32

1.8K 207 2
                                    

5 votes gue kasih 1 part lagi yayy

Luke pov

Aku merasa ada sesuatu yang bergerak ditelapak tanganku. Dengan terpaksa aku bangun dari tidurku dan melihat apa yang terjadi. Aku melihat jari-jari Bella bergerak. Astaga, itu berarti dia akan sadar!

Aku langsung berdiri dari dudukku dan memperhatikan wajah bella dengan dekat dan aku masih tetap menggenggam tangannya.

"Bangunlah sayang." Gumamku sambil mengelus kepalanya.

Aku melihat kelopak matanya bergerak dan tak lama mata coklatnya itu terbuka perlahan. Astaga, aku senang sekali karena yang pertama ia lihat adalah aku.

"Lu-luke?" Gumamnya.

Aku mengangguk, "Iya sayang ini aku." Aku langsung mengecup keningnya lumayan lama.

"Uh, ke-kenapa ini sangat sakit?" Katanya sambil memegang daerah bekas operasinya. "Tidak, itu tidak apa-apa. jangan disentuh sayang, nanti akan tambah sakit." Ucapku perhatian dan tangannya pun tidak lagi menyentuh bekas operasinya.

"Kau tidak apa-apakan?" Tanyanya dan aku menggeleng tidak apa-apa dan sialnya aku meneteskan airmata lagi.

"Luke, jangan nangis." Lirihnya sambil menghapus air mataku yang sudah turun kepipi.

"Kenapa kau sangat bodoh, hm? Kenapa kau nekat?" Sudah kubilangkan aku akan mengatainya bodoh?

"Ak-aku tidak mau kehilanganmu, Luke. Aku tahu kau marah atas tindakanku ini, maafkan aku." Sial, dia menangis.

Aku langsung menghapus air matanya. "Hei, ssshhh jangan menangis. Aku tidak marah sayang. Sudahlah, yang penting sekarang kau cepat sembuh okay?" Dia mengangguk dan masih menatap wajahku.

"Berjanjilah padaku luke."

Aku mengerutkan keningku, "janji apa?"

"Jaga ginjal ini untukku"

Aku tersenyum dan mencium keningnya lama dan menatapnya kembali. "Pasti sayang, pasti. Terimakasih kau sudah mengorbankan semuanya untukku. Aku mencintaimu."

Dia tersenyum dan aku mengecup punggung tangannya. Dia tetap manis walapun sakit seperti ini.

"Bella, kau sudah bangun?"

Aku berbalik dan ternyata itu ibu yang baru bangun dari tidurnya. Ibu pun bangkit dari duduknya dan menuju kearah aku dan Bella.

Ibu mengelus kepala Bella dengan sayang. Cih, aku tidak pernah diperlakukan seperti itu. Pernah, tapi kali ini ibu menatapnya dengan sayang dan lembut. Tidak, aku tidak cemburu. Aku sudah biasa diperlakukan seperti ini, thanks for asking me.

"Bagaimana perasaanmu, hm?" Tanya ibu dan aku hanya diam memperhatikan dua wanita yang paling kucintai ini.

Bella menggeleng tidak tahu. "Ibu dan ayah kemana?"

"Ibumu sedang mengambil pakaian dan ayahmu sedang bekerja." Jawab ibu dan Bella hanya mengangguk.

-----

-3 Days later-

Ini sudah seminggu lebih Bella dirawat dirumah sakit ini. Kemaren aku sudah disuruh pulang dan sekarang tinggal giliran Bella kapan dia akan pulang.

Aku kembali lagi kerumah sakit ini untuk menjaga Bella tentu saja. Tadi Bella menyuruhku pulang untuk istirahat dan aku tidak mau pulang karena aku ingin menjaganya dan jika aku meninggalkannya dia akan sendirian karena bibi Diana dan paman Ryan sedang tidak ada.

"Kapan aku akan pulang sih? Aku sudah enek disini astaga" katanya seperti merengek. Hahaha, dia sangat lucu.

Aku tertawa, "kapan kapan" bella mendengus mendengar perkataanku dan melanjutkan menonton tv nya sambil memeluk boneka anjing pemberian dariku.

Tak lama pintu ruangan Bella terbuka. Aku dan Bella pun langsung mengarahkan mata kita ke pintu itu dan bisa dilihat ternyata disana ada Elena dan ugh, aku sangat malas menyebut namanya. Elena dan si asia itu pun masuk dan ternyata si asia ini membawa sebuket bunga mawar. Hahh.. Bella kan tidak suka bunga.

"Hi Bella, bagaimana keadaanmu?" Tanya Elena.

"Aku baik, sangat baik tetapi si dokter itu belum mengizinkanku pulang." Elena dan si asia itu tertawa. Aku? Aku hanya diam dan masih dalam posisiku.

"Oh hi Luke, kau sudah keluar duluan dari rumah sakit?" Tanya si asia itu dan aku mengangguk dan hanya tersenyum tipis.

"Oh iya, Bella aku membawa ini untukmu." Si asia itu pun memberikan Bella bunga itu dan Bella pun menerimanya dan mencium bunga itu. "Terimakasih Calum, bunganya sangat indah, aku suka."

Aku kaget mendengarnya dan langsung menatap Bella. Sejak kapan dia suka bunga? Astaga, dulu dia bilang dia tidak suka bunga.

"Sama-sama, kau cepat sembuh okay? Aku merindukanmu di kampus."

Wait. What? Apa apaan si asia ini? Lihatlah wajahnya yang seperti menganggapku tidak ada disini. Sebenarnya dia tahu tidak sih aku pacaran dengan Bella?

"Sssshhh, Calum kau apa-apaan sih? Ada Luke disini." Kata Elena mengingatkan si asia. Hahh... thanks Elena.

Calum hanya terkekeh dan melihat kearahku yang hanya tersenyum tipis. Wait. What? Aku menyebut namanya? Grrrr...

Bella terkekeh, "kalian lucu, terimakasih sudah menjengkku." Elena dan Calum mengangguk.

"Oh iya, aku dan Calum pulang ya?" Oh akhirnya.

"Kok cepat sekali?" Aku melihat Bella cemberut.

Elena terkekeh, "Kapan-kapan kita akan menjengukmu lagi, cepat sembuh Bella." Ucap Elena sambil mencium pipi Bella.

"Yeah, cepat sembuh, bells." Kata Calum sambil mengacak rambutnya pelan. Shit, hanya aku yang boleh melakukannya.

"Luke kita pulang, jaga bella okay?" Kata Elena dan dia menepuk pundakku.

"Bye Luke" calum pun melakukan hal yang sama seperti Elena.

"Yeah, thanks sudah menjenguk Bella." Kataku ramah dan aku pun mengantar mereka sampai keluar kamar. Aku menghela nafasku dan kembali lagi kedalam dan duduk dikursi yang berada disebelah ranjang Bella.

"Aku kira kau tidak suka bunga."

"Memang tidak suka." Kata Bella dan dia pun menaruh bunga itu diatas nakas.

"Tapi kenapa tadi kau bilang suka?"

Bella menghela nafasnya, "Biar dia tidak sakit hati, Luke. Masa iya aku mengatakan 'Thanks Calum, tapi maaf aku tidak suka dengan bunga' itu membuatnya sakit hati tau?"

Aku mendengus, "Grrr... tadi apaan sih si asia itu mengatakan rindu padamu segala?"

Tiba-tiba Bella tertawa melihatku. Hell, ada yang salah?

"Kau cemburu ya?" Kata Bella dengan senyuman yang tidak bisa kuartikan.

Aku meringis, "Tidak"

"Bohong"

"Terserah"

"Iya kau cemburu, hahaha"

Aku mendengus dan langsung berdiri dari tempatku dan menatap Bella dekat. Aku melihat dia mengerutkan keningnya bingung. "Luke kenapa?"

"Tidak"

"Lalu?"

"Aku ingin menciummu."

Aku semakin mendekatkan wajahku pada Bella dan tak lama bibir kita bertautan. Aku bisa merasakan Bella tersenyum disela-sela ciuman kita dan aku pun begitu. Tak lama aku menyudahi ciuman kita dan aku menatapnnya.

"I love you, taco bells"

"Love you more, penguin."

--------

FUCK MY LIFE CUZ NI PART GAJE BGTT

ternyata bener ya kata org klo udh mau end gini pasti bakal gaje gtu deh ceritanya wkwk gue yg bikin cerita jadi gelii bacanya wkwk

1 part lagii abisss yezzzzz 5 votes gue kasih 1 part lagi yayyy

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang