Bella pov
Aku senang sekali melihat light painting yang disorot ke gedung The Rocks, Opera House, dan Sydney Harbour Bridge suasana malam menjadi sangat ramai kebanding siang-siang tadi yang hanya berjalan kaki saja. Tidak hanya light painting yang di tampilkan, di sini juga ada konser dan lain-lain ini menjadi suasana lebih ramai, sampai-sampai aku tidak terlalu mengherani Luke.
Omong-omong soal Luke, dia dari tadi memperhatikan ku terus dan tidak mengatakan apa-apa. Anak ini kenapa sih?
"Kau kenapa memperhatikanku seperti itu sih?" Tanyaku.
"Kau cantik, bells" jawabnya dan tetap masih memperhatikanku.
Aku meringis, "Luke...." dan dia terkekeh geli melihat reaksiku.
"Bagaimana kalau kita ke Opera House? Kita sudah lama sekali di sini" ajaknya dan aku pun mengangguk menandakan iya. Aku dan Luke pun berjalan menuju Opera House.
Luke tiba-tiba merangkulku dan spontan aku langsung melihatnya yang berada di sebelahku. "Aku tidak ingin kau hilang" katanya dan aku hanya mendengus.
"Aku tidak akan hilang, memangnya aku anak kecil?" Ujarku sambil memutar mata.
"Bagiku kau masih anak kecil." Aku mendengus kesal mendengarnya tapi biarlah.
"Yaaaay, kita sudah sampai." Ucapku antusias karena kita sudah sampai di depan gedung opera house. Kita pun langsung duduk di bangku yang sudah disediakan di sini. Di sini begitu ramai daripada tempatku tadi.
Aku menyenderkan kepalaku ke pundak Luke dan memegang lengannya lalu tak lama tanganku memegang telapak tangan Luke yang begitu lebar. Tidak tahu kenapa ini membuatku tenang dan hangat dan tidak tahu kenapa kali ini aku merasa merindukannya dan tidak ingin kehilangan lagi. "Kamu kenapa?" Tanya Luke, mungkin heran kenapa aku seperti ini dan diam.
Tangan Luke yang tadi kupegang langsung pindah kepundakku. "Aku merindukanmu Luke" hanya itu kata-kata yang kukeluarkan dan aku masih menatap kedepan.
"Aku juga" katanya dan itu membuat jantungku berdetak seperti waktu pertama bertemu dengannya.
"Kau merindukanku juga? Kenapa?" Tanyaku dan kali ini aku menatapnya.
"Karena aku menyayangimu, bells" aku mengerutkan keningku bingung. Jujur jawabannya seperti bukan sayang sebagai keluraga atau sahabat, tapi seperti lebih dari sahabat.
"Kau pasti bingung dan berpikir kalau maksud kata sayang ku itu bukan seperti kata sayang biasa, melainkan lebih." Lanjutnya dan aku masih diam menatapnya.
Tangan kiri Luke tiba-tiba menangkup pipi kananku dan dielusnya lembut.
"Aku mencintaimu, Bells"
Kata-kata itu yang keluar dari bibirnya. Aku langsung menegakan badanku seperti biasa, sehingga tangan Luke terlepas dariku dan aku tidak menatapnya lagi. Sumpah suasana ini begitu awkward dan aku tidak tahu harus menjawab apa.
"Bells, kau kenapa? It's okay kalau kau tidak mau menerimaku. Aku hanya menyatakan perasaanku. Lupakan saja." Lanjut Luke dan aku rasa dia khawatir.
Aku menatapnya, "Aku bukannya tidak mau menerimamu, Luke"
"Terus?"
"Ya.. umm aku butuh waktu." Hanya itu yang bisa aku katakan sekarang. Aku bingung dengan perasaanku, aku bingung apakah perasaanku ini adalah sayang sebagai sahabat atau lebih.
"Ya, kau tidak perlu jawab sekarang, Bells. Aku menunggumu kok." Dia tersenyum kepadaku sambil mengacak rambut coklatku.
"By the way ini sudah jam 9, kita pulang ya?" Mintaku karena ini sudah malam dan udara di sini semakin dingin. Luke pun mengangguk dan langsung berdiri dari tempat duduknya, begitu juga aku.
***********
Luke pov
"Kau seharian darimana? Lama sekali?" Tanya ibuku. Aku baru saja datang ke rumah dan di sambut oleh ibu, dan ibu terlihat lumayan cemas.
"Seperti biasa kok, cuma jalan-jalan dengan Bella. Ibu tidak usah khawatir, i'm not 15 anymore, aku bisa jaga diri." Kataku.
"Tapi kau- uh okay, tidurlah." Ibu mengelus lenganku sebentar dan langsung pergi menuju kamarnya.
Ketika aku sudah di kamar, aku langsung berbaring di kasurku dan menatap atap kamarku. Aku berpikir, apakah Bella menerimaku atau tidak?
Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, aku langsung melihat ke arah pintuku dan ternyata ashton yang datang. Aku langsung mengubah posisiku menjadi duduk. Aku melihat Ashton berjalan ke arahku dan duduk di atas kasurku.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Tidak apa-apa, hanya saja aku tidak bisa tidur." Katanya dan menghela nafas.
"Well, by the way bagaimana nembaknya?" Tanya Ashton.
"Aku seperti bukan menembak, tapi seperti menyatakan perasaan." Jawabku dan aku melihat raut wajah Ashton seperti bingung.
"Maksudnya?"
Aku menghela nafasku kesal, "Aku tidak menanyakan dia apakah dia mau jadi pacarku atau tidak, melainkan aku mengatakan kepadanya kalau aku mencintainya, ash." Ashton pun mengangguk mengerti.
"Reaksi bella bagaimana?" Tanyanya lagi.
"Lumayan kaget dan dia mengatakan dia butuh waktu." Kataku dan aku langsung menghempaskan tubuhku lagi di kasur.
"Terus kau bagaimana?"
"Ya, menunggu jawabannya." Kataku dan aku memejamkan mataku sebentar, agar pikiranku tidak kacau.
"Well, mungkin dia butuh waktu karena dia ingin melihat seberapa cintamu dengan dia." Aku langsung melihat ke arah ashton.
"Aku sangat mencintainya, ash."
"Nah, kalau kau cinta padanya buktikan pada Bella seberapa cintamu dengannya. Kau meneraktir atau membelikan ini itu bukan membuktikan cinta tapi itu sudah kewajiban mu sebagai lelaki untuk meneraktir dan membelikan seorang cewe." Benar sih kata ashton tapi membuktikan seperti apa, aku bingung. Kenapa ini sangat ribet kebanding cewe-cewe dulu yang sering kupacari sih?
Aku mengacak rambutku, "bagaimana aku membuktikannya?"
"Jadilah dirimu sendiri, jadilah orang yang selalu ada disisinya, dan jadilah lebih humoris, mate. Menurutku kau kurang humoris jika bersama cewe, cewe suka cowo yang humoris, tahu?"
Aku seperti mendapatkan ide. "Thanks mate. Kau memang sahabat dan kakak yang baik, walaupun kadang kau nyeselin." Kataku sambil tertawa dan diapun ikut tertawa.
"Hei, mau main xbox dikamarku?" Tawar ashton, aku pun mengangguk meng-iyakan.
*******************
Loph you bang ashtonnn whattt wkwk
Bakalan jadian ga nihhhh bella sm lukeee?? Wkwk
Jangan lupa vommenttt
Oh iyaaa follow ig gue jugaaa rusitadevi komen klo mo di fbbb
Love,
February14th✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Worry, I'm Here 》l.h
Fanfiction"And you know what?" "what?" "You're the only one I want. I think about you all day and all night. I love everything you do and everything about you. I love you more Bella Kennedy Elden." Copyright ©2015 by february14th