5

2.7K 269 1
                                    

Luke's pov

Aku baru saja mengantarkan Bella pulang dan kulihat dia senang sekali aku kembali dan dia tidak bisa melepaskan senyumannya itu.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti jika dia melihatku yang sebenarnya seperti apa. Jujur, aku menyayanginya lebih dari yang dia tahu. Katakanlah aku pengecut karena aku belum berani mengungkapkannya, ini belum saatnya.

Aku sudah sampai rumah dan langsung membuka pintu dan kulihat disana ada ibu yang duduk di sofa dan memasang wajah khawatir. Ketika dia melihatku dia langsung mendatangiku dan mengelus lenganku.

"Kau darimana saja sama Bella? Kenapa lama sekali?" Ucap ibu khawatir.

"Hanya ke Centennal Park,bu. Ibu tenang saja aku tidak melakukan aktifitas berat" sebenarnya aku lelah seperti ini terus, aku kasian melihat ibuku yang selalu memasang wajah khawatir dan aku sedih tidak bisa beraktifitas seperti orang kebanyakan.

"Oh, umm.. besok kau ada jadwal cuci darah, so tidurlah sekarang" aku mengangguk dan langsung menuju kamarku yang berada di lantai atas.

Aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur dan tiba-tiba handphoneku berbunyi menandakan ada pesan masuk, aku langsung mengambilnya disaku ku dan membuka pesan itu, ternyata dari Bella.

From: Taco Bells
'Thanks for tonight :) xx'

Aku tersenyum dan langsung membalasnya dengan cepat.

To: Taco Bells
"You're welcome :)"

Ya, kami sempat bertukar nomor handphone dan aku berjanji kali ini aku tidak akan lagi memutuskan kontak dan aku pun ber-sms-an dengannya sampai tertidur.

*****

"Luke! Hey bangun! Tumben sekali kau jam segini belum bangun?" Aku merasakan seseorang berteriak-teriak dikupingku dan mengguncang-guncang tubuhku tanpa henti.

Ugh, terpaksa aku terbangun dan melihat orang yang tanpa hentinya mengganggu tidurku, fuck ternyata itu Ashton.

Aku mengerang, "Apa sih ash?!" Kataku kesal dengan suara khas bangun tidurku.

"Fuck you Luke, ini sudah jam berapa, hey?! Jam 10 nanti kau harus kerumah sakit, cepatlah mandi dan bersiap habis itu sarapan, okay?"

"Memangnya jam berapa?" Tanyaku

"Sebentar lagi jam 9"

"Oh okay" aku menghiraukan ucapan ashton dan langsung menutup mataku lagi, aku benar-benar ngantuk.

Tak lama aku menutup mata si sialan itu -Ashton- mengguncang tubuhku lagi dan kali ini sangat kuat daripada yang tadi.

"Sialan kau Luke, aku akan dimarahi ibu nanti!"

Kali ini tidak bisa dibiarkan lagi, aku terpaksa harus bangun dan memasang tatapan kesal kepada Ashton dan langsung mengambil handukku yang sudah ada didalam kamar dan langsung masuk ke kamar mandi.

Setelah berpakaian aku langsung turun kebawah dan menghabiskan sarapanku dan sehabis itu pergi dengan ibu menuju rumah sakit.

"Oh ya, bagaimana tadi malam kau sama Bella? Kau tidak macam-macam kan?" Ucap ibu seperti menyelidik.

"Bu, jangan berpikiran yang macam-macam. Tentu saja tidak, mana mungkin anakmu yang tampan ini macam-macam dengan perempuan" ucapku percaya diri haha.

Ibuku terkekeh, "sebenarnya kau dan Bella pacaran tidak sih? Kalian sungguh dekat tahu?" Uhh, ibu jangan mulai lagi, deh.

"tidak,bu. Bagaimana kita tidak dekat kalau kau selalu mengajakku ke rumah bibi Diana?"
"Tapi kau ada perasaan tidak?" Oke, semakin kesini akan semakin ngaco obrolan kita.

"Bu, apaan sih? Kalau soal perasaan aku tidak tahu" seperti yang pernah kukatakan, sebenarnya
aku ada perasaan sama Bella tapi aku hanya malas saja mengumbar-ngumbar hal yang seperti ini.

Don't Worry, I'm Here  》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang