7

2.5K 275 2
                                    

Luke's pov

Ketika aku melihat Bella aku hanya bisa diam dan langsung menatap Ashton tajam dan langsung menariknya menuju kamarku, aku ingin memastikan apa saja yang dia bicarakan kepada Bella, aku hanya takut kalau Ashton mengatakan hal yang tidak-tidak kepada Bella.

Ketika sudah di dalam kamarku, aku langsung menutup pintu agar tidak ada siapapun yang melihat ini dan mendengarnya.

"Kau tidak mengatakan hal yang tidak-tidakan kepadanya?" Tanyaku khawatir.

"Wow. Calm down,bro. Tadi sih dia ada bertanya kau dan ibu kemana dan tidak kujawab karena uhh, syukurlah kau dan ibu sudah pulang." Aku bernafas lega.

"Kau ingatkan janjimu tidak akan mengatakan ini kepada siapapun?" Ashton mengangguk. Ya, aku tidak hanya mengatakan ini kepada ibu tapi keluargaku juga, syukurlah mereka mengerti.

"Tapi bagaimana kalau suatu saat nanti Bella tahu?"

"Mungkin Bella akan marah kepadaku. Aku akan tanggung resikonya"

Ashton memutar kedua bola matanya, "ya, serah kaulah, jangan sampai buat dia kecewa. Dah aku ingin pergi,bye" ashton langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamarku dan entahlah dia ingin kemana.

Sadar aku masih diam ditempat aku langsung keluar dari kamarku dan langsung menemui ibu, dan ehh Bella masih di sini sedang membantu ibu merapikan barang-barang belanjaan ibu di dapur, syukurlah sehabis pulang dari rumah sakit ibu menyuruhku menemaninya ke supermarket jadinya aku ada alasan kalau aku pergi dengan ibu ke supermarket.

"Ada apa Luke?" Tanya ibu yang hanya beberapa meter dariku.

"Aku ingin mengajak Bella jalan-jalan, bolehkan?" Ketika aku mengatakan itu Bella yang tadinya sedang menaruh barang-barang di lemari gantung langsung menatapku dan mengerutkan dahinya, "lagi?" Aku mengangguk.

"Ohh, sure" ketika aku mendapatkan izin dari ibu, aku langsung menarik Bella menuju mobilku.

"Kita akan kemana lagi?" Tanya Bella yang sudah berada di dalam mobil.

Aku berpikir, "ummm, bagaimana kalau makan?"

"Makan di mana?" Tanyanya lagi.

"Bagaimana kalau makan ice cream di N2 Extreme Gelato?" Bella mengangguk senang ketika tahu aku akan mengajaknya ke sana, bella sangat suka ke sana.

Aku langsung menjalankan mobilku menuju N2 Extreme Gelato yang terletak di Dixon street. Ketika sudah sampai kita langsung turun dan masuk ke kedai ice cream itu dan langsung memesan ice cream kesukaan kita dan ternyata ice cream kesukaan bella tetap sama seperti dulu.

Kita langsung duduk didekat kaca yang membatasi jalanan dan tempat duduk ini adalah tempat duduk kesukaan kita berdua. Sambil menyantap ice creamku aku selalu melirik bella dan diperhatikan ternyata dia masih memakai kalung pemberianku waktu itu.

"Kau masih memakainya eh?" Bella langsung menatapku.

"Yep" jawabnya singkat. Mimik wajah Bella menjadi seperti bingung ketika melihat lenganku, memangnya lenganku mengapa? Aku langsung melihat lenganku dan oh, plester ini.

"Itu kenapa?" Tanyanya.

"Ohh.. i-ni tidak apa-apa" ujarku

"Kau yakin?"

Aku mengangguk, "you know, kemaren aku habis berkelahi dengan Ashton masalah baju sampai kita menarik-narik baju itu and then dia mencakarku, how dare he was" aku sok memutar bola mataku kesal. Sebenarnya aku benci bohong seperti ini tapi aku takut kalau Bella akan tahu dan menjadi iba kepadaku.

Bella tertawa, "kaliankan sudah besar kenapa masih seperti itu sih?"

"Yaaa, i don't know" Bella tertawa lagi sambil memakan ice creamnya.

Bella's pov

Aku bersamanya lagi dan aku hanya bisa menunduk dan diam. Ohh Bella, don't be awkward.

"Besok kau kuliah?" Tanyanya, seperti mencari topik pembicaraan.

Aku mengangguk, "ya, kenapa?"

"Besok aku akan mengantarmu, boleh ya?"

Aku mengerutkan keningku, "ngapain?"

"Tidak, hanya ingin mengantarmu saja. Nanti kalau sudah pulang kuliah aku akan menjemputmu"

Aku tersenyum, "ummm, boleh deh"

Luke tersenyum senang sambil memakan ice cream yang belum ia habiskan. Aku memperhatikan Luke dan lumayan banyak perubahan, dia semakin tinggi, pundaknya melebar, lingkaran hitam dimatanya terlihat, dan plus dia terlihat sangat hot dengan jenggotnya yang menumbuh itu, oh God why i'm so obsessed with his beard?!

"Kenapa kau memperhatikanku seperti itu?" Aku langsung tersadar kalau aku sedang melamuni Luke, oh sial.

Aku pun melihat wajahnya lagi dan ohh dia celemotan, aku tidak bisa berpikir lagi anak ini lebih tua dariku kenapa kelakuannya seperti anak kecil? Aku pun mengambil tissue yang ada di dalam tasku, lalu membersihkan cairan ice cream yang berada di daerah bibirnya.

"See? Kau memakan ice cream saja masih seperti anak kecil."

Dia hanya terkekeh, "thanks"

**********

Vomment bruhhh

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang