19. sambungan

16.6K 704 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Bodo amat," jawab Zara judes.

Mata nya melirik ke arah Aiden sinis polll sampai membuat suaminya itu ketar ketir, takut lah dia di usir dari kamar.

"Maaf, sayang. Mas salah, sini pukul sini, tapi jangan ngambek lagi, nanti cantik nya bertambah."

Mendengar ucapan lembut suaminya, otomatis jantung Zara langsung merespon dengan berdetak dua kali lebih cepat.

'sial deh, gini doang baper'

Batin nya menggerutu kesal, baper sendiri kesal sendiri, berujung yang kena imbas Aiden yang tak tau apapun.

"Dih..... Apaan sih, sana lah aku mau tidur." ucap nya mengusir bohongan, padahal di hatinya mah ingin di bujuk lagi.

Dasar si Zara.

"Yaudah kamu tidur aja, Mas mau keluar sebentar," putus Aiden memilih mengalah, jika dia tetep kekeh membujuk istrinya takut malah tambah rumit.

Mendengar itu sontak Zara segera bangkit, semula nya sudah pura-pura tidur dengan menutup mata langsung mendelik dengan tangan mencengkram Aiden.

"Astaghfirullahaladzim...." lirih Aiden karena terkejut.

Zara semakin menatap Aiden intens, matanya menyipit tajam. "Mau kemana?" Selidik nya.

"Mau ke koperasi sebentar, ketemu ustadz Molana"

"Jam segini?" Aiden melirik jam di ponsel nya, tepat setengah sebelas lebih.

"Iya, mau ikut?" Ujar nya menawarkan, siapa tau dengan itu istrinya melupakan amarah nya karena di peluk setan tadi.

Perempuan itu mengangguk, "Mau...."

"Khem.... Sana pake kerudung dulu." perintah nya dan langsung di turuti oleh sang istri.

Karena tak mau repot, lagian hanya ke koperasi pondok kan, jarak nya juga tak terlalu jauh sampai memakan waktu berjam-jam.

Jadinya Zara hanya memakai jilbab instan menutup dada, berwarna hitam di padukan dengan abaya simpel berwarna biru muda.

"Yukk Mas," ajak nya setelah selesai.

Aiden menyahut lalu Zara menggandengnya tangan suaminya itu untuk berjalan, layak nya ingin menyebrang ckck.

Tak membutuhkan waktu lama, kedua pasangan itu telah sampai di koperasi yang sudah seperti toserba ada.

Letak nya yang berada di tengah-tengah asrama putra dan putri membuat koperasi selalu ramai di jadikan ajang Apel dengan akang santri.

Ada dua koperasi di pondok, yang paling lengkap sebenarnya ada di sebelah gerbang masuk pesantren, tapi yang lebih ramai justru yang di tengah-tengah.

ZARAIDEN [ Tutug ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang