Luke pov
Aku dan Bella sudah berada di dalam mobil untuk menuju Sydney Harbour tempat di mana dirayakannya Vivid Sydney Festival.
Ketika aku berpamintan dengan teman-temanku tadi aku menyuruh Bella duluan ke dalam mobil karena pasti teman-temanku ingin memberikan ku support untuk menembak Bella nanti di festival dan betapa idiotnya Michael mengatakan "jangan lupa memakai pengaman, pasti tidak lama kalian akan melakukan 'itu'" aku pun tidak segan-segan menjitak kepalanya itu.
"Aku tidak sabar melihat light painting di opera house! Pasti akan lebih keren dari tahun lalu!" Kata Bella antusias, aku hanya bisa tertawa melihatnya dan mengacak rambut coklatnya itu.
"Kau seperti anak kecil saja" ucapku yang masih fokus pada jalanan.
"Aku memang anak kecil, Luke" ucapnya ke arahku sambil menjulurkan lidahnya keluar.
"Hei, bagaimana kalau nanti kita makan di ARIA Restaurant?" Tawarku dan aku melihat wajah Bella menjadi bingung dan seperti berpikir.
"Umm, tidak Luke." Ucapnya menolak.
"Loh, kenapa? Itukan dekat Opera House."
"Tidak Luke itu mahal." Katanya. Memang itu restaurant mahal tapi hei aku mampu membayarnya.
"Mending kita memesan McDonald's yang ada di Loftus.St, minta bawa pulang saja lalu kita makan di Port Jackson, bagaimana?" Lanjutnya. Ya, mau bagaimana lagi kalau dia ingin disitu ya sudahlah kuturuti saja.
Ketika sudah sampai di McDonald's, kita pun memesan beberapa makanan dan setelah itu kembali lagi ke dalam mobil dan langsung menuju Port Jackson.
"Kenapa tidak langsung ke Opera House nya saja sih?" Tanyaku. Dia langsung melihat ke arahku, "Kalau langsung ke sana pemandangannya kurang bagus kalau dari dekat, aku ingin melihatnya dari jauh." Jelasnya.
"Oh my God! Sudah dekat! Bisakah cepat sedikit, Luke?" Ucapnya sudah tidak sabar, sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Iya sabar bawel, kita cari parkiran dulu."
Setelah mendapatkan parkiran, Bella langsung keluar dari mobil dan tidak lupa dia membawa kantong plastik yang isinya makanan yang kita beli tadi. Aku hanya bisa menggeleng melihat kelakuannya yang belum berubah itu.
Aku berjalan di belakang Bella yang sedang mencari tempat duduk untuk kita dan tak lama dia mendapatkannya, ternyata dia mencari tempat duduk yang view nya sangat bagus dan bisa melihat Opera House di sana.
Aku duduk di sebelahnya dan dia mengambil kentang goreng yang ada di dalam kantong plastik itu. Sebelum memakannya dia menawarkan kepadaku dan aku mengambil beberapa kentang goreng.
"So, umm bagaimana di Amerika?" Tanya nya sambil mengunyah kentang gorengnya. Aku mengerutkan keningku dan tak lama aku tertawa karena hei, ini sudah sebulan aku di sini dan dia baru menanyakan hal itu.
"Hei, kenapa kamu tertawa?" Tanyanya heran.
"Aku sudah di sini sebulan dan kau baru menanyakan hal itu? Kau lucu." Kataku masih tertawa.
Dia memutar matanya kesal, "Grrrr.. stop"
Aku langsung berhenti tertawa ketika dia mengatakan untuk berhenti.
"Umm, well baik-baik saja. Mungkin yang tidak enaknya pas awal aku ke sana aku tidak kenal siapa-siapa." Kataku memulai bercerita.
"Oh, terus kamu kuliah di mana?" Tanyanya.
"Di New York University Arts & Science" ketika aku menjawab itu dia langsung melotot kaget dan aku hanya terkekeh.
"Huow, itu tidak kalah keren dengan The Univeristy Of Sydney" aku mengangguk dan tersenyum kepadanya.
"Kau tidak ingin makan burger?" Tanya ketika dia sedang mengambil burger di dalam plastik itu lagi. Aku menggeleng, "Tidak melihatmu saja aku sudah kenyang"
Dia meringis, "kau belajar menggombal dari mana, hemmings?"
"Dari mana saja boleh." Candaku sambil menjulurkan lidahku keluar dan mengambil burger di dalam kantong plastik itu juga. Sudah berapa kali aku makan hari ini dan tidak kenyang-kenyang juga? Begitu pula Bella banyak sekali makan, apa ga takut gendut?
"Sepertinya kamu banyak sekali makan, ga takut gendut?" Celetukku dan dia langsung menoleh.
"Well, tidak juga, baru hari ini aku makan banyak, pasti tidak akan gendutlah." Ucapnya santai.
Aku masih melihat ke arah Bella sambil memakan burgerku dan tak lama Bella berdiri dan melangkah ke depan, aku pun ikut-ikutan berdiri dan melihat apa yang dia lihat.
"LUKE! LIHAT SUDAH MULAI!" Katanya antusias karena light painting sudah menyala di opera house. Dia langsung menarik tanganku menuju tepian sungai yang terhalang oleh pagar besi. Ketika sudah sampai dia langsung menghabisi burgernya dengan cepat dan dia sempat tersedak, "pelan-pelan, Bells." Kataku dan dia tersenyum ke arahku sambil mengunyah burgernya yang belum dia habiskan.
"I'm done!" Dia sudah selesai menghabiskan burgernya dan dia pergi meninggalkanku sebentar menuju kursi yang kita duduki tadi untuk mengambil minuman, dan tak lama dia kembali lagi dengan minuman di tangannya dan plastik-plastik tadi sudah dia buang ke tong sampah.
"Cepat habiskan makananmu, Luke." Ujarnya dan aku hanya diam saja sambil memakan burgerku dan menikmati pandangan disekitar.
"Aku sudah selesai." Aku langsung membuang bungkus burger tadi ke tong sampah yang tidak jauh dari ku. Aku melihat Bella asik sekali dengan kamera handphonenya, bukan hanya dia semua pengunjung di sini banyak yang sudah memegang handphone dari tadi untuk berfoto-foto ria.
"LUKE LIHAT!" Dia menunjukanku gedung The Rocks yang lumayan jauh dari sini tapi kita masih bisa melihat light painting yang menyorot ke dindingnya, bukan hanya gedung The Rocks sama Opera House saja yang disorot tapi masih banyak lagi. Tidak salah aku mengajaknya ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, I'm Here 》l.h
Fiksi Penggemar"And you know what?" "what?" "You're the only one I want. I think about you all day and all night. I love everything you do and everything about you. I love you more Bella Kennedy Elden." Copyright ©2015 by february14th