalah hal mustahil.
Apalah daya, jika istrinya itu bukan tipe perempuan lemah lembut. Tapi cuek dan sedikit keras.
Setelah shalat magrib pun kedua nya masih diam-diaman. Padahal Aiden sudah gatal ingin bercerita banyak pada istrinya.
"Sayang.... Udahan dong diem-diem nya, mas capek, demi Allah." Akhinya dia mengalah, dan membuka mulut.
Membujuk istrinya yang marah balik, harusnya Aiden yang di bujuk, bukan malah sebaliknya. Huh, memang dasar perempuan selalu benar.
"Cape tidur." jawab Zara sungguh amat ketus.
Bukan niat nya judes, tapi karena Zara sedang malas menghadapi Aiden. Di tambah sedari sore dia di kurung di ndalem dan tak boleh keluar.
Kurang ajar memang suaminya. Baru juga dua Minggu sah, sudah di kekep di rumah. Bagaimana untuk kedepannya nanti? Bisa kudet Zara.
"Sayang.... Mas minta maaf deh, kamu mau apa? Biar mas beliin sekarang." bujuk si lelaki, wajah nya sudah sayu, kelelahan karena harian full sibuk masalah pesantren.
"Sebenarnya sih, aku ngga lagi ngambek yah. Tapi karna Mas nawarin mau apa, jadi aku mau martabak keju sih, sama batagor, terus mau es kelapa juga, eh sama satu lagi! Mau jus alpukat."
Zara ini, sudah di kasih hati malah minta empedu. Untung suaminya itu baik hati dan tidak sombong.
"Itu aja beneran?" Zara pun mengangguk, masih banyak yang dia ingin kan, tapi kan perut ratanya tidak se-karet itu loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAIDEN [ Tutug ✓ ]
Ficción GeneralRomantic - spiritual : [BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW SEBELUM MEMBACA.] Menikah muda bukan lah wish list yang ada dalam daftar impian Zara. Membayangkan betapa repot nya mengurus rumah dan suami, bukankah lebih baik menikmati masa muda dengan...